PADANG, FOKUSSUMBAR.COM – Pendaftaran klub peserta Liga 4 Sumbar 2024/ 2025 resmi ditutup pada Jumat, (31/1/2025) malam. Sebanyak 7 tim dipastikan ikut serta. Hanya saja, dari tujuh tim itu, tidak ada nama PSP Padang.
Ketujuh tim yang mendaftar, masing-masing Ricefiled Town Solok, PSPP Padang Panjang, Josal FC Piaman
GMR FC, Batang Anai FC, Gumarang FC, dan Klub atas nama Yance Kurniawan.
“Itulah nama-nama yang dipastikan ikut Liga 4 Sumbar tahun ini hingga pendaftaran ditutup Jumat malam,” ujar Ketua Pelaksana Liga 4 Sumbar, Yulius Dede kepada fokussumbar.com, Sabtu (1/2/2025) siang.
Khusus untuk peserta pendaftaran nomor 7, Klub atas nama Yance Kurniawan, menurut Yulius Dede belum diketahui nama klubnya. Saat mendaftar dan membayar uang administrasi, mereka hanya menuliskan nama Yance Kurniawan.
“Kami sudah mencoba menelusuri atas nama klub apa Yance Kurniawan mendaftar. Tapi sejauh ini tidak ada keterangan. Mudah-mudahan dalam waktu dekat, si pendaftar “misterius” itu segera mendatangi panitia, sehingga teka-teki ini bisa terjawab,” ulas Dede.
Soal tidak adanya nama PSP hingga deadline pendaftaran ditutup, Dede mengakui. Hanya saja, dia mengaku kenapa PSP tidak ikut kali ini. Padahal beberapa orang PSP, tapi bukan pengurus, menyebut PSP berusaha bagaimana bisa untuk ikut.
“Apa dan bagaimana PSP tidak jadi ikut, tentu yang tahu internal PSP itu sendiri. Selaku operator Liga 4, kami tidak bisa ikut campur soal itu,” beber Dede.
Setelah pendaftaran, lanjut Dede, panitia akan melangkah ke tahap berikutnya, antara lain, Workshop Regulasi Liga 4 Tahun 2024/2025 , Laws of the Game 2024/2025 dan SIAP (Sistem Informasi dan Administasi PSSI). “Dan untuk jadwal dan tempat akan disampaikan kemudian hari,” sebut Dede.
Sesalkan PSP Tak Ikut
Mantan pemain PSP Padang Syahril WP menyayangkan tim kebanggaan Kota Padang tidak ikut kompetisi Liga 4 kali ini.
“Sebagai tim yang pernah memiliki nama besar di kancah sepakbola nasional, sangat naif rasanya PSP tidak ikut Liga 4, yang notabene merupakan liga resmi tertinggi dimiliki PSP untuk menapak kembali kasta tertinggi sepakbola nasional yang pernah disandangnya. Kalau tidak ikut kompetisi, jangankan memperbaiki kasta, malah bertambah terpuruk,” sesal Syahril.
Diakui Syahril, sejumlah mantan pemain PSP Padang cukup prihatin dengan kondisi ini. Para mantan pemain berupaya agar marwah PSP Padang tetap ada dengan membentuk wadah Asosiasi Mantan Pemain (AMP) PSP.
Salah satu upaya menjaga marwah PSP tersebut, gebrakan awal AMP adalah mewadahi PSP U-15 dan U-17 tetap bisa ikut Piala Soeratin 2024/2025 lalu. Walau pada akhirnya perjuangan kedua kelompok umur itu sama-sama terhenti di babak semifinal.
“Tapi untuk Liga 4, AMP tidak bisa juga berbuat banyak. Soalnya, untuk ikut atau tidaknya PSP adalah wewenang pengurus PSP. Sayangnya, pengurus PSP itu sendiri tidak bergerak sama sekali. Bahkan, mohon maaf ngomong, pengurus PSP sekarang entah masih ada atau telah tiada. Tidak ada kejelasannya,” tegasnya.
Agar nasib PSP tidak bertambah terpuruk, tambah Syahril, harus segera dilakukan perombakan atau pergantian pengurus besar-besaran. Orang-orang yang dipilih jadi pengurus haruslah yang benar-benar peduli dan mau berkorban untuk menjaga nama besar PSP. Bukan malah sebaliknya, orang-orang yang mencari nama besar lewat PSP, tapi tanpa memberi kontribusi apa-apa,” harap Syahril WP. (jiga)