Unidha Gelar Workshop dan Kuliah Umum Jurnalistik Bahas Transformasi Media di Era Disrupsi

Dekan Fakultas Hukum, Ilmu Sosial, dan Humaniora Unidha, Dr. Azmi Fendri, SH., M.Kn. berswafoto dengan narasumber Dr Mohammad Isa Gautama dan moderator, Dr M.A. Dalmenda seusai membuka Workshop dan Kuliah Umum Jurnalistik Pers tadi siang. (foto; ist)

PADANG, FOKUSSUMBAR.COM – Program Studi Ilmu Komunikasi, Fakultas Hukum, Ilmu Sosial, dan Humaniora Universitas Dharma Andalas (Unidha) Padang menggelar Workshop dan Kuliah Umum Jurnalistik Pers bertajuk “From Facts to News: Jurnalistik Era Disrupsi – Temuan, Peluang, dan Tantangan” di Aula Unidha, Simpang Haru, Senin (10/11/2025).

Kegiatan terbuka untuk umum ini menghadirkan narasumber Dr. Mohammad Isa Gautama, S.Pd., M.Si., dosen dan peneliti komunikasi media dari Universitas Negeri Padang.

Acara dibuka secara resmi oleh Dekan Fakultas Hukum, Ilmu Sosial, dan Humaniora, Dr. Azmi Fendri, SH., M.Kn., dan dihadiri oleh dosen pengampu mata kuliah Jurnalistik Pers, Viona Putri Yarisda, S.I.Kom., M.I.Kom., serta ratusan mahasiswa lintas angkatan dari Prodi Ilmu Komunikasi.

Dalam sambutannya, Dr. Azmi Fendri mengapresiasi langkah akademik Prodi Komunikasi yang konsisten menyelenggarakan kegiatan ilmiah berbasis praktik jurnalistik.

Ia mendorong mahasiswa untuk menyerap pengalaman dan wawasan dari narasumber guna memperkuat keilmuan serta kepekaan sosial di tengah era digital yang serba cepat.

Dr. Mohammad Isa Gautama dalam pemaparannya menekankan bahwa jurnalisme modern telah bergeser dari sekadar penyampai informasi menjadi praktik epistemologis pencarian kebenaran sosial yang terverifikasi.

Menurutnya, di tengah arus disrupsi digital dan platformisasi media, jurnalisme dituntut menjaga disiplin verifikasi dan akurasi agar tidak larut dalam konten opini, hiburan, maupun clickbait.

Ia menguraikan berbagai tantangan baru, seperti dominasi algoritma media sosial, krisis kepercayaan publik, serta meningkatnya fenomena “news avoidance” akibat kelelahan informasi. Merujuk pada laporan Reuters Institute 2025, Dr. Isa mengungkap bahwa lebih dari 50% audiens muda kini lebih mempercayai kreator individu dibanding media konvensional, sehingga redefinisi credibility source menjadi isu penting dalam pendidikan komunikasi

Dalam sesi materi bertajuk “Jurnalis sebagai Agen Kognitif” yang dimoderatori Dr. M.A. Dalmenda, M.Si, Dr. Isa menegaskan bahwa jurnalis masa kini harus bertransformasi menjadi arsitek makna dan produser data yang menguasai AI literacy, verifikasi digital, serta interpretasi data.

Ia juga menyoroti perlunya transparansi dan akuntabilitas dalam penggunaan teknologi kecerdasan buatan (AI) di ruang redaksi, sebagaimana diatur dalam IEEE AI Ethics Framework (2024)

Selain membahas teori dan praktik, kegiatan ini juga menyoroti arah riset baru bidang jurnalisme digital, termasuk efektivitas label provenance dalam meningkatkan kepercayaan publik terhadap berita, serta peran creator journalism sebagai metode pembelajaran di perguruan tinggi.

Acara berlangsung dinamis dengan sesi diskusi interaktif antara narasumber dan peserta, yang diakhiri dengan pembagian door prize, juga diserahkan buku karya Dr. Isa yang disaksikan Dr. Dalmenda — keduanya adalah Dewan Redaksi dan Tim Ahli portal www.fokussumbar.com— dan diterima Kaprodi Ilmu Komunikasi Unidha, Indria Flowerina.

Dalam penutupan, panitia menegaskan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari kerja sama akademik antara Prodi Ilmu Komunikasi Unidha dan Universitas Negeri Padang sebagai upaya memperkuat literasi media di era disrupsi informasi. (*/mig)

Exit mobile version