Oleh : Efi Yandri*)
Kali ini saya akan mengajak kawan kawan berwisata ke danau Maninjau. Jika kita bercerita Maninjau, maka yang terlintas diingatan kita adalah danau Maninjau dan Kelok 44. Kalau berangkat dari Bukittinggi, sebelum terus ke danau Maninjau, saya sarankan mampir dulu di kecamatan Matur, kabupaten Agam.
Pemandangan danau dari sini sungguh luar biasa. Syaratnya, pilih waktu yang tepat, karena pemandangan danau sering tertutup awan atau kabut. Musim panas atau hari yang cerah adalah waktu yang ideal untuk menikmati pemandangan terbaik.
Jika ada kesempatan menginap, salah satu lokasi inap yang keren adalah Nuansa Maninjau Resort.
Kenapa keren, karena disekitarnya ada beberapa objek yang letaknya berdekatan dan memiliki kelebihan masing-masing. Ada Lawang Park, ada Soul Puncak Lawang dan ada Ambun Tanai Park Square.
Wisata disini adalah wisata murah meriah dengan pengelolaan yang profesional. Tidak akan ada yang kecewa dengan tarif parkir atau pun karcis masuk.
Soul Puncak Lawang, misalnya. Objek wisata ini adalah sebuah surga yang tersembunyi, menjanjikan pengalaman tak terlupakan bagi para pencinta alam dan petualangan. Dari keindahan Danau Maninjau yang mempesona hingga kekayaan budaya Minangkabau, Soul Puncak Lawang menawarkan cerita yang tak hanya indah tetapi juga menginspirasi.
Sesuai dengan kondisi kekinian, di setiap lokasi yang saya sebutkan tadi sudah dibangun area berfoto yang cantik. Tinggal bagaimana pengarah gaya dan pengambil foto bisa memilih angel yang tepat.
Usahakan yang ditunjuk memotret yang ada bakat bakat memotretnya. Jangan yang asal sudah nampak orangnya langsung jepret jepret sembarangan. Perhatikan view, landscape dan komposisi ruang yang ada.
Apalagi tampilan foto sudah bisa langsung terlihat di layar kamera atau HP. Sering kita menyaksikan, katanya berfoto dengan latar belakang danau Maninjau, tetapi danaunya kelihatan sedikit karena tertutup oleh sekelompok orang yang berfoto. Atau danaunya sedang tertutup kabut.
Nah, jika sudah puas menikmati objek wisata yang saya sebutkan tadi, saatnya “turun” ke danau melewati kelok 44. Tantangan menyetir di kelok 44 luar biasa. Belokannya patah dan jalannya tidak terlalu lebar.
Tidak usah capek capek menghitung jumlah belokannya, karena disetiap belokan sudah ditulis angkanya. Jika kita “turun”, angkanya dimulai dari angka 44. Pastikan “tenaga mobil” dan rem bagus. Hindari menggunakan ban yang hampir botak.
Danau Maninjau memiliki luas sekitar 100 km persegi dan berada pada ketinggian 460 meter di atas permukaan laut. Dengan luas tersebut, danau Maninjau masuk ke dalam jajaran danau terluas di Indonesia.
Jika sudah sampai di bawah, di pinggiran danau Maninjau, sempatkan beli oleh oleh atau pun cemilan ringan “pensi”. Oya, perjalanan wisata di sepanjang pinggiran danau Maninjau belum lengkap jika belum mampir berfoto di tepian Maninjau.
Saat ini, sudah dibangun area istirahat pinggir danau dengan sentuhan pariwisata yang memukau. Linggai Park, namanya. Lokasinya di kawasan Duo Koto, Kecamatan Tanjung Raya, Kabupaten Agam.
Posisinya yang langsung menghadap ke arah barat, memanjakan mata pengunjung untuk langsung menyaksikan pemandangan matahari terbenam dengan leluasa. Pastikan kawan kawan juga mampir di sana.
Sampai ketemu dengan kisah perjalanan berikutnya… []
Asisten Pemerintahan dan Kesra kabupaten Solok Selatan, Penulis Buku dan Penyanyi*)
