Dr. Alfroki Martha: Motor Penggerak di Balik Suksesnya Munas IX PB Porserosi

Dr Alfroki Martha (kanan) memberi ucapan selamat kepada Dr. Velix V. Wanggai, S.I.P, M.A.P yang kembali terpilih sebagai Ketua PB Perserosi Periode 2025-2029. (Foto Istimewa)

MUNAS IX PB Porserosi pada 21–22 November 2025 mungkin sudah resmi berakhir. Suasananya berlangsung aman, tertib, dan penuh kehangatan dari 34 provinsi yang hadir. Semua orang merayakan terpilihnya kembali Dr. Velix V. Wanggai, S.I.P, M.A.P sebagai Ketua Umum, petahana yang melanjutkan kepemimpinan periode 2021–2025.

Namun, di balik panggung utama, ada satu sosok yang diam-diam bekerja keras memastikan semuanya berjalan mulus. Ia adalah Dr. Alfroki Martha, M.Pd, Ketua OC sekaligus figur yang sudah dua kali dipercaya menjadi nahkoda pelaksana Munas Porserosi

Menjadi Ketua OC Munas bukan tugas ringan. Tapi Alfroki menjalankannya dengan wajah tenang dan langkah mantap. Mungkin karena ini bukan hal baru baginya. Empat tahun lalu, saat Munas VIII digelar di Papua, dia juga duduk di kursi yang sama; Ketua OC dan Pimpinan Sidang.

“Kesempatan seperti ini tidak datang dua kali. Saya bersyukur dipercaya lagi,” ujarnya dengan rasa bangga yang terpancar dari dirinya saat diwawancara fokussumbar.com, Minggu (23/11/2025).

Kepercayaan itu bukan tanpa alasan. Track record Alfroki di PB Porserosi terbilang panjang dan nyata. Di periode demisioner 2021–2025, ia menjabat Wakil Ketua Umum I Bidang Organisasi, setelah sebelumnya memimpin Pengprov Porserosi Sumbar pada periode 2017–2021.

Nama Dr. Alfroki Martha tidak cuma dikenal di lingkaran organisasi, tapi juga di arena kompetisi. Ia adalah salah satu figur penting dalam perkembangan olahraga sepatu roda nasional.

Beberapa catatan pentingnya: Tim Teknis Asian Games 2018 di Palembang, NTO PON XX Papua 2021, Ketua Dewan Hakim PON XXI Aceh 2024, Instruktur Khusus Pelatih Nasional Sepatu Roda Cepat (Jawa Timur, 2023), Instruktur Khusus Pelatih Nasional Skateboard (Jakarta, 2025).

Kemudian, perintis prestasi atlet sepatu roda Sumbar yang berhasil menyabet 1 perak dan 2 perunggu di PON Papua, torehan bersejarah sejak cabang ini ada di Sumbar

Kontribusinya di tingkat daerah juga berlanjut. Setelah masa jabatannya sebagai Ketua Umum Pengprov berakhir, ia naik menjadi Ketua Dewan Pembina Porserosi Sumbar untuk periode 2021–2025

Tak sampai di situ, ia juga duduk sebagai anggota Dewan Pendidikan Sumatera Barat periode 2025–2030, sebuah posisi strategis yang berhubungan langsung dengan gubernur.

Perjalanan pendidikannya pun solid sejak awal: S1 Kepelatihan Olahraga UNP, S2 Manajemen Pendidikan Olahraga UNP, S3 Pendidikan Olahraga di Universitas Negeri Jakarta (UNJ).

Tidak heran jika kiprahnya dikenal sebagai perpaduan antara organisator ulung, akademisi, dan penggerak olahraga.

Dulu Wasit Liga Indonesia, Kini Pembina Olahraga dan Pendidikan

Siapa sangka, jauh sebelum mengatur jalannya Munas, Alfroki pernah menjadi wasit Liga Indonesia selama 11 tahun (2008–2019). Dunia olahraga baginya bukan sekadar profesi, tapi perjalanan hidup yang mengakar.

Kini ia aktif sebagai praktisi pendidikan, mengawal kebijakan dan arah pembinaan pendidikan di Sumatera Barat. Sebuah perjalanan panjang dari lapangan hijau hingga meja-meja perumusan kebijakan.

Di balik kesibukan dan berbagai tanggung jawab besar, Alfroki tetap seorang ayah dan suami yang selalu menyempatkan waktu untuk keluarga kecilnya:

Istri Silvira Roza, SE, anak: Leonel Affan Martha, Lana Keysa Martha, Luis Affan Martha

Merekalah yang menjadi sumber energi sekaligus tempatnya pulang setelah berbagai urusan negara maupun olahraga.

Tidak banyak orang menyadari betapa kompleksnya mengatur Munas organisasi sebesar PB PORSEROSI. Tapi bagi Alfroki, semua itu dijalani dengan tenang dan penuh ketulusan.

Munas IX berjalan lancar. Pemilihan berlangsung kondusif. Delegasi dari 34 provinsi pulang dengan wajah sumringah. Dan di balik kesuksesan itu, ada kerja keras seseorang yang tidak banyak tampil di panggung, tetapi memastikan semua panggung berdiri kokoh.

Sosok itu bernama Dr. Alfroki Martha—penggerak yang bekerja dengan hati, bukan hanya ambisi. (hendri parjiga)

Exit mobile version