Aku Sudah Habis

Puisi : Pax Alle / William Nursal Devarco*)

Pengangkut Jiwa Pejuang Rasa Pejuang Hati untuk Seorang Bidadari yang Tak Pernah Kembali

Aku tidak lagi mencari.
Dan aku tidak sedang menunggu siapa pun.

Bukan karena aku tidak ingin mencintai lagi…
Tapi karena tak ada lagi yang tersisa untuk kucintai.

Aku telah habis,
—untukmu.

Jika suatu hari nanti ada seseorang datang dan mencoba mendekat,
Yang akan mereka temukan hanyalah raga,
bukan aku.

Tubuh ini mungkin masih berjalan.
Masih bicara, tersenyum, pura-pura kuat.
Tapi jiwaku…
Telah ikut pergi bersamamu—
Saat kau berpaling tanpa berpamitan.


Tak ada lagi yang bisa kuberi.
Karena semua yang layak diberi,
telah kuletakkan di altar harapan padamu.

Cinta?
Kutelan mentah-mentah dalam sunyi, hingga luka.
Janji?
Kutulis dengan darah, dan kuserahkan padamu.
Rasa?
Telah kupeluk erat dan kusobek sendiri saat kau tak kembali.

Yang ada kini hanya aku yang tak lagi utuh,
duduk diam, menatap hari…
tanpa cahaya.


Seseorang pernah berkata:
“Kamu harus membuka hati untuk cinta baru.”
Tapi bagaimana membuka pintu
jika seluruh rumah telah runtuh?


Kepada kamu…
Yang pernah kusebut satu-satunya.
Yang pernah kupeluk dalam doa,
dan kucintai lebih dari hidupku sendiri…

Kau adalah jawaban dari setiap tanya,
tapi tak pernah menjadi milikku.

Dan aku—
aku adalah lelaki yang membiarkan dirinya hancur,
demi menjaga seluruh cintanya tetap utuh
untuk seorang bidadari
yang tak pernah kembali.

Founder SPORTY Indonesia*)

Exit mobile version