Banner Bupati Siak

Lestarikan Kesenian Tradisi Gandang Tambua Tasa, Riko Bina Anak Muda Cinta Tambua Tasa

Riko Putra Sumbari berswafoto dengan para anak muda yang dibinanya melalui group kesenian tradisi Gandang Tambua Tasa Simpang Kiau. (foto; ist)

PADANG SAGO, FOKUSSUMBAR.COM – Pernahkah kita mengenal kesenian gandang tambua tasa? Yah, seketika pikiran kita, so pasti akan menelangsa ke negeri Minangkabau yang kaya dengan kesenian dan tradisinya.

Tambua tasa atau gandang tambua tasa merupakan salah satu kesenian tradisi masyarakat minangkabau yang masih lestari hingga sekarang. Dan, tambua tasa tumbuh serta berkembang di Pariaman, Sumatera Barat.

Tambua tasa adalah kesenian dengan menggunakan alat musik perkusi yang terdiri dari dua alat musik yaitu gandang tambua dan gandang tasa. Permainan tambua tasa dimainkan sekitar tujuh orang dalam group yang ditabuh secara terus-menerus.

Adalah anak muda di Simpang Kiau korong Padang Sago Randah, nagari Koto Dalam Selatan kecamatan Padang Sago, kabupaten Padang Pariaman, meski tengah digempur digitalisasi, namun mereka tetap peduli, konsisten dan disiplin berlatih serta selalu tampil disetiap iven.

Para anak muda yang dibina oleh pimpinan RDF Market Indonesia, Riko Putra Sumbari kepada fokussumbar.com di Sekretariatnya, Selasa (8/7/2025), menyebutkan bahwa anak-anak muda ini sangat disiplin menjalani latihan gandang tambua tasa dua kali sepekan setiap Jumat dan Sabtu.

Menurut Riko, awal mula berdirinya group gandang tasa Simpang Kiau pada 11 November 2024, bertujuan untuk menghidupkan kembali kebudayaan yang sudah mulai jarang dimainkan lagi oleh para anak muda, sekaligus mengarahkan pandangan mereka dari kegiatan negatif menjadi positif.

“Alhamdulillah, ketika kita berkumpul, bercerita dan berdiskusi tentang tambua tasa ini, para anak muda Simpang Kiau ini menjadi tertarik dan semangat untuk bersama melestarikan seni tradisi gandang tambua tasa dengan berlatih secara disiplin,” ucap Riko, owner Manjalo Exspress.

Merekrut anggota pun taklah susah-susah betul. Karena, sambungnya, diawal berdiri kami tidak ada mengajukan persyaratan apapun, yang penting mereka bersungguh-sungguh dan berkomitmen untuk berlatih. Saat itu pelatihnya adalah Rian yang amat mendukung kegiatan ini.

Group gandang tambua tasa yang dibina RDF Market Indonesia dengan penasehat Dedi dan Libetman serta pendamping Novebriandi Amarta, sekarang telah memiliki anggota group cukup banyak. Mereka adalah Kharisma Ramadhani, Repaldi, Ahmad Efendi, Ridwansyah, Muhammad Satrio, April Gunawan, Randi, Rian, Yosa, Novebriandi Amarta, Idil, Fauzi, Sidik, Ferdi, Dafa, Dafi, Aziz, dan Dedek.

Dus, berkat keseriusan mereka berlatih dan promo group secara offline dan online digencarkan oleh Riko yang juga pembina group Qasidah Nada Cahaya, maka tawaran tampil pun mulai berdatangan. Penampilan pertama gandang tasa Simpang Kiau adalah menyambut kedatangan rombongan, seperti kedatangan gubernur, bupati ataupun pengantin.

“Alhamdulillah, pelbagai tawaran telah kami terima dan kita selalu berusaha tampil maksimal di setiap iven. Terpenting sekali kita berharap, agar generasi muda cinta terhadap kesenian tradisi gandang tambua tasa ini,” pungkas Riko, yang juga membina pelaku UMKM Krya berbahan kelapa di korong Padang Sago Randah. (em)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *