Basapa Manifestasi Kearifan Lokal yang Sarat Makna

Bupati John Kenedy Azis bersama Gubernur diwakili Kepala Dinas Kebudayaan Sumbar, Dr. Jefrinal Arifin, SH., M.Si serta forkopimda mengikuti prosesi ritual Basapa. (foto; ist)

ULAKAN, FOKUSSUMBAR.COM – Prosesi ritual Basapa di Kabupaten Padang Pariaman resmi dibuka, prosesi pembukaan dilakukan di halaman mesjid Agung Syekh Burhanuddin nagari Manggopoh kecamatan Ulakan Tapakis, kabupaten Padang Pariaman.

Kegiatan yang dihadiri ribuan jemaah dari berbagai daerah ini menjadi momentum istimewa dengan hadirnya Gubernur Sumatera Barat, yang diwakili oleh Kepala Dinas Kebudayaan Provinsi Sumbar, Dr. Jefrinal Arifin, SH., M.Si. Dalam arahannya, Jefrinal menegaskan bahwa Basapa bukan sekadar tradisi, melainkan manifestasi kearifan lokal yang sarat makna.

“Kita mengenal Syekh Burhanuddin, dan prosesi seperti ini menjadi bukti bagaimana tradisi mampu memadukan nilai agama dan budaya. Kegiatan kali ini bahkan menjadi yang pertama dilaksanakan secara seremonial oleh Bupati John Kenedy Azis,” ujarnya pada Rabu, (13/8/2025).

Jefrinal, yang mengaku memiliki ikatan keluarga di daerah ini, menyampaikan bahwa Pemerintah Provinsi Sumatera Barat sepenuhnya mendukung penyelenggaraan Basapa.

“Pelestarian tradisi ini mengandung nilai religius dan sosial yang menjadi bagian penting dari identitas kita. Makam Syekh Burhanuddin juga sudah kami usulkan sebagai cagar budaya dan akan diverifikasi oleh tim ahli dari pusat pada 20 Agustus mendatang. Rapat pembahasan hasilnya akan digelar 21 Agustus di Bukittinggi,” tambahnya.

Sementara itu, Bupati Padang Pariaman John Kenedy Azis menyampaikan bahwa Basapa telah berlangsung ratusan tahun dan diwariskan turun-temurun, menjadi salah satu identitas daerah yang membedakan Padang Pariaman dari wilayah lain.

“Dibalik semaraknya pelaksanaan Basapa, tersimpan pesan luhur: nilai kebersamaan, gotong royong, sopan santun, penghormatan kepada ulama, serta nilai religius yang tercermin dari ibadah dan doa bersama. Pemerintah Kabupaten berkomitmen menjaga agar Basapa tetap menjadi kebanggaan sekaligus daya tarik wisata religi dan budaya yang bernilai tinggi,” kata Bupati JKA.

Tokoh masyarakat Ulakan, Dr. Alianis—akrab disapa Uniang Anih—mengungkapkan bahwa Basapa sudah menjadi bagian dari sejarah sejak lahirnya Nagari Ulakan, dengan Syekh Burhanuddin sebagai pusatnya.

“Melalui pendekatan budaya, beliau berhasil mengembangkan Islam di Sumbar. Tugas kita adalah memastikan ritual Basapa berlangsung aman, nyaman, dan tertib, karena pesertanya bukan hanya dari Sumbar, tetapi juga dari Malaysia dan Brunei,” ucapnya.

Ia juga mengingatkan agar tidak ada kegiatan yang bertentangan dengan esensi Basapa. “Intinya adalah proses mendekatkan diri kepada Allah SWT. Selain itu, Basapa juga memiliki potensi ekonomi, ibadah, dan budaya yang harus kita kembangkan,” tegasnya.

Acara turut dihadiri staf ahli Wali Kota Padang, unsur Forkopimda, perangkat daerah, Kepala Kemenag, Ketua Baznas, Direktur PDAM, para alim ulama, cadiak pandai, niniak mamak, dan undangan lainnya. Rangkaian kegiatan ditutup dengan penampilan salawat Jibril dan salawat Busro dari Majelis Taklim Masjid Syekh Burhanuddin, dilanjutkan kunjungan dan doa bersama di makam Syekh Burhanuddin. (*/ril)

Exit mobile version