Catatan Hendri Parjiga.*
PENENTUAN tim degradasi BRI Liga 1 musim 2024/2025 akhirnya harus menunggu sampai laga terakhir, pekan depan.
Adalah Semen Padang Football Club (SPFC) yang seharusnya diharapkan mengunci satu tiket bertahan di Liga 1 musim 2025/2026, ternyata membuang peluang mereka.
Menghadapi tim tamu Persik Kediri, di hadapan sekitar 12.000 an pendukung fanatiknya yang memadati Stadion Haji Agus Salim Padang, Minggu (18/5/2025) petang, tim Kabau Sirah hanya mampu bermain imbang 1-1 (0-1).
Dengan hasil ini, tim kebanggaan urang awak tetap bertahan di posisi 15 klasemen sementara mengumpulkan 33 poin. Artinya, hanya berselisih dua poin dari PSS Sleman dan Barito Putra di posisi 16 dan 17 yang sama-sama mengantongi poin 31.
Kegagalan tim yang didanai pabrik semen tertua di Asia Tenggara itu memperoleh poin penuh atas Persik, kembali membuka asa PSS Sleman dan Barito Putra bersaing untuk bertahan di Liga 1 musim mendatang, dengan sama-sama melakoni satu laga sisa.
Hasil imbang tersebut memang membuat pendukung dan manajemen Kabau Sirah kecewa. Padahal, segala daya dan upaya telah dikerahkan kepada Rosad Setiawan dan kawan kawan agar bisa meraih poin penuh.
Belasan ribu penonton rela berpanas-panasan datang langsung ke stadion memberi dukungan. Bahkan, manajemen lewat penasehat tim Andre Rosiade menyiapkan bonus Rp 500 juta jika bisa meraih kemenangan.
Tapi sudahlah. Tidak ada gunanya meratapi hasil tersebut. Toh, tak akan mengubah keadaan. Pun, perjuangan untuk tetap bertahan di Liga 1 masih belum kiamat. Masih ada peluang. Makanya, Semen Padang Kini fokus saja pada laga pamungkas, melawat ke markas Arema FC, 25 Mei mendatang.
Cuma, dalam laga terakhir tersebut, Semen Padang wajib menuntaskannya dengan kemenangan. Jangan sampai imbang lagi apalagi kalah. Sebab, PSS Sleman dan Barito Putra merupakan ancaman serius untuk menyalip posisi Semen Padang dari posisi aman.
Jika Semen Padang gagal menang atas Arema, sementara dua rivalnya, PSS Sleman dan Barito Putra mencatat poin penuh di laga pamungkas mereka, maka Kabau Sirah harus rela terjerembab ke dalam kubangan degradasi menemani PSIS yang sudah terlebih dahulu terjerembab ke kasta kedua sepakbola nasional, Liga 2 musim depan.
Hanya saja, tentunya Semen Padang lebih kerja lebih keras lagi agar bisa mengalahkan Arema. Sebab, selain bertanding di markas Singo Edan- julukan Arema- secara kualitas, lawan terakhir Kabau Sirah itu lebih baik dibanding Persik.
Arema saat ini menduduki peringkat ke-9 klasemen sementara, sedangkan Persik yang menahan imbang Semen Padang di kandang peringkat 12.
Tapi ingat. Tidak ada yang tak mungkin dalam sepakbola. Faktanya, Persija Jakarta yang berperingkat lebih baik (peringkat 7) mampu dikalahkan Semen Padang 2-0. Catat, kemenangan itu ditorehkan Kabau Sirah di kandang Macan Kebayoran.
Ayo Semen Padang. Kalian bisa! (*)
* Penulis adalah Wartawan Utama dan Pemmpin Redaksi FokusSumbar.Com