PADANG, FOKUSSUMBAR.COM-Semangat berkesenian dan berkebudayaan, khususnya di kampus, harus terus digelorakan. Untuk itu, harus dibangun kolaborasi dengan berbagai pihak yang bersinggungan dengan gerakan tersebut.
Universitas Andalas (Unand) sebagai perguruan tinggi dengan Pusat Studi Humaniora (PSH) sebagai leading sector siap menjadikan kampus Unand sebagai episentrum gerakan berkesenian dan berkebudayaan.
“Saat ini, PSH Unand bekerjasama dengan Himpunan Media Sumbar (Hamas) dan Harian Singgalang serta Gebu Minang, akan mengangkatkan acara 78 tahun penulis, wartawan dan seniman Makmur Hendrik, dengan rangkaian beberapa kegiatan di antaranya pemberian penghargaan dan parade baca puisi,” ujar Dr Hary Efendi Iskandar, SS, MA, Direktur PSH Unand, Jumat (17/5/2025).
“Ini untuk yang kedua kalinya PSH Unand bekerjasama dengan Hamas mengangkatkan kegiatan berkesenian dan berkebudayaan. Sebelumnya, sudah pula digelar pemberian penghargaan kepada penulis, wartawan dan seniman almarhum Abrar Yusra,” tambah Hary.
Menurut Ajo, panggilan akrab dosen Fakultas Ilmu Budaya (FIB) Unand ini, mudah-mudahan dengan intensnya kegiatan berkesenian dan berkebudayaan ini, bisa memotivasi insan kampus, khususnya dosen dan mahasiswa untuk berkarya di bidang seni dan budaya.
Setelah melaksanakan acara Abrar Yusra tempo hari, PSH Unand dan Hamas kembali bekerjasama mengangkatkan acara “78 Tahun Sang Maestro Penulis Indonesia Makmur Hendrik” pada tanggal 4 Juni 2025 ini di Convention Hall Unand.
Akan ada Orasi Budaya, Testimony Speech, Life Achiemevent Award, dan parade baca puisi yang akan melibatkan penyair-penyair senior dan para mahasiswa.
Ditambahkan Hary, pemberian penghargaan kepada Makmur Hendrik, sebagai penulis, wartawan dan seniman atas dedikasinya selama ini di dalam berkesenian dan berkebudayaan. “Kalau tidak kita-kita yang menghargai siapa lagi,” pungkas Hary.
Sebagaimana diketahui, Makmur Hendrik merupakan penulis novel “Tikam Samurai”, “Giring-Giring Perak”, serta lainnya yang melegenda. Dan beberapa novel tersebut sudah diangkatkan ke layar lebar.
Di samping penulis, wartawan dan seniman, Makmur Hendrik juga seorang Aktivis Angkatan 66 dulunya sewaktu sekolah STM di Bukittinggi. Dan juga pendiri perguruan silat Empat Banding Budi (Patbanbu). (ril)