Berprestasi Nasional, BSI Pancadaya Dikunjungi Kader Lingkungan Hidup Kota Padang Panjang

Kadis Perkim Lingkungan Hidup Kota Padang Panjang, Alvi Sena dan Direktur BSI Pancadaya Mina Dewi Sukmawati foto bersama kader Lingkungan Hidup. (foto; ist)

PADANG, FOKUSSUMBAR.COM – Ternyata menterengnya torehan prestasi Bank Sampah Induk (BSI) Pancadaya kota Padang di levelitas Nasional telah memicu keinginan sekitar 40 kader Lingkungan kota Padang Panjang untuk “belajar” guna menimba ilmu serta pengalaman dalam pengelolaan Bank Sampah (BS).

Kepala Dinas Perumahan Pemukiman Lingkungan Hidup kota Padang Panjang, Alvi Sena, ST, MT yang memimpin rombongan diterima Direktur BSI Pancadaya, Mina Dewi Sukmawati, di kantor BSI Pancadaya komplek kantor Kecamatan Kuranji, Rabu (11/9/2024).

Disebutkan Alvi Sena, studi banding yang dilakukan para kader lingkungan hidup ke BSI Pancadaya ini, selain karena prestasinya sudah menasional, juga ingin mengetahui tentang konsistensinya BSI Pancadaya dalam mengelola BS, harmonisasi kemitraan yang dilakukan BSI Pancadaya dengan Bank Sampah Unit (BSU) serta langgengnya BSI Pancadaya menjadi binaan BUMN, PT. Pegadaian.

“Sebenarnya kami sudah lama hendak belajar ke BSI Pancadaya ini, karena kami mendapatkan informasi jika BSI Pancadaya memiliki prestasi amat membanggakan ditingkat Nasional. Jadi kami mau belajar tentang resep sukses BSI Pancadaya ini,” ucap Alvi.

Disampaikannya pula, bahwa sekarang ini di kota Padang Panjang telah memiliki 7 bank sampah dan satu Bank Sampah Induk (BSI) tapi belum berjalan maksimal meski pemerintah telah memberikan anggaran yang diajukan melalui Musrenbang,” ucapnya sambil menambahkan, bank sampah mereka banyak memproduksi kerajinan daur ulang sampah tapi pasarnya tidak pasti.

Direktur BSI Pancadaya, Mina Dewi Sukmawati menyarankan agar pengurus BS lebih banyak melakukan edukasi kepada masyarakat. Kemudian mencari “offtaker” (pembeli) hasil sampah terpilah yang diperoleh melalui BSU, memperluas jaringan kemitraan dan salah satunya dengan menjadi binaan PT. Pegadaian.

“Pengurus BS jangan fokus pada produksi kerajinan saja tapi lebih diprioritaskan pada pemilahan sampah dari sumbernya serta pada pengembangan sampah,” ucap Mina Dewi yang juga Ketua Forum Sahabat Emas Peduli Sampah Indonesia (Forsepsi) Pusat.

Mendapati penjelasan ini, terlihat kader lingkungan hidup yang juga pengurus BS kota Padang Panjang sangat antusias mendengarkan paparan dari Mina Dewi yang telah membina hampir 75 unit BS yang tersebar di kota Padang dan kabupaten Solok.

“Saya berpesan kepada pak Kadis dan para kader lingkungan hidup agar mulai sekarang merubah cara berpikirnya terhadap sampah dengan mengelolanya melalui edukasi ke masyarakat sehingga Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Sungai Andok kota Padang Panjang tidak menjadi over kapasitas,” ucap Mina Dewi. (bima)

Exit mobile version