Mengejutkan! Ketum DPP ISORI Syahrial Bakhtiar Ungkap Pemain U12 Terabaikan

Syahrial Bakhtiar. (Foto: Dok. FokusSumbar.Com)

PADANG PARIAMAN, FOKUSSUMBAR.COM-Ketua Umum DPP Ikatan Sarjana Olahraga Republik Indonesia (ISORI) Prof. Dr. Syahrial Bakhtiar M.Pd mengungkap fakta mengejutkan dunia olahraga Indonesia.

“Anak-anak usia di bawah 12 tahun, tak ada yang mengurus! Mereka terabaikan. Kalau diurus setelah 12 tahun, ya, sudah terlambat. Tidak ada yang bisa diharapkan untuk mempersiapkan pemain kelas dunia,” kata Syahrial Bakhtiar pada silaturrahmi ISORI se-Sumatera Barat di rumah dinas Ketua DPRD Padang Pariaman Dr. Aprinal, Minggu (11/5/2025).

Ditegaskan, percuma kalau pembinaan olahraga dilakukan untuk anak usia SMP atau di atas 12 tahun. Secara keilmuan, dua tahap pembinaan, fundamental movement skills dan fundamental sport skills sudah terlampaui.

Setelah usia 12 tahun sudah masuk pada tahap building physical dan mental capacity, tak bisa diapa-apakan lagi.

Setelah usia tersebut, fundamental motor skill-nya sudah sulit dibentuk, berbagai keterampilan ini lah merupakan dasar untuk mempelajari berbagai keterampilan tekhik cabang olahraga. Tak ada yang bisa diharapkan lagi!

Tiga tahap penting, masing-masing pada usia 0-6, kemudian usia 6-9, serta usia 9-12 adalah masa yang menentukan.

Tak mengherankan kalau beberapa waktu lalu Nova Arianto maupun Shin Tae Yong, mengungkapkan bahwa mereka menemui calon pemain Timnas yang belum sempurna passing, drible dan hal-hal dasar sepakbolanya.

“Di Indonesia, umur 12 tahun baru memulai latihan,” ujarnya sembari menambahkan, seharusnya usia di bawah 12 tahun perlu diurus secara baik.

Syahrial mengilustrasikan, PSSI memiliki lisensi berjenjang untuk pelatih. Mulai Lisensi D Nasional yang bisa dimiliki dan bisa melatih pemain SSB usia 6-13 tahun. Setelah melatih selama 1-2 tahun, mereka bisa mengikuti lisensi C AFC.

Pemegang lisensi C AFC, peserta bisa mengarsiteki klub Liga 3 Indonesia, menjadi pelatih kepala Elite Pro Academy (U-18 dan U-16), pelatih kepala klub Liga 1 wanita, dan asisten pelatih kepala klub Liga 2.

Pada tingkatan ketiga, Lisensi B AFC dibutuhkan untuk melatih klub Liga 2 dan asisten pelatih Liga 1 dan sudah melatih tim sepakbola profesional selama 2-3 tahun.

Tahap berikutnya, Lisensi A Pro. Kursus ini merupakan syarat untuk menjadi pelatih profesional. Peserta harus melatih selama minimal 5 tahun dengan Lisensi AFC A.

“Semakin tinggi lisensi yang dimiliki, semakin jauh seorang pelatih dengan anak usia di bawah 12 tahun,” kata Syahrial yang mengaku pernah berdiskusi dengan PSSI agar membuka spesialisasi untuk pelatihan anak-anak.

Syahrial menyebut, ada pelatih spesialisasi anak-anak U-12. Jenjang kepelatihannya khusus pula, mungkin ada beberapa tingkatan, seperti halnya dari Lisensi D Nasional hingga Lisensi A Pro.

“Kalau sekarang, saat pelatihnya Lisensi D Nasional, mereka pegang SSB. Dua tahun kemudian, Lisensi C AFC, eh SSB ditinggalkannya. Begitu seterusnya. SSB hanya mendapatkan pelatih baru,” kata Syahrial.

Mantan Ketua KONI Sumbar dua periode ini juga mengungkap pernah diberi kesempatan menatar peserta Lisensi A Pro. PSSI satu angkatan rasanya lebih kurang 50 orang.

Dalam rentang beberapa waktu kemudian, ada lagi penataran serupa untuk Lisensi A Pro. Dua kali saja, sudah 100 orang, sementara di Indonesia hanya ada 18 klub Liga 1. Terjadi over produksi! Sementara untuk

“Anak SD hingga SMP, tak ada pelatih pro. Padahal jumlah anak -anak diusia tersebut banyaknya lebih dari lima puluh delapan juta. Coba lihat, apakah ada pemegang Lisensi A Pro U-12 untuk sepakbola! Inilah persoalan yang harus dicarikan solusinya agar sepak bola di tanah air bisa maju pesat,” ujarnya.

Silaturrahmi sarjana olahraga Sumatera Barat juga dihadiri Ketua Pengprof ISORI Sumbar, Prof. Dr. Fauzi Bahar M.Si, Ketua Harian ISORI Sumbar sekaligus Ketua DPRD Padang Pariaman, Dr. Aprinaldi, S.Pd, M.Pd, AIFO, Ketua ISORI Padang Pariaman Firman S.Si, Dekan FIK Univ Negeri Padang Prof. Dr. Nurul Ihsan, M.Pd. Wakil Dekan I FIK UNP, Dr. Padli,S.Si., M.Pd. Wakil Dekan II FIK UNP, Prof. Dr. Muhammad Sazeli Rifki, S.Si., M.Pd; juga Prof. Dr. Anton Khomaini, M.Pd. Ketua LP2M UNP serta Ketua dan Pengurus cabang ISORI se-Sumbar. (bim)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *