MAMUJU, FOKUSSUMBAR.COM – Di era digital, kepolisian menghadapi tantangan baru dalam menjaga kepercayaan publik. Untuk menghadapi perubahan ini, Kepolisian Daerah Sulawesi Barat (Sulbar) mengadakan sesi khusus bersama Pakar Komunikasi dan Motivator Nasioanal Dr Aqua Dwipayana.
Untuk meningkatkan profesionalisme dan humanisme di tubuh kepolisian khususnya di Polda Sulbar, Kapolda Irjen Pol Raden Adang Ginanjar Saputra sengaja mengundang Dr Aqua Dwipayana memberikan Sharing Komunikasi dan Motivasi kepada jajarannya. Mereka teman lama dan akrab.
Dr Aqua Dwipayana, kembali menunjukkan komitmennya untuk berkontribusi dalam peningkatan kualitas sumber daya manusia di Indonesia. Ia konsisten melakukannya dan tidak pernah lelah.
Kali ini, pria yang juga dikenal sebagai doktor Komunikasi lulusan Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Padjadjaran tersebut hadir di Mamuju, Provinsi Sulbar, untuk menyampaikan Sharing Komunikasi dan Motivasi kepada jajaran personel Polda Sulbar dan istri mereka yang tergabung di Bhayangkari.
Dalam agenda yang berlangsung pada Jumat, 20 Desember 2024, di Aula Marannu Polda Sulbar, Dr Aqua Dwipayana menyampaikan materi bertajuk “Meningkatan Motivasi Personel Polda Sulbar yang Presisi Guna Meraih Kepercayaan Masyarakat Menuju Indonesia Baru”.
Kegiatan yang dimulai pukul 14.00 WITA tersebut dihadiri oleh sekitar 400 peserta, terdiri dari perwira, bintara, dan staf kepolisian lainnya serta Bhayangkari. Juga ada wakil dari Polres Mamuju, Polres Pasang Kayu, dan Polres Mamuju Tengah.
Menjelang menyampaikan materinya, Dr Aqua Dwipayana mengungkapkan di era teknologi, personel polisi dituntut untuk mampu memanfaatkan media sosial sebagai alat komunikasi strategis.
“Media sosial bukan hanya alat untuk berbagi informasi, tetapi juga platform buat membangun citra positif. Setiap unggahan harus mencerminkan integritas dan profesionalisme,” jelasnya.
Pria rendah hati ini juga memberikan tips praktis dalam menggunakan media sosial, seperti menyampaikan pesan dengan nada yang santun dan menghindari respons emosional terhadap kritik. “Di dunia digital, kecepatan informasi sangat penting. Namun, pastikan kecepatan itu diimbangi dengan ketepatan dan keakuratan,” tambahnya.
Selain komunikasi digital, Dr Aqua Dwipayana juga menyoroti pentingnya komunikasi interpersonal. Dalam tugas sehari-hari, kemampuan menyimak aktif dan menunjukkan empati menjadi aspek krusial saat meredakan konflik.
“Komunikasi yang baik dapat mengubah persepsi negatif menjadi kepercayaan,” tegasnya.
Kepercayaan Masyarakat
Dr Aqua Dwipayana menekankan pentingnya kepercayaan masyarakat terhadap institusi kepolisian sebagai salah satu pilar utama dalam menciptakan keamanan dan ketertiban.
“Kepercayaan masyarakat tidak datang begitu saja. Itu harus diperoleh melalui pelayanan yang profesional, responsif, dan humanis,” ujarnya.
Mantan wartawan di banyak media besar ini menggarisbawahi bahwa setiap personel kepolisian memegang peran penting sebagai duta kepercayaan publik. Dengan berbekal motivasi yang kuat dan komunikasi yang efektif, setiap anggota kepolisian dapat membangun hubungan yang positif dengan masyarakat.
“Di era digital ini, tantangan bagi institusi kepolisian semakin kompleks. Namun, dengan semangat yang tinggi dan upaya yang konsisten, Polda Sulbar dapat menjadi teladan dalam pelayanan publik di Indonesia,” tambahnya.
Ptia betdarah Minang itu menjelaskan bahwa komunikasi yang baik tidak hanya menjadi alat untuk menyampaikan informasi, tetapi juga kunci dalam membangun kepercayaan dan hubungan yang harmonis. Ia membagikan sejumlah teknik komunikasi yang relevan untuk diterapkan dalam tugas sehari-hari, seperti menyimak secara aktif, menyampaikan pesan dengan jelas, dan menggunakan pendekatan empati.
“Komunikasi yang efektif adalah fondasi utama dalam menciptakan hubungan yang saling menghargai antara polisi dan masyarakat. Ketika masyarakat merasa dihargai, mereka akan lebih mudah memberikan dukungan dan kepercayaan,” papar pembicara laris ini.
Dewan Pakar Ikatan Sarjana Komunikasi Indonesia pusat ini juga menekankan bahwa kemampuan komunikasi yang baik mencakup memahami kebutuhan masyarakat, merespons dengan cepat dan tepat, serta menjaga nada bicara yang sopan namun tegas. Personel kepolisian, harus mampu menciptakan suasana yang kondusif dalam interaksi sehari-hari, baik dengan sesama anggota maupun masyarakat luas.
Lebih lanjut, Dr Aqua Dwipayana menyoroti pentingnya penguasaan komunikasi digital. Di tengah kemajuan teknologi, personel kepolisian dituntut untuk mampu menggunakan media sosial secara bijak guna meningkatkan citra institusi serta memberikan informasi yang akurat dan terpercaya kepada masyarakat.
Mengusung tema “Indonesia Baru”, Dr Aqua mengajak seluruh peserta untuk berperan aktif dalam mewujudkan perubahan positif di lingkungan kerja mereka. Ia menekankan pentingnya inovasi, kolaborasi, dan kerja keras sebagai langkah strategis untuk menciptakan institusi kepolisian yang adaptif dan modern.
“Personel kepolisian adalah bagian dari solusi bangsa. Dengan meningkatkan motivasi diri dan memberikan yang terbaik dalam tugas, kita semua dapat berkontribusi dalam membangun Indonesia yang lebih baik,” tutur Dr Aqua Dwipayana dengan penuh semangat.
Pria yang berasal dari Padang, Sumatera Barat ini menyampaikan harapan agar seluruh personel Polda Sulbar dapat mengimplementasikan ilmu yang telah diberikan untuk meningkatkan kinerja dan hubungan dengan masyarakat.
“Perubahan dimulai dari diri kita sendiri. Jadilah inspirasi bagi orang lain, dan bersama-sama kita wujudkan institusi kepolisian yang dipercaya dan dicintai masyarakat,” pungkas Dr Aqua Dwipayana. (*)