Green House Nyarai Diresmikan, Disparpora Dorong Wisata Produktif dan Lestari

Bupati Padang Pariaman diwakili Kepala Dinas Pariwisata, Pemuda, dan Olahraga Padang Pariaman, M. Fadhly, S.AP., M.M., meresmikan Green House Nyarai di Pos Wisata Nyarai, Nagari Salibutan, Kecamatan Lubuk Alung. (foto; ist)

LUBUK ALUNG, FOKUSSUMBAR.COM – Upaya mewujudkan wisata berbasis lingkungan dan kemandirian pangan kembali diperkuat oleh Pemerintah Kabupaten Padang Pariaman melalui peresmian Green House Nyarai di Pos Wisata Nyarai, Nagari Salibutan, Kecamatan Lubuk Alung.

Peresmian ini dihadiri langsung oleh Kepala Dinas Pariwisata, Pemuda, dan Olahraga Padang Pariaman, M. Fadhly, S.AP., M.M., mewakili Bupati Padang Pariaman. Acara tersebut menjadi bagian dari Program CSR “Hidroponik Mandiri untuk Wisata Lestari” yang digagas bersama oleh Bandara Internasional Minangkabau (BIM) dan Pokdarwis Nyarai.

Dalam sambutannya, Kadis Disparpora menyatakan bahwa kehadiran Green House ini menjadi bukti bahwa pariwisata bisa bersinergi dengan banyak sektor, termasuk pertanian, edukasi, dan ekonomi kreatif masyarakat.

“Wisata tidak harus melulu soal swafoto atau hiking. Dengan hidroponik ini, kita bisa hasilkan produk, edukasi, dan oleh-oleh khas. Ini bisa direplikasi di tempat wisata lain,” tegas Fadhly.

Ia juga menyampaikan terima kasih kepada pihak Injourney Airport atas dukungan CSR-nya dan menekankan pentingnya kolaborasi lintas sektor dalam memajukan wisata berkelanjutan yang mendukung capaian SDGs 12 tentang konsumsi dan produksi yang bertanggung jawab.

Sementara itu, General Manager BIM, Dony Subandono, menjelaskan bahwa Nyarai dipilih sebagai lokasi CSR karena tingginya semangat kolaborasi masyarakat dan Pokdarwis yang aktif.

“Program ini bukan hanya soal lingkungan, tapi memberdayakan komunitas. Kami ingin sinergi antara sektor transportasi dan pariwisata menghasilkan nilai tambah yang nyata,” ujar Dony.

Perwakilan Pokdarwis Nyarai juga menambahkan bahwa hasil pertanian dari Green House akan dimasukkan dalam paket wisata, baik untuk kegiatan tracking maupun memancing. Green House ini juga akan menjadi labor edukasi bagi kelompok dasawisma dan masyarakat lokal untuk praktik hidroponik sederhana.

Acara turut dihadiri oleh berbagai pihak, termasuk Kepala Balai Karantina Sumatera Barat, Bea Cukai Teluk Bayur, Dishub Padang Pariaman, Bapelitbangda, Camat Lubuk Alung, Wali Nagari Salibutan, hingga PKK Nagari. Mereka bersama-sama melakukan panen simbolis dan pengguntingan pita sebagai tanda diresmikannya Green House.

Fadhly mengingatkan agar program ini tidak berhenti di seremoni saja. Ia mendorong tindak lanjut nyata, seperti pengemasan hasil panen yang menarik, pemasaran digital, serta pelibatan UMKM dan generasi muda.

“Kegiatan kecil ini kalau dikelola dengan baik bisa berdampak besar. Mari kita jadikan Nyarai sebagai model wisata produktif dan lestari di Padang Pariaman,” tutupnya. (*/rel)

Exit mobile version