PADANG, FOKUSSUMBAR.COM – Ratusan pemuda dari berbagai kelompok pecinta alam se-Sumatera Barat berkumpul di Bumi Perkemahan Tiger Camp, Koto Tangah, sejak Jumat (7/11/2025). Mereka mengikuti Kemah Bakti Diklat Pemuda Kader Pecinta Alam, sebuah ajang pembentukan karakter dan pelatihan kepedulian lingkungan yang berlangsung hingga 9 November mendatang.
Kegiatan ini dibuka oleh Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Sumbar yang diwakili Kabid Pemuda, Sandy Waldi, S.Sos., M.Si, dan digelar melalui pokok pikiran (Pokir) Wakil Ketua DPRD Sumbar, Evi Yandri Rajo Budiman.
Sebanyak 102 peserta dari Siswa Pecinta Alam (Sispala), Kelompok Pecinta Alam (KPA), Mahasiswa Pecinta Alam (Mapala), serta Pramuka se-Sumbar ikut ambil bagian. Mereka tidak hanya berkemah, tetapi juga belajar tentang teknik bertahan di alam bebas, penanganan darurat, hingga pelestarian lingkungan.
“Banyak di antara peserta lomba lintas alam sebelumnya yang belum memahami pentingnya pengetahuan tentang keselamatan di alam terbuka. Karena itu, kegiatan ini kami rancang agar mereka benar-benar memahami bahwa di alam bebas, keselamatan diri dan kelompok adalah yang utama,” ujar Khalid Saifullah Rj. Basa, S.Sos, Ketua Pelaksana sekaligus Ketua KPA Bias Padang.
Khalid menegaskan, di hutan, jurang, maupun sungai, setiap pecinta alam harus mampu menjadi “penjaga” bagi dirinya dan orang lain.
“Kita harus siap menghadapi tantangan sekaligus menjadi penyelamat bagi sesama,” tambahnya.
Sementara itu, Sandy Waldi menekankan bahwa kemah ini bukan sekadar kegiatan rekreasi. Lebih dari itu, ia menyebutnya sebagai wadah pembentukan karakter dan kepemimpinan pemuda yang peduli lingkungan.
“Sumbar dianugerahi alam yang luar biasa indah, namun juga rawan bencana. Karena itu, semangat kesiapsiagaan, kedisiplinan, dan kepedulian terhadap lingkungan harus menjadi nilai dasar bagi generasi muda,” ujarnya.
Sandy berharap para peserta bisa memperdalam keterampilan alam bebas, pertolongan pertama, serta menumbuhkan tanggung jawab sosial dan solidaritas antar-pemuda.
“Kita butuh pemuda yang kuat fisiknya, bersih hatinya, jernih pikirannya, dan tinggi semangat pengabdiannya,” pesannya.
Dalam kesempatan terpisah, Evi Yandri Rajo Budiman menyampaikan bahwa kegiatan Diklat ini merupakan langkah awal dalam membentuk jati diri seorang pecinta alam sejati.
“Menjadi pecinta alam bukan sekadar berpetualang di alam bebas, tetapi juga memiliki tekad menjaga, melestarikan, dan menghormati alam sebagai bagian dari kehidupan,” ujar Evi Yandri melalui perwakilannya, Hana Yandri Pratiwi. (em)
