Survei Integral Ungkap Elektabilitas Epyardi Asda Tempel Mahyeldi

Mahyeldi dan Epiyardi Asda. (Foto: JernirhNews)

PADANG, FOKUSSUMBAR.COM-Elektabilitas dan popularitas Ketua DPW PAN Sumbar, Epyardi Asda menjelang Pemilihan Gubernur (Pilgub) Sumbar terus mengalami peningkatan.

Hasil survei Integral Research and Communication menunjukan, elektabilitas Bupati Solok itu mulai menempel Mahyeldi yang berada di posisi pertama calon gubernur pilihan publik.

Survei Integral Research and Communication dilakukan terhadap 1.200 responden medio 26 Mei sampai 8 Juni 2024. Dalam simulasi terbuka calon gubernur pilihan publik, tingkat elektabilitas Mahyeldi sebesar 31,2 persen disusul Epyardi 27,5 persen.

Dibanding survei enam bulan lalu, terlihat perubahan cukup besar. Itu terjadi karena adanya peningkatan elektabilitas Epyardi dan penurunan tingkat keterpilihan Mahyeldi.

Januari 2023, Mahyeldi berada di posisi pertama dengan elektabilitas 55 persen, sementara elektabilitas Epyardi baru 3,3 persen.

Analis Integral Research and Communication, M. Riswan menyebut, pilihan publik masih dinamis. Survei merekam, ada sekitar 28,8 persen responden yang belum menentukan pilihan, jika nanti hanya ada dua calon gubernur yang bertarung di pilkada.

“Pada skema pertanyaan head to head, elektabilitas Mahyeldi dan Epyardi masih cukup berimbang. Ada sekitar 38,5 persen responden yang memilih Mahyeldi dan 32,7 persen responden memilih Epyardi,” kata Riswan dalam merilis hasil surveinya, Selasa (18/6/2024) di Padang.

Dikatakan, tren penurunan elektabilitas Mahyeldi selama enam bulan terakhir salah satunya disebabkan maraknya kasus korupsi di lingkungan Pemprov Sumbar.

Ditambah dengan mencuatnya kembali kasus dugaan korupsi PT Asuransi Bangun Askrida yang menyeret nama Mahyeldi.

“Penyebab lain yang direkam survei adalah infrastruktur di Sumbar yang semakin amburadul dari tahun ke tahun. Kemudian akibat penanganan dan mitigasi bencana yang dilakukan pemerintah daerah yang terkesan lamban, membuat kepercayaan publik kian berkurang terhadap calon gubernur petahana,” ungkapnya.

Sementara itu, munculnya sosok Epyardi yang menegaskan diri sebagai penantang Mahyeldi secara signifikan mempengaruhi pilihan masyarakat Sumbar.

Terlebih saat terjadinya galodo (banjir bandang) beberapa waktu lalu, Epyardi terlihat cukup aktif membantu para korban bencana, sehingga banyak masyarakat yang mengalihkan dukungan kepada Bupati Solok itu. (bsh)

Exit mobile version