Kolom  

Sabar AS, Bupati yang Langka

Oleh : Revi Marta Dasta

Ada kepala daerah incumbent atau petahana yang cenderung menghilang pasca ia dinyatakan kalah dalam pemilihan. Bahkan ada juga kepala daerah yang sejak mengetahui dirinya kalah, tidak pernah masuk kantor lagi dan pergi entah kemana.

Hal itu merupakan contoh pemimpin yg kurang baik. Harusnya ia legowo dengan kekalahannya dan tidak menjadikan alasan untuk tidak lagi mengurusi kepentingan masyarakat padahal posisinya masih menjabat.

Ada satu kepala daerah yang menurut penulis sebagai bupati yang langka, yakni Sabar AS bupati Pasaman. Mengetahui dirinya kalah dalam pemilihan ulang bupati dan wakil bupati Pasaman, 19 April 2025, Ia sepertinya tidak menghiraukan hasil itu.

Baginya kalah menang dalam suatu kompetisi bukanlah menjadi tujuan. Siapa orang yang mau kalah? Jawabannya pasti tidak ada. Semuanya ingin jadi pemenang.

Sabar AS dengan kebesaran jiwanya, mampu menerima hasil seperti itu. Ia terlihat ikhlas atas apa yang telah menjadi takdirnya. Baginya usahanya sudah maksimal meyakinkan pemilih. Segudang prestasi mulai lokal sampai nasional sudah ia torehkan untuk kampung halamannya tercinta, tempat ia mengabiskan masa kecil dan remaja.

Namun semua usaha dikembalikan kepada Allah SWT. Tuhan yang maha kuasa telah bertakdir, bahwa Sabar AS tidak jadi bupati tahun 2025 ini.

Ia menerima kondisi tersebut dengan lapang dada, istiqomah terus berjuang untuk masyarakat. Keimanannya sudah kuat menerima apapun hasil dari pemilihan politik.

Sabar AS dengan kesatria tetap bersama masyarakat. Subuh berjamaah di mesjid bersama masyarakat tetap beliau lakoni. Jadi imam di mesjid ataupun mushalla, dimanapun posisi beliau berada.

Sabar AS tidak menghilang, ia hadir dan memimpin setiap kegiatan Pemda. Ia hadir dalam kesedihan warga yang tertimpa musibah kebakaran.

Bahkan pasca Pilkada, dengan kepala tegak Sabar AS hadir menjemput penghargaan untuk kabupaten Pasaman sebagai kabupaten terbaik tingkat nasional yang diberikan Kementerian Dalam Negeri RI di Kota Pontianak. Ia juga menerima penghargaan dari BPK RI Provinsi Sumatera Barat atas prestasi Kabupaten Pasaman mendapatkan opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) sebanyak 12 kali berturut-turut.

Sabar AS juga hadir dalam kunjungan lapangan meninjau kesiapan PT. Medco Geothermal melakukan eksplorasi panas bumi di Bonjol. Bagi Sabar AS, kehadiran investasi ini sangat besar manfaatnya bagi masyarakat dan daerah.

Selain meningkatkan ekonomi masyarakat juga menambah Pendapatan Asli Daerah (PAD). Tim Medco telah mengakui bahwa peran besar bupati Sabar AS sangat besar dalam meyakinkan PT. Medco untuk mau berinvestasi di Kabupaten Pasaman.

Sabar AS adalah bupati langka. Ia betul-betul memaknai politik adalah pengabdian tulus. Ia bertekad menjadi teladan bagi generasi selanjutnya.

Sabar AS dalam karir politiknya ditakdirkan Tuhan untuk selalu menang. Selama 3 periode menjadi anggota DPRD Sumbar, wakil bupati dan bupati. Periode ini, ia tidak terpilih dan itu adalah takdir Tuhan.

Kamis sore, 29 Mei 2025, Sabar AS bersama istri tercinta, Deni Novia, mohon izin dan pamit kepada seluruh ASN dan masyarakat Pasaman di rumah dinas bupati. Ia mengucapkan terima kasih atas dukungan dari ASN dan masyarakat selama ini. Sabar AS juga menyampaikan permintaan maaf apabila ada kekurangan dan kelemahan dalam menjalankan tugas sebagai bupati Pasaman.

Keesokan harinya, Jumat, 30 Mei 2025, Sabar AS ikut hadir dalam acara pelantikan Welly Suhery dan Parulian Dalimunthe oleh Gubernur Sumbar Mahyeldi, sebagai bupati Pasamaan periode 2025-2030 di Istana Gubernur Sumbar, Kota Padang.

Super, sekali lagi Sabar AS adalah bupati langka. (*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *