PEKANBARU, FOKUSSUMBAR.COM-Pakar Komunikasi dan Motivator Nasional Dr Aqua Dwipayana mengungkapkan tiga kelemahan karyawan yang berada di garda depan. Hal itu harus menjadi perhatian pimpinan perusahaan agar dapat memenangkan persaingan.
“Tiga kelemahan itu saya peroleh berdasarkan pengalaman langsung berkomunikasi dengan banyak karyawan garda depan. Mereka bertugas di berbagai perusahaan mulai dari Aceh hingga Papua,” ungkap Dr Aqua.
Hal itu diungkapkan Dr Aqua Dwipayana, pada Sharing Komunikasi dan Motivasi pada perayaan hari ulang tahun ke-18 harian Tribun Pekanbaru, Jumat (28/3/2025) di Kantor Tribun Pekanbaru.
Acara ini yang digelar sekaligus buka puasa bersama karyawan Tribun Pekanbaru, merupakan momen refleksi bagi seluruh tim untuk terus berinovasi dan menginspirasi. Duduk bersila di lantai para karyawan yang hadir sore itu, terlihat menyimak serius dan merekam satu persatu kalimat bermakna yang keluar dari mulut sang motivator.
Sebelum ke Pekanbaru, pria kelahiran Pematang Siantar berdarah Minang ini sudah terlebih dahulu menyampaikan motivasi pada puluhan karyawan di Tribun Medan.
Terkait dengan komunikasi eksternal para karyawan yang berada di garda depan, lanjut pria yang selama puluhan tahun menekuni Komunikasi itu baik pada pendidikan formal maupun pekerjaannya, membeberkan ada tiga kelemahan utama. Hal itu harus menjadi perhatian dan agar segera diperbaiki.
Kelemahan pertama jelas pria yang telah memotivasi lebih dari dua juta orang orang baik yang di Indonesia maupun di puluhan negara ini adalah lemah pengetahuan tentang perusahaan atau korporasi. Masih banyak karyawan yang tidak tahu secara komprehensif tentang perusahaan tempatnya bekerja.
“Saya pernah punya pengalaman di salah satu perusahaan besar di Indonesia. Ketika saya tanya kepada seorang karyawannya tentang nama pegawai di perusahaan itu, dia mengatakan tidak tahu. Bahkan dengan yakinnya menegaskan kepada saya bahwa nama tersebut tidak ada di perusahaan tempatnya bekerja. Padahal nama yang saya sebutkan adalah orang pertama yang menjabat direktur utama di korporasi itu,” ungkap Dr Aqua Dwipayana.
Kondisi ini menurutnya sangat memprihatinkan. Bagaimana mau mengajak banyak orang jadi konsumennya kalau karyawannya saja terkesan tidak peduli dengan perusahaan tempatnya bekerja.
Hal itu kata Dr Aqua bisa membuat calon konsumen menjadi tidak percaya. Padahal di bisnis apapun paling utama adalah kepercayaan.
Kelemahan kedua, tambah pria yang suka menolong sesama ini, lemahnya pemahaman mengenai produk-produk perusahaannya. Begitu banyaknya produk yang ditawarkan ke para konsumen sehingga pegawai garda depan sering tidak tahu.
Kondisinya ungkap Dr Aqua makin diperparah dengan lemahnya komunikasi internal di perusahaan itu. Atasan pegawai garda depan tersebut tidak intens mengkomunikasikan berbagai produk perusahaannya.
“Tentang ini saya pernah punya pengalaman menarik di salah satu bank milik pemerintah. Saya tahu dari berita ada produk yang baru diluncurkan direktur utama bank tersebut. Saat saya tanyakan kepada salah seorang karyawati yang bertugas di garda depan perusahaan itu, dia dengan yakin dan tegas mengatakan produk yang saya maksud tidak ada. Malah saya dianggap mengarang dan informasinya hoaks,” jelas Dr Aqua Dwipayana.
Ketiga, papar Dr Aqua adalah lemah tentang informasi plus minus produk kompetitor. Hal ini sering terjadi banyak perusahaan.
Terkait itu, tambah pria yang hobi membaca tersebut, perlu ditugaskan seseorang untuk mencari informasi sebanyak-banyaknya tentang kompetitornya. Semakin lengkap informasi yang diperoleh makin baik.
Untuk mengatasi kelemahan itu, tutur Dr Aqua harus paham metode analisis strategi perencanaan. Yakni SWOT atau strengths (kekuatan), weaknesses (kelemahan), opportunities (peluang), dan threats (ancaman).
Berpegang Teguh
Dr Aqua Dwipayana memulai sesinya dengan mengajak semua orang untuk berpegang teguh pada tiga prinsip utama dalam hidup: Berdoa, Bekerja, dan Bersyukur.
“Semuanya karena Tuhan, karena Allah,” tegasnya. “Bahkan daun yang lepas dari rantingnya dan jatuh ke bumi terjadi atas kehendak-Nya,” ujar Dr Aqua Dwipayana.
Bapak dua anak ini mengingatkan bahwa bekerja harus dilakukan dengan serius, sebab setiap usaha hari ini adalah tabungan untuk masa depan. Tidak ada pekerjaan yang sia-sia.
Bersyukur, dalam pandangan Dr Aqua Dwipayana, jangan selalu terjebak dalam zona nyaman. Pehobi silaturahim ini menggarisbawahi pentingnya rasa syukur, namun dengan catatan, jangan sampai kenyamanan membuat seseorang berhenti berkembang.
“Jangan karena hidup sudah terasa enak, kita malah jadi nyaman dan enggan bergerak maju,” ujar bapak dari Alira Vania Purri Dwipayana dan Savero Karamiveta Dwipayana ini.
Menurut Dr Aqua Dwipayana, setiap individu memiliki keahlian masing-masing, dan Riau adalah tanah yang kaya akan potensi luar biasa. Ia meyakinkan para karyawan bahwa sejak lahir, mereka sudah menjadi pemenang.
“Sejak di kandungan orang tua, kita semua adalah pemenang, bukan pecundang,” kata Dr Aqua Dwipayana penuh semangat. “Kalau sudah menjadi pemenang, pertahankan. Tapi kalau belum, masih ada waktu untuk berusaha menjadi pemenang. Wujudkan dengan penuh semangat;” tegas Dewan Pakar Ikatan Sarjana Komunikasi Indonesia Pusat ini.
Untuk terus bertahan dan berkembang, Dr Aqua Dwipayana membagikan resep suksesnya, 3K – Kredibilitas, Komitmen, dan Konsisten. “Ketika kita yakin pada kebenaran yang kita pegang, maka harus dipertahankan, kita akan dihargai bukan karena jabatan, wajah, atau penampilan, tetapi karena profesionalitas dan integritas kita,” jelas motivator ulung ini.
Dr Aqua Aqua Dwipayana mengajak seluruh yang hadir untuk melakukan semua pekerjaan dengan luar biasa, karena itu adalah investasi masa depan. Jangan hanya biasa-biasa saja apalagi sekedar memenuhi kewajiban kepada perusahaan. (jiga)