PADANG PARIAMAN, FOKUSSUMBAR.COM – Badan Usaha Milik Nagari (BumNag) Bunga Permata Nagari Koto Dalam Selatan, Padang Sago, kabupaten Padang Pariaman terbilang aktif, kreatif dan inovatif dalam membangun korsa pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) memproduksi aneka kerajinan menarik.
Salah satu kerajinan yang amat digandrungi konsumen adalah kerajinan sapu lidi hias. Para ibu yang dibina BumNag terlihat suka cita tapi serius dalam mengerjakan sapu lidi ini. Alhasil, setiap hari para ibu dapat menghasilkan sekitar 60 sapu lidi hias loh..?
Menurut Direktur BumNag Bunga Permata, Riko Putra Sumbari dalam bincang santainya dengan fokussumbar, Selasa (9/7/2024), proses pembuatan sapu lidi hias diawali pemilihan lidi yang sesuai dengan kebutuhan membuat sapu lidi. Kemudian mewarnai sapu lidi dengan merebus menggunakan pewarna tekstil.
Setelah itu, sambungnya lidi diangkat, dijemur dan dikeringkan. “Lidi yang sudah kita warnai dibagi menjadi 125 lidi untuk menjadi seikat sapu lidi hias. Dus tahap terakhir lidi dijalin atau diikat lalu gagangnya disulam dengan tali rapia membentuk berbagai macam motif yang diinginkan,” Riko sembari menambahkan, bahwa semua bahan pembuatan sapu lidi hias berasal dari nagari Koto Dalam Selatan.
Menyoal pemasarannya, Riko yang dikenal aktif berkegiatan di masyarakat ini menyebutkan, pemasaran produk sapu lidi hias telah menyeruak ke seluruh Indonesia. Ada di pulau Jawa, Kalimantan, Sulawesi dan tentunya pulau Sumatra. Sedang pemasarannya menggunakan cara offline dan online.
“Kalo kita jual sapu lidi hias ini secara online sekitar 16 ribu perpcs. Namun kalo kita beli langsung maka harganya menjadi 15 ribu perpcs nya,” jelas Riko.
Ketika ditanya visi dan misi BumNag Bunga Permata, diuraikannya, bahwa BumNag berupaya meningkatkan perekonomian masyarakat setempat dengan membuka lapangan usaha dan membantu pemasaran produk UMKM.
Sedang program atau kegiatan yang sudah berjalan adalah produksi olahan kelapa dan turunanya beserta pemasaranya, contohnya produk Minyak VCO, minyak kelapa yang bisa tahan satu tahun. Kemudian produk asap cair (liquid smoke), pomade (minyak rambut dari VCO), sapu lidi, senggan, piring dari lidi, pot bunga dari batok kelapa dan bunga dari batang sicerek.
BumNag juga amat serius mensupport pemasaran produk UMKM sekitar melalui digital marketing. Contohnya produk Keripik pisang, kembang loyang, serundeng ubi jalar, rakik maco, rakik kacang, serundeng ubi jalar, serundeng pisang, rendang telor dan lainnya.
Selain itu, BumNag juga turut melestarikan kebudayaan dan kesenian tradisional Minangkabau, seperti rebana bersama ibu ibu setempat, berlatih tari piring dan tari pasambahan bersama anak remaja setempat.
Juga BumNag menyediakan jasa ekspedisi pengiriman paket besar maupun kecil, serta memberikan pelatihan kerajinan kriya secara cuma cuma bagi masyarakat yang bersedia tanpa dipungut biaya.
“Kita berharap setelah lulus pelatihan ini masyarakat bisa bekerjasama dengan Bumnag Bunga Permata dalam penguatan produk UMKM-nya, sehingga mereka pun bisa memiliki penghasilan bagus,” pungkas Riko. (bima)