Studi Tiru Terkait ILP, Puskesmas di Kabupaten Tebo Kunjungi Puskesmas Air Santok

Kepala Dinas Kesehatan Kota Pariaman, Nazifah berikan sambutannya ketika menerima kunjungan dua Puskesmas di kabupaten Tebo. (foto; ist)


PARIAMAN, FOKUSSUMBAR.COM – Puskesmas Air Santok, Kecamatan Pariaman Timur Kota Pariaman kembali mendapat kunjungan studi tiru tentang penerapan Intergasi Layanan Primer (ILP), kali ini dari Puskesmas Teluk Singkawang dan Puskesmas Pulau Temiang Kabupaten Tebo, Provinsi Jambi, Sabtu (9/8/2025).

Kepala Dinas Kesehatan Kota Pariaman, Nazifah dalam sambutannya menyampaikan, ILP ini merupakan inovasi dari Kementerian Kesehatan RI untuk meningkatkan capaian Standar Pelayanan Minimal (SPM), karena hingga tahun 2022 capaian SPM secara nasional belum mencapai 100 persen, oleh sebab itu pemerintah mentargetkan seluruh puskesmas harus sudah terintegrasi.

“Puskesmas Air Santok menjadi percontohan terkait ILP di Kota Pariaman, Sumatera Barat dan menjadi salah satu dari 5 daerah terbaik di Indonesia,” ujar Nazifah.

Dikatakannya, Kementerian Kesehatan telah memberikan penghargaan kepada Puskesmas Air Santok karena menjadi puskesmas dengan kunjungan terbanyak. Hingga saat ini, Puskesmas Air Santok telah menerima kunjungan studi tiru dari 61 kabupaten/kota di seluruh Indonesia.

Mantan Kadis Kominfo Kota Pariaman ini menuturkan, imbas dari ILP ini tidak hanya bagi kesehatan masyarakat sekitar, namun juga pendapatan daerah karena daerah lain yang melakukan studi tiru ini menginap dan belanja di Kota Pariaman.

Kepala Puskesmas Air Santok, Isneli Warni menyampaikan, program ini telah ada sejak tahun 2023. Saat ini pelayanan  di puskemas yang ia pimpin telah mengalami perubahan yang signifikan terutama terkait jenis pelayanan.

Jika sebelumnya, layanan bersifat terpisah, namun dengan inovasi ILP ini layanan disesuaikan dengan siklus hidup yang terbagi dalam empat klaster.

“Kalau dulu itu ada layanan poli KIA (Kesehatan Ibu dan Anak) dan poli Balai Pengobatan, namun sekarang berorientasi kepada siklus kehidupan dan kelompok umurnya dimana ada beberapa klaster, klaster 1, klaster 2, klaster 3, klaster 4 dan klaster 5 (lintas klaster),” ujarnya.

Klaster tersebut meliputi manajemen, layanan kesehatan untuk ibu hamil, bayi, balita, dan remaja, layanan untuk usia produktif hingga lanjut usia, serta penanggulangan penyakit menular.

Kapus Air Santok yang menjabat sejak tahun 2022 ini juga sering diundang sebagai narsum diberbagai daerah di wilayah Sumbar. Dan sering melalukan sharing diskusi langsung bersama Direktur Kesehatan Masyarakat (Kesmas) Kemenkes RI.

Kementerian Kesehatan  Republik Indonesia (Kemenkes RI) tengah menerapkan Integrasi Layanan Primer (ILP) sebagai bagian dari upaya transformasi kesehatan di Indonesia.

Program ini memiliki tiga pilar utama yakni penerapan siklus hidup sebagai fokus integrasi pelayanan kesehatan, mendekatkan layanan hingga ke tingkat desa dan dusun, serta memperkuat pemantauan wilayah melalui digitalisasi dan pemantauan melalui dashboard situasi kesehatan per desa. (erwin)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *