PADANG, FOKUSSUMBAR.COM – Mushalla Al-Ikhlas Palo Pasa, Kelurahan Korong Gadang, Kecamatan Kuranji, Kota Padang, menyembelih enam ekor sapi kurban, pada pelaksanaan Idul Adha 1446 Hijriah/ 2025 Masehi ini. Untuk ukuran mushalla, jumlah tersebut terbilang banyak.
“Alhamdulillah, tahun ini kami kembali menyelenggarakan penyembelihan hewan kurban,” ujar Ketua Pengurus Mushalla Al-Ikhlas Palo Pasa, Kelurahan Korong Gadang, Amrizal Rengganis didampingi Ketua Panitia Pelaksana Hendri Wilman kepada FokusSumbar.Com di sela-sela kegiatan, Sabtu (7/6/2025).
Ke enam ekor sapi tersebut, empat di antaranya merupakan partisipasi warga setempat. Sedangkan dua lainnya, masing-masing sumbangan Anggota DPR RI Andre Rosiade dan Pemko Padang.
“Kami mengucapkan terima kasih kepada Pak Andre Rosiade dan Pemko Padang yang ikut berkurban di mushalla kami ini. Semoga Allah membalasnya dengan ganjaran pahala yang setimpal,” ungkap Rengganis, sapaan akrab Amrizal Rengganis.
Sementara empat sapi kurban lainnya, merupakan donasi masyarakat setempat, yang mayoritas berprofesi sebagai, petani, pedagang, buruh di sungai Batang Kuranji dan lainnya.
“Agar masyarakat calon peserta kurban tidak merasa berat membayar biaya kurban sekaligus, panitia menerima pembayaran dengan cara mencicil sejak jauh-jauh hari. Alhamdulillah, cara ini ternyata cukup membantu. Tahun ini, 28 warga kami ikut berpartisipasi sebagai peserta kurban,” beber pria yang juga Camat Nanggalo itu.
Daging-daging sapi kurban tersebut didistribusikan kepada 120 Kepala Keluarga (KK) di Palo Pasa dan sekitarnya, serta warga kompleks perumahan di sekitar lokasi.
“Kami mendistribusikannya dengan membagikan 240 kupon. Insya Allah semua warga di Palo Pasa dan masyarakat sekitar sini dapat menikmati daging kurban tahun ini,” ungkap Ketua Panitia Hendri Wilman.
Yang menarik, panitia pelaksana penyembelihan hewan kurban di Mushalla Al-Ikhlas Palo Pasa ini mengenakan baju seragam. Satu ekor sapi dikerjakan oleh tujuh orang pekerja.
“Hal ini ditujukan agar orang yang bekerja jelas, tidak ada tenaga penyusup di tengah pekerjaan, serta mengantisipasi kemungkinan ada daging nyasar, serta hasil pelaksanaan pekerjaan lebih maksimal dan bertanggung jawab,” beber Rengganis.
Mantan wartawan senior itu, menambahkan hal tersebut sudah mereka terapkan setiap pelaksanaan penyembelihan hewan kurban sejak tahun 2009 tanpa putus sampai sekarang. (jiga)
