Oleh : Mr. Dedi Vitra Johor*
Karena bisnis hebat tak dibangun oleh satu orang, tapi oleh tim yang kompak, kuat, dan satu arah.
Saya ingin mulai artikel ini dengan quates sederhana:
“Kalau anda ingin cepat, jalanlah sendiri.
Tapi kalau anda ingin jauh, berjalanlah bersama.”
Pernah dengar pepatah ini? Dan lebih penting lagi: apakah anda sudah mempraktikkannya dalam bisnis anda?
Sering kali, banyak pengusaha (termasuk saya dulu), merasa harus jadi ‘superhero’ dalam bisnis. Semua dikerjakan sendiri. Semua keputusan di tangan sendiri. Semua masalah ditangani sendiri. Bangga rasanya saat bisa mengurus semuanya tanpa bantuan siapa pun. Tapi apakah itu sehat? Apakah itu scalable? Ternyata tidak.
Saya belajar dengan cara yang keras — bahwa dalam bisnis, anda tidak akan bisa tumbuh besar sendirian. Anda butuh tim. Bukan sekadar pekerja, tapi mitra berjuang. Bukan sekadar suruhan, tapi pemilik visi bersama.
Mari kita bicara jujur. Banyak pengusaha—termasuk mungkin anda—secara tidak sadar terjebak dalam mentalitas “superhero”. Semuanya dikerjakan sendiri. Mulai dari bikin strategi, closing penjualan, desain brosur, bikin konten, angkat telepon customer, sampai bersihin meja kantor pun dikerjakan juga.
Pertanyaannya: kenapa sih banyak pengusaha terjebak seperti itu?
Jawaban pertama sudah bisa ditebak. Takut dikianati“Kalau saya serahkan ke orang lain, nanti malah disalahgunakan…” “Sudah sering kejadian, saya ajarin, eh… malah bikin usaha sendiri dan rampok pelanggan!”
Ini kalimat yang sering saya dengar dan ini terdengar wajar. Bahkan saya pun pernah mengalaminya. Betul, pengkhianatan itu menyakitkan. Tapi rasa takut itu, jangan sampai jadi tembok penghambat pertumbuhan.
Jika anda membiarkan ketakutan mengendalikan, maka anda akan terus berada dalam lingkaran kecil penuh kelelahan, tanpa pernah bisa ekspansi.
Contoh nyata:
Seorang klien saya di bidang kuliner pernah berkata,
“Pak Dedi, saya sudah punya 3 outlet. Tapi semuanya saya kontrol sendiri, karena trauma pernah ditipu manajer.”
Akhirnya? Dia stres, kesehatannya turun, dan outlet keempat tak pernah bisa dibuka.
Bukan karena nggak mampu, tapi karena mentalitas “takut delegasi” membuatnya lumpuh di tempat.
Sedangkan jawaban kedua atas kenapa banyak pengusaha menjadi “Superhero” tidak terlepas dari namanya ego.Saat anda berpikir: “Kalau saya kerjakan, hasilnya pasti lebih bagus.” “Saya yang tahu detailnya, orang lain pasti salah.” “Mau cepat? Saya aja deh yang kerjain.”
Itu adalah racun halus yang membunuh potensi pertumbuhan tim.
Mari jujur:
Mungkin memang benar, saat ini anda paling bisa. Tapi selama anda terus jadi orang paling bisa, tim anda tak akan pernah belajar. Dan itu artinya: anda akan selalu jadi kuli di bisnis anda sendiri.
Sedang yang ketiga prinsip takut kehilangan control juga menjadi alasan. “Takut kalau nggak sesuai standar.” “Takut hasil kerja orang lain nggak memuaskan.” “Takut kehilangan kontrol.”
Akhirnya apa? Anda jadi control freak.
Semua dokumen, semua keputusan, semua proses — harus lewat anda. Bahkan untuk hal kecil sekalipun.
Efeknya?
• Tim jadi pasif
• Keputusan melambat
• Anda sendiri makin lelah
• Inovasi hilang
Bisnis anda seperti rumah yang anda bangun sendiri… tapi anda juga jadi tukang cat, tukang ledeng, satpam, resepsionis, bahkan cleaning service-nya.
Dan, tentu banya lagi alasan lain, kenapa banyak pengusaha memakai prinsip “super hero” didalam bisnisnya. Sekali lagi ini tidak salah, namun kurang tepat.
“Kalau kamu terus jadi pusat semua keputusan, maka bisnis kamu hanya akan tumbuh sebesar kapasitasmu — bukan sebesar potensinya.”
— Dedi Vitra Johor
Kalau anda ingin tumbuh, jangan cuma kuat sendiri. Bangun sistem. Bangun kepercayaan. Bangun tim. Karena superhero itu cuma cocok di film. Dalam dunia nyata bisnis, yang bertahan lama adalah yang bisa berbagi peran dan membangun kepercayaan.
Bayangkan anda punya satu tangan. Kuat, iya. Tapi terbatas. Sekarang bayangkan anda punya lima tangan tambahan, semua bekerja dengan arah dan irama yang sama. Apa yang bisa anda capai? Jelas lebih besar. Itulah fungsi tim.
Tim yang solid akan menjadi leverage yang mempercepat pertumbuhan. Anda jadi bisa:
• Fokus pada pengembangan, bukan operasional harian.
• Menyusun strategi, bukan sibuk padamkan api.
• Berinovasi, bukan terjebak rutinitas.
“Anda adalah satu. Tapi bisnis anda bisa berlipat ganda. jika anda membangun tim yang kuat.”
Di luar sana, banyak pengusaha bilang: “Saya sudah punya tim kok.” Pertanyaannya: tim anda benar-benar satu visi, atau cuma pelaksana tugas?
Ada perbedaan besar antara tim yang dibentuk dan tim yang dibangun.
• Dibentuk: Anda rekrut orang, kasih tugas, selesai.
• Dibangun: Anda tanamkan visi, latih karakter, beri ruang tumbuh, dan tumbuh bersama.
Membangun tim itu seperti menanam pohon. Butuh waktu, sabar, dan konsistensi.
Tapi hasilnya? Buahnya bisa dinikmati selama bertahun-tahun. Bagaimana anda tahu tim anda sedang kuat dan sehat?
Berikut 5 ciri tim yang solid:
- Punya tujuan bersama.
Semua tahu mereka sedang bangun apa. Bukan sekadar kerja, tapi berkarya. - Komunikasi terbuka.
Tidak ada yang takut bicara. Semua bisa sampaikan ide, kritik, dan saran. - Saling percaya.
Tidak saling curiga. Tidak main tuding. Tapi saling back-up saat dibutuhkan. - Tahu peran masing-masing.
Setiap orang fokus pada kekuatannya. Tidak tumpang tindih, tapi saling melengkapi. - Merayakan keberhasilan bersama.
Tidak ada yang merasa berjasa sendirian. Semua merasa bagian dari keberhasilan.
Kalau lima poin ini ada di tim anda, percayalah — bisnis anda sedang berada di jalur yang benar.
Tim yang kuat tidak akan tumbuh dari pemimpin yang suka teriak. Tim tidak butuh bos. Tim butuh pemimpin.
Apa bedanya?
• Bos: perintah dari atas, berharap hasil.
• Pemimpin: turun ke bawah, memberi contoh.
Seorang pemimpin yang kuat akan melakukan ini:
• Membimbing, bukan menyuruh.
• Mendengar, bukan cuma bicara.
• Memberi ruang, bukan menekan.
“Orang tidak akan bekerja dengan baik untuk anda,kalau mereka merasa tidak dihargai oleh anda.”Bangun relasi. Bangun kedekatan. Bangun kepercayaan. Karena dari sanalah tim yang loyal dan berenergi muncul.
Salah satu tanda bahwa bisnis anda sehat adalah: Anda bisa cuti, dan bisnis tetap jalan.
Itu hanya mungkin jika anda membangun tim. Kalau hari ini anda masih jadi admin, marketing, sales, akuntan, dan CEO dalam satu tubuh…maka maaf, anda sedang menciptakan penjara yang anda bangun sendiri.
Kalau hari ini anda sedang kelelahan membangun bisnis, mungkin saatnya anda berhenti sejenak dan bertanya:
Apakah saya sedang lari sendiri? Atau saya sedang membangun tim yang bisa berlari bersama saya?
Saya pernah jadi pengusaha yang lari sendiri. Cepat di awal. Tapi habis tenaga di tengah jalan.
Lalu saya sadar: bisnis bukan sprint. Tapi maraton. Dan untuk lari jauh, saya perlu tim. “You don’t build a business. You build people, and people build the business.”
— Zig Ziglar
Salam Dahzyat
DVJ
Pengusaha | Motivator*