Siswa Padang Panjang Antusias Ikuti Nihongo Camp 2, Belajar Langsung dari Sensei Jepang

Menghadirkan langsung pengajar asal Jepang, Shigemura Sensei dan kegiatan Nihongo Camp 2, ratusan pelajar dari berbagai daerah di Sumatera Barat dan Riau amat antusias mengikutinya. (foto; ist)

PADANG PANJANG, FOKUSSUMBAR.COM – Antusiasme siswa-siswi Padang Panjang untuk mendalami bahasa Jepang kian terlihat. Hal ini tercermin dari keikutsertaan perwakilan empat sekolah, yakni SMAN 1, SMAN 2, SMAN 3, dan SMKN 1 Padang Panjang dalam kegiatan Nihongo Camp 2 yang digelar Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) Bahasa Jepang Cabdin 1 di SMKN 1 Bukittinggi, belum lama ini.

Mengusung tema “Melalui Yurukyara Kita Perkenalkan Potensi Daerah”, kegiatan ini menghadirkan langsung pengajar asal Jepang, Shigemura Sensei, serta diikuti ratusan pelajar dari berbagai daerah di Sumatera Barat dan Riau.

Salah seorang peserta, Himmah Mayusarah, siswi SMAN 1 Padang Panjang mengaku mendapat pengalaman berharga.

“Selain menambah teman, kegiatan ini membangkitkan motivasi untuk semakin mendalami bahasa Jepang,” ujarnya, Senin (25/8/2025).

Ketua MGMP Bahasa Jepang Kota Padang Panjang, Fitri Yansyah mengatakan, keikutsertaan sekolah-sekolah ini menunjukkan komitmen dalam mendukung pengembangan bahasa Jepang.

“SMAN 1, SMAN 2, SMAN 3, dan SMKN 1 masing-masing mengirimkan tiga siswa. Partisipasi ini penting untuk membuka wawasan sekaligus memperkuat koneksi dengan pelajar dari daerah lain,” jelasnya.

Menurutnya, kegiatan yang diikuti 60 peserta tersebut tidak hanya berasal dari Cabdin 1 (Padang Panjang, Bukittinggi, Agam), tetapi juga dari Payakumbuh, Solok, Pasaman, hingga Pekanbaru.

“Mereka belajar mengenal yurukyara, yaitu karakter khas daerah yang menonjolkan keunikan, kelembutan gerak, serta daya tarik yang disukai banyak orang,” tambahnya.

Ketua MGMP Bahasa Jepang Cabdin 1, Afis Alhadi menyebut Nihongo Camp dirancang agar pelajar dapat menggunakan bahasa Jepang sederhana sekaligus memperluas jejaring.

“Kami ingin siswa tidak hanya belajar di kelas, tetapi juga berinteraksi, berkreasi, dan membangun relasi sesama pengguna bahasa Jepang,” ujarnya.

Koordinator Panitia, Paulina Sensei menambahkan, di akhir kegiatan para peserta dibagi dalam 10 kelompok untuk mempresentasikan yurukyara buatan mereka dalam bahasa Jepang.

“Dengan begitu siswa bisa langsung mempraktikkan bahasa Jepang dengan cara menyenangkan,” katanya.

Sementara itu, Bobby, pengajar dari SMAN 9 Pekanbaru sekaligus Ketua MGMP Bahasa Jepang Riau, mengaku tertarik untuk mengadopsi model kegiatan serupa di wilayahnya.

“Konsepnya bagus karena berpusat pada siswa dan membuat mereka lebih aktif,” ujarnya.

Partisipasi empat sekolah dari Padang Panjang diharapkan mampu memperkuat silaturahmi, meningkatkan motivasi, sekaligus mengasah keterampilan berbahasa Jepang di kalangan pelajar. (harris)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *