Pencegahan Narkoba Harus Dimulai dari Keluarga

Camat Lubuk Begalung, Nofiandi Amir. (foto; ist)

PADANG, FOKUSSUMBAR.COM – Kecamatan Lubuk Begalung (Lubeg) menggelar peringatan Hari Anti Narkotika Internasional (HANI) dan Hari Keluarga Nasional (Harganas) secara bersamaan di wilayahnya, Rabu, (25/6/2025).

Kegiatan yang dilaksanakan di halaman kantor camat ini menggandeng berbagai pihak, mulai dari Puskesmas, BNN Provinsi Sumatera Barat, PMI, hingga jajaran kepolisian.

“Kami sengaja menggabungkan peringatan HANI dan Harganas karena keduanya saling berkaitan erat. Pencegahan penyalahgunaan narkoba perlu dimulai dari penguatan ketahanan keluarga,” ujar Camat Lubeg, Nofiandi Amir.

Ia menyampaikan, berdasarkan laporan dari BNN, penyalahgunaan narkoba kini telah merambah hingga ke tingkat RT dan RW, bahkan kalangan ibu rumah tangga mulai dijadikan sasaran oleh pelaku peredaran.

Oleh karena itu, kegiatan ini diarahkan sebagai bentuk edukasi kepada masyarakat agar bahaya narkotika bisa dicegah sejak dari lingkungan keluarga.

Selain edukasi bahaya narkoba, kegiatan ini juga menghadirkan berbagai layanan kepada masyarakat seperti aktivasi Kartu Digital (KD), perekaman e-KTP, pelayanan catatan sipil, donor darah, cek kesehatan gratis (CKG), pemeriksaan pap smear untuk deteksi kanker serviks, serta konsultasi seputar penyalahgunaan narkoba.

Menurut Nofiandi, kegiatan ini sekaligus menjadi sarana untuk mewujudkan program unggulan Wali Kota, Fadly Amran, Wakil Wali Kota Padang Maigus Nasir yang berfokus pada smart city, pelayanan kesehatan, nilai-nilai agama dan budaya, serta respons cepat terhadap keluhan masyarakat.

Pemerintah Kecamatan Lubeg telah membentuk Satgas Anti Narkoba di tingkat kelurahan sebagai bagian dari program Desa Bersinar (Bersih Narkoba).

Satgas ini melibatkan masyarakat sebagai ujung tombak gerakan pemberantasan narkoba.

“Kita juga bentuk agen pemulihan dan relawan yang menjadi penghubung antara BNN, Puskesmas, dan keluarga korban penyalahgunaan. Mereka akan mendampingi korban untuk rehabilitasi dan diterima kembali di lingkungan,” ungkap Nofiandi.

Ia menambahkan, penyalahguna narkoba bukanlah penjahat, melainkan korban yang harus diselamatkan.

“Mindset ini, menurutnya, harus diubah di tengah masyarakat, dan inilah yang menjadi salah satu misi dari edukasi yang dilakukan di 15 kelurahan se-Kecamatan Lubeg,” tutupnya. (Heru/Taufik)

Exit mobile version