Dari “Bisu Digital” Hingga Sinyal Penuh, Sejarah Baru Tercipta di Nagari Sinamar

Anggota DPR RI, Andre Rosiade bersama Bupati Dharmasraya, Annisa Suci Ramadhani menyaksikan kegembiraan anak-anak sekolah dan masyarakat sudah bisa memanfaatkan koneksi digital di nagari Sinamar. (foto; ist)

DHARMASRAYA, FOKUSSUMBAR.COM – Jalan tanah perkebunan itu seolah menguji tekad. Debu berterbangan, lumpur mencengkeram roda mobil, dan matahari sore mulai condong ke ufuk barat. Namun rombongan Andre Rosiade dan Annisa Suci Ramadhani tak gentar.

Setelah mendarat di Bungo pukul 16.00, rombongan langsung memacu waktu tiba sebelum magrib di pelosok Nagari Sinamar, sebuah titik yang selama ini berada di ujung peta jaringan telekomunikasi.

Di ujung perjalanan, ratusan pasang mata sudah menanti. Harapan menggantung di udara, berpadu dengan rasa penasaran: hari ini, sinyal penuh akan lahir di tanah yang selama puluhan tahun hidup dalam “bisu digital.”

Minggu, 10 Agustus 2025, menjadi babak baru yang akan dicatat warga. Base Transceiver Station (BTS) pertama di Sinamar diresmikan langsung oleh Anggota DPR RI, Andre Rosiade.

Sebuah penantian panjang yang akhirnya terbayar tuntas di era Bupati Annisa Suci Ramadhani, sosok yang tak pernah lelah memperjuangkan aspirasi mereka, hingga bertemu dengan sosok yang bisa membuka jalan: Andre, yang membawanya bertemu Direktur Telkomsel beberapa bulan lalu.

BTS di Sinamar perjuangan Andre dan Annisa ini bukan satu-satunya. Tahun ini, Dharmasraya mendapatkan empat tower strategis: di Nagari Tanjung Alam Kecamatan Asam Jujuhan, Nagari IV Koto Nan Dibawuah, Nagari Banai Kecamatan Sembilan Koto, dan Sinamar sendiri.

Keempatnya menjadi tonggak sejarah pemerataan teknologi di daerah yang dulu hanya bisa memandang dunia lewat kabar dari luar.

𝐀𝐧𝐧𝐢𝐬𝐚 𝐡𝐚𝐝𝐢𝐫 𝐝𝐞𝐧𝐠𝐚𝐧 𝐬𝐞𝐧𝐲𝐮𝐦 𝐲𝐚𝐧𝐠 𝐭𝐚𝐤 𝐛𝐢𝐬𝐚 𝐝𝐢𝐬𝐞𝐦𝐛𝐮𝐧𝐲𝐢𝐤𝐚𝐧

“Sejak awal saya menjabat, saya yakin suatu hari suara dan wajah keluarga di rantau bisa hadir di layar ponsel warga Sinamar. Alhamdulillah, berkat perjuangan Pak Andre, hari itu tiba. Ini bukan janji manis, ini kerja nyata,” kata kepala daerah perempuan pertama di Sumbar itu penuh semangat.

Ia lalu menyampaikan aspirasi yang sudah lama menunggu giliran: Jalan Poros Asam Jujuhan, yang butuh pengaspalan segera. Jalan ini adalah nadi ekonomi dan sosial warga.

𝐀𝐧𝐝𝐫𝐞 𝐥𝐚𝐧𝐠𝐬𝐮𝐧𝐠 𝐦𝐞𝐫𝐞𝐬𝐩𝐨𝐧𝐬 𝐭𝐚𝐧𝐩𝐚 𝐛𝐚𝐬𝐚-𝐛𝐚𝐬𝐢

“Jalan Poros Asam Jujuhan akan kita usulkan lewat Inpres Jalan Daerah. Saya minta Ibu Bupati dan tim menyiapkan proposal. Setelah 17 Agustus, kita temui Menteri PU. Insya Allah kalau tidak tahun 2025, pada tahun 2026 dapat direalisasikan,” tegasnya, membuat warga bersorak.

Tak hanya itu, Andre juga menegaskan filosofi perjuangannya sebagai wakil rakyat. “Bagi saya, duduk di DPR RI bukan sekadar gelar atau kursi. Wakil rakyat harus bermanfaat, harus memberi solusi nyata.”

“Saya tidak hanya datang saat kampanye tapi saya juga datang untuk memenuhi janji-janji kampanye saya” ujarnya, disambut anggukan setuju dari warga yang memadati lokasi.

Bagi Dedi Irawan, Wali Nagari Sinamar, hari ini adalah sebuah mukjizat kecil. “Alhamdulillah baru kali ini BTS berdiri di nagari ini, dan baru kali ini anggota DPR RI hadir langsung. Terima kasih Pak Andre, terima kasih Ibu Annisa. Ini sejarah yang akan kami ceritakan ke anak cucu,” ujarnya, matanya berbinar.

𝐀𝐧𝐝𝐫𝐞 𝐦𝐞𝐧𝐮𝐭𝐮𝐩 𝐚𝐜𝐚𝐫𝐚 𝐝𝐞𝐧𝐠𝐚𝐧 𝐡𝐚𝐫𝐚𝐩𝐚𝐧 𝐛𝐚𝐫𝐮

“Hari ini Sinamar, insya Allah tahun depan Lubuk Besar akan menyusul,” katanya, seolah membuka lembaran berikutnya perjuangan infrastruktur komunikasi di Dharmasraya.

Ketika pita peresmian terpotong, ikon sinyal penuh di layar ponsel warga menjadi penanda sebuah kemenangan. Jalan berdebu dan berlumpur yang dilewati sore itu kini menjadi saksi: di tengah belantara, Sinamar akhirnya terhubung ke dunia luar. (Dodon Afrianto)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *