Tingkatkan Kemandirian Hadapi Kegawatdaruratan, Pemko Gelar Pelatihan BHD

Wakil Wali Kota, Allex Saputra dan Kepala Dinkes, dr. Faizah foto bersama peserta pelatihan Bantuan Hidup Dasar (BHD) bagi masyarakat awam. (foto; ist)

PADANG PANJANG, FOKUSSUMBAR.COM – Guna meningkatkan kemandirian dan kesiapsiagaan menghadapi situasi kegawatdaruratan, Pemko melalui Dinas Kesehatan (Dinkes) gelar pelatihan Bantuan Hidup Dasar (BHD) bagi masyarakat awam, Rabu (2/7/2025) di Hotel Pangeran.

Kegiatan yang dibuka Wakil Wali Kota, Allex Saputra itu, berlangsung selama dua hari hingga Kamis (3/7/2025). Narasumber berasal dari PMI Kabupaten Tanah Datar dan Dinkes Kota.

Pada pelatihan angkatan pertama ini melibatkan 30 peserta dari delapan kelurahan di Kecamatan Padang Panjang Barat (PPB). Sedangkan angkatan kedua, digelar pada 9–10 Juli mendatang dengan peserta dari Kecamatan Padang Panjang Timur (PPT)

“Ini bukan sekadar pelatihan teknis, tapi langkah preventif agar masyarakat siap memberikan pertolongan pertama saat situasi kritis. Kami ingin menyiapkan masyarakat yang sigap, peduli, dan mampu bertindak sebelum bantuan medis datang,” ujar Wawako Allex.

Menurutnya, pelatihan tersebut menjadi sangat penting mengingat Padang Panjang berada di wilayah rawan bencana, seperti gempabumi dan erupsi gunung berapi.

“Sering kali, keselamatan seseorang dalam kondisi gawat darurat sangat tergantung pada tindakan cepat orang-orang di sekitarnya. Lewat pelatihan ini, warga dibekali keterampilan dasar penyelamatan yang terstandardisasi,” tambahnya.

Kepala Dinkes, dr. Faizah menyebutkan, pelatihan yang digelar merupakan bagian dari program unggulan Pemko, menjadikan Padang Panjang sebagai kota yang tangguh menghadapi bencana.

“Kami ingin menciptakan masyarakat yang mandiri secara kesehatan. Dengan pelatihan seperti ini, kemampuan warga dalam memberikan pertolongan pertama akan semakin meningkat, dan itu sangat penting dimasa-masa darurat,” jelasnya.

Dia juga menegaskan, dalam situasi gawat darurat, waktu adalah kunci. “Ketika tenaga medis belum sampai ke lokasi, anggota keluarga atau orang sekitar sering menjadi penolong pertama. Kalau mereka tidak punya keterampilan, nyawa bisa tak terselamatkan. Maka penting sekali kita dorong pelatihan BHD ini ke masyarakat luas,” ujarnya. (harris)

Exit mobile version