Acara “PUISI MERAH PUTIH; Padusi Baca Puisi” Guncang Kantor Gubernur Sumbar

Hj. Harneli Mahyeldi bersama Ketua Hamas, Isa Kurniawan berswafoto dengan penerima penghargaan "Limpapeh Achievement Award" yang diberikan Hamas kepada 4 orang padusi Minang, yakni; Hj Nevi Zuairina (Politisi/Anggota DPR RI), Hj Emma Yohanna (Tokoh Maayarakat/Anggota DPD RI 2009-2024, Tiga Periode), Prof Dr Diana Kartika (Akademisi/Rektor Universitas Bung Hatta), dan Annisa Suci Ramadhani, SH, LLM (Kepala Daerah/Bupati Dharmasraya). (foto; zizi)

PADANG, FOKUSSUMBAR.COM – Acara “PUISI MERAH PUTIH; Padusi Baca Puisi” sukses digelar Hamas (Himpunan Media Sumbar), yang bekerjasama dengan PLS (Penyala Literasi Sumbar), PPIPM-Indonesia (Pondok Puisi Inspirasi Pemikiran Masyarakat) dan PPIC (Poetry-Pen International Comunity), Sabtu (9/8/2025), bertempat di Aula Kantor Gubernur Sumbar, jalan Sudirman Padang.

Acara yang dibuka oleh Hj Harneli Mahyeldi ini dihadiri oleh Kadinas Kebudayaan Sumbar yang diwakili oleh Kepala Museum Adityawarman Dr Tuti Alawiyah, SE, SPd.I, MA. Kemudian para perempuan dari berbagai latar belakang yang ikut dalam Parade Baca Puisi, dan juga ada Prof Yenni Rozimela, MEd, PhD, Guru Besar FBS UNP yang juga Direktur Pascasarjana UNP, yang memberikan Orasi Budaya dengan tema “Tantangan Padusi Minang di Era Digital”.

Dalam laporannya di awal acara, Isa Kurniawan dari Hamas menyampaikan bahwa acara ini di samping untuk memeriahkan Kemerdekaan RI ke-80, juga menularkan semangat berkesenian dan berkebudayaan di kalangan perempuan, atau padusi.

“Ini merupakan bagian dari Gerakan Berkesenian dan Berkebudayaan (GBB) yang diusung oleh Hamas. Dan ini upaya kita membangun peradaban. Kita berharap peran padusi Minang bisa lebih maksimal,” ujar Isa.

“Kemudian dengan berkesenian dan berkebudayaan, hati nurani menjadi terasah, sehingganya kehidupan itu menjadi lebih harmonis dan bermakna,” tambah alumni Kimia Unand ini.

Sementara itu, Harneli Mahyeldi mengapresasi Hamas yang telah mengangkatkan acara “PUISI MERAH PUTIH; Padusi Baca Puisi”. Menurutnya, perempuan itu adalah tonggak negara. Kalau baik perempuannya, maka baik pulalah negaranya. Kalau perempuannya rusak, maka rusak pula negaranya.

Disampaikan Harneli bahwa padusi dalam struktur masyarakat Minang, sangatlah terhormat. “Sebagai Bundo Kanduang, padusi Minang itu adalah Limpapeh Rumah Nan Gadang. Menjadi tonggak bagi keluarga dan kaumnya,” ujar Harneli.

Harleni juga mengimbau, agar padusi Minang bisa meneladani para pahlawan perempuan yang berasal dari Ranah Minang, seperti Siti Manggopoh, Rahmah El Yunisiyah, Rohana Kudus, Rasuna Said, dan lainnya.

Harneli kemudian berkesempatan menyerahkan penghargaan “Limpapeh Achievement Award” yang diberikan Hamas kepada 4 orang padusi Minang, yakni; Hj Nevi Zuairina (Politisi/Anggota DPR RI), Hj Emma Yohanna (Tokoh Maayarakat/Anggota DPD RI 2009-2024, Tiga Periode), Prof Dr Diana Kartika (Akademisi/Rektor Universitas Bung Hatta), dan Annisa Suci Ramadhani, SH, LLM (Kepala Daerah/Bupati Dharmasraya).

Penghargaan “Limpapeh Achievement Award” ini diterima langsung oleh Emma Yohanna, Prof Diana Kartika, sementara karena sedang di Jakarta, Nevi Zuairina diwakili oleh TA (Tenaga Ahli)-nya Dasril, dan Annisa Suci Ramadhani diwakili oleh Kepala Dinas Budparpora Kabupaten Dharmasraya, Lasmita.

Penghargaan “Limpapeh Achievement Award” diberikan Hamas karena dinilai 4 tokoh perempuan Sumbar tersebut, telah mengangkat harkat dan martabat padusi Minang dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.

Kemudian, Emma Yohana dan Prof Diana Kartika ikut baca puisi yang membuat hanyut suasana di Aula Kantor Gubernur Sumbar. Emma dan Prof Diana mendapat aplus dari hadirin yang hadir karena sangat menjiwai puisi yang mereka baca.

Belasan padusi yang datang dari berbagai latar belakang kemudian turut membacakan puisi. Ada dosen, guru, aktivis, wartawati, mahasiswi, siswi, dan lainnya. (rel)

Exit mobile version