Puisi : Nurul Jannah*)
Aku datang pada-Mu,
bukan karena aku suci,
tapi karena tanpa cahaya-Mu, aku hanyalah gelap yang kehilangan arah.
Segala kekuatanku telah retak, hanya nama-Mu yang tegak,
menjadi menara harapan yang tak pernah padam.
Kau tahu, ya Rab,
betapa sering aku tersesat.
Kau biarkan aku jatuh, bukan untuk menghukum,
tapi agar aku tahu bagaimana rasanya ditopang oleh cinta yang tak bersyarat.
Malam-malam panjang pun menjadi madrasah jiwa,
saat air mataku menjelma tasbih,
saat sesak di dada berubah menjadi dzikir,
dan kesepian yang dulu kutakuti
menjadi ruang sunyi di mana Engkau memelukku tanpa suara.
Kini aku mengerti,
bahwa dekat dengan-Mu bukan berarti tanpa luka,
tapi berjalan di atas bara dengan hati yang Kau lindungi agar tak hangus.
Kau ajarkan,
bahwa pasrah bukan menyerah,
melainkan berdiri di bawah badai, memeluk takdir dengan iman,
sambil percaya,
pelangi selalu datang,
bukan karena langit berubah,
tapi karena mata ini akhirnya belajar melihat dengan keyakinan.
Kadang aku bertanya dalam diam,
kenapa Kau memilihku untuk diuji sedalam ini,
hingga seluruh tenagaku luruh dan doa terdengar seperti rintihan sunyi.
Namun di ujung kelelahan itu, aku temukan rahasia-Mu,
Kau tidak menjauh, justru menggenggamku lebih erat,
agar aku berhenti mencari kekuatan selain dari-Mu.
Dan ketika akhirnya aku jatuh,
aku sadar, di titik itulah Engkau membangunku kembali.
Bukan tubuhku yang Kau kuatkan, melainkan jiwaku.
Bukan langkahku yang Kau percepat, melainkan arah hatiku yang Kau luruskan.
Kini aku tahu, ya Ilahi Rabbi,
kehormatan tertinggi bukan ketika aku berdiri gagah,
melainkan ketika aku Kau izinkan sujud dalam retak,
Kau peluk dalam ampunan, dan Kau hidupkan kembali dalam cinta-Mu.
Maka biarlah aku terus jatuh,
asal jatuhnya ke pangkuan-Mu.
Biarlah aku terus menangis,
asal setiap butirnya Kau hitung sebagai doa yang Kau dengar.
Dan bila langkah ini harus berakhir,
biarlah ia berhenti di sajadah-Mu,
tempat segalanya bermula,
dan segalanya akan kembali.🌹❤🔥
Bumi Allah, 6 November 2025
Nurul Jannah adalah seorang dosen lingkungan di IPB University, lulusan doktor lingkungan dari Hiroshima University, penulis produktif, dan penggerak literasi*)
