PADANG, FOKUSSUMBAR.COM – Upaya membantu masyarakat dalam meningkatkan kualitas pariwisata yang masuk sebagai desa wisata dan nantinya akan mampu meningkatkan nilai kategori status desa wisata, maka sangat diperlukan adanya penguatan kualitas pariwisata di desa wisata tersebut.
Untuk mengetahui kualitas pariwisata di salah satu desa wisata di Kota Padang, yaitu desa wisata Sungai Pisang, Kecamatan Bungus Teluk Kabung, Padang, mendapat dukungan dari kalangan akademisi.
Pada Kamis, 13 November 2025, kelompok dosen Departemen Antropologi FISIP Universitas Andalas bersama seorang alumni menyelenggarakan kegiatan pengabdian kepada masyarakat bertema “Penyuluhan dan Pelatihan tentang Pemanfaatan Unsur-unsur Budaya Lokal untuk Peningkatan Kualitas Pariwisata” di Aula Kantor Kelurahan Sungai Pisang.
Kegiatan ini dikoordinir oleh tiga narasumber, yaitu Prof. Dr. Nursyirwan Effendi, Dr. Sri Setiawati, M.A., dan Prof. Dr. Lucky Zamzami, M.Soc.Sc.. Program ini dirancang untuk membantu masyarakat melihat kembali kekayaan budaya lokal sebagai modal sosial dan ekonomi, sekaligus mendorong lahirnya paket-paket wisata yang lebih berkarakter dan berbasis kearifan lokal.
Acara dibuka secara resmi oleh Sekretaris Kelurahan Sungai Pisang, Nila, yang dalam sambutannya menyampaikan apresiasi terhadap inisiatif para dosen dan alumni Universitas Andalas yang hadir langsung ke tengah masyarakat.
Setelah sambutan dari pihak kelurahan, Prof. Dr. Nursyirwan Effendi memberikan kata pengantar yang menekankan pentingnya pelestarian budaya lokal yang tidak hanya dipandang sebagai warisan, tetapi juga sebagai daya tarik utama bagi wisatawan.
“Kegiatan ini diharapkan dapat menangkap isu-isu stretgis dan merumuskan rekomendasi dalam upaya memperbaiki kualitas desa wisata Sungai Pisang ke depan untuk penguatan budaya lokal sebagai modal sosial ekonomi yang didukung oleh program peta budaya dan pembuatan paket-paket pariwisata di desa tersebut,” ujar Nursyirwan Effend.
Memasuki sesi inti, peserta mendapatkan materi mengenai pemanfaatan budaya lokal dalam pengembangan pariwisata.
Narasumber pertama Prof. Dr. Nursyirwan Effendi mengajak peserta mengidentifikasi unsur-unsur budaya yang hidup di tengah masyarakat, seperti tradisi, kesenian, kuliner, cerita rakyat, dan ritual adat, yang berpotensi dikemas menjadi atraksi wisata.
Materi kemudian dilanjutkan dengan pelatihan pembuatan peta budaya, sebagai langkah awal pendataan aset budaya yang dimiliki Sungai Pisang, yang disampaikan oleh Dr. Sri Setiawati, M.A
Selain itu, peserta juga diajak merumuskan rancangan program dan paket pariwisata yang sesuai dengan karakter desa wisata yang disampaikan oleh Prof. Dr. Lucky Zamzami, M.Soc.Sc. Dalam sesi diskusi dan kerja kelompok, masyarakat diajak memikirkan alur kunjungan wisata, titik-titik atraksi budaya, potensi wisata bahari, serta peluang kolaborasi antara tokoh adat, pemuda, dan pelaku usaha lokal.
Harapannya, hasil rumusan ini dapat menjadi bahan awal pengembangan paket wisata yang siap ditawarkan kepada wisatawan.
Kegiatan ini diikuti oleh berbagai unsur masyarakat, mulai dari tokoh masyarakat, pemuda, Bundo Kanduang, hingga warga Sungai Pisang pada umumnya. Kehadiran beragam kelompok ini menunjukkan semangat bersama untuk mengembangkan desa wisata yang tidak hanya indah secara alam, tetapi juga kuat secara budaya.
Di akhir kegiatan, peserta menyatakan komitmen untuk menindaklanjuti hasil pelatihan melalui pertemuan lanjutan di tingkat kelurahan dan kelompok masyarakat.
“Melalui kegiatan pengabdian berbasis penyuluhan dan pelatihan ini, diharapkan Desa Wisata Sungai Pisang semakin siap bersaing sebagai destinasi wisata yang unik, berkelanjutan, dan berakar kuat pada kekayaan budaya lokal”, ujar Nursyirwan Effendi. (LZ)
