Wabup Yulian Efi Dorong Kolaborasi SAR: Bukan Sekadar Pelatihan, Ini Gerakan Bersama!

Wakil Bupati Solok Selatan H. Yulian Efi disaksikan Anggota Komisi V DPR RI, Zigo Rolanda, SE, MM, berikan cinderamata kepada Marsekal Pertama TNI Tarjoni, S.Sos, Direktur Bina Tenaga BASARNAS Pusat. (foto; ist)

SOLOKSELATAN, FOKUSSUMBAR.COM – Pemerintah Kabupaten Solok Selatan bersama Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (BASARNAS) menggelar Workshop Pemberdayaan Potensi SAR, Jumat (1/8/2025), di Aula Sarantau Sasurambi.

Kegiatan ini bertujuan memperkuat kesiapsiagaan masyarakat dalam menghadapi situasi darurat dan bencana, khususnya di wilayah rawan seperti Kabupaten Solok Selatan.

Dalam sambutannya, Wakil Bupati Solok Selatan H. Yulian Efi menyampaikan bahwa workshop ini adalah langkah strategis untuk membangun kesadaran kolektif serta memperkuat sinergi antara pemerintah, masyarakat, dan lembaga penyelamat seperti BASARNAS.

“Melalui workshop ini, kita tidak hanya membekali masyarakat dengan keterampilan teknis dalam pencarian dan pertolongan, tapi juga membangun budaya siaga dan solidaritas sosial dalam menghadapi bencana. Sebab, keselamatan adalah tanggung jawab bersama, bukan hanya tugas profesional,” tegasnya.

Turut hadir dalam kegiatan ini Marsekal Pertama TNI Tarjoni, S.Sos, Direktur Bina Tenaga BASARNAS Pusat; Forkopimda Kabupaten Solok Selatan; Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan; serta pejabat daerah lainnya seperti Sekretaris Daerah, Staf Ahli, Asisten, Kepala OPD, para camat, dan wali nagari se-Kabupaten Solok Selatan.

Anggota Komisi V DPR RI, Zigo Rolanda, SE, MM, juga hadir dan dinilai sangat berkontribusi dalam mendukung penguatan kapasitas masyarakat di daerah-daerah rawan bencana, termasuk Solok Selatan.

Sementara itu, Marsekal Pertama TNI Tarjoni, S.Sos dalam sambutannya menegaskan pentingnya peran masyarakat sebagai ujung tombak penyelamatan di daerah.

“Potensi SAR di daerah harus diberdayakan secara maksimal. Kita tidak bisa hanya bergantung pada petugas profesional karena dalam banyak kasus, masyarakat setempat adalah yang pertama hadir di lokasi bencana. Oleh karena itu, melalui pelatihan seperti ini, kami ingin membentuk masyarakat yang cakap, sigap, dan terkoordinasi dalam menjalankan fungsi penyelamatan,” ungkapnya. (*/ril)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *