PADANG ARO, FOKUSSUMBAR.COM – Pemerintah dan Forkopimda Kabupaten Solok Selatan menginstruksikan masyarakat di setiap jorong dan nagari untuk mulai melakukan patroli keliling dan pengawasan lingkungan pada malam hari. Hal ini dilakukan untuk mengantisipasi kondisi yang dapat mengganggu keamanan dan kenyamanan masyarakat Solok Selatan.
Hal ini disampaikan Bupati Solok Selatan H. Khairunas dalam Rapat Koordinasi Cipta Kondisi Daerah di Aula Sarantau Sasurambi Kantor Bupati Solok Selatan, Selasa (2/9/2025).
Rapat Koordinasi yang merupakan lanjutan dari pertemuan Forkopimda untuk membahas kondisi daerah ini juga turut dihadiri oleh Forkopimda, mulai dari Kapolres Solok Selatan, Pabung Solok Selatan mewakili Dandim 0309/Solok, dan perwakilan Kejaksaan Negeri Solok Selatan, dan juga Kepala Kantor Kementerian Agama Solok Selatan.
Selain itu juga diikuti oleh tokoh masyarakat, tokoh agama, Camat, Wali Nagari se-Solok Selatan, hingga organisasi kemasyarakatan.
“Dalam pertemuan sebelumnya, dalam 15 hari ke depan kami minta seluruh nagari untuk menginstruksikan ke jorong untuk melakukan ronda malam hari. Kami minta Camat dan Wali Nagari untuk menyampaikan ke masyarakat,” kata Khairunas.
Upaya ini merupakan tindak lanjut dan antisipasi atas demonstrasi yang dieskalasi menjadi kekerasan yang terjadi di banyak wilayah di Indonesia agar tak merebak hingga ke kabupaten ini.
Kendati saat ini wilayah Kabupaten Solok Selatan dinilai masih kondusif, namun tidak dapat dipungkiri kondisi yang sama bisa saja merebak hingga ke kabupaten ini. Terlebih tindak kekerasan hingga anarkisme yang terjadi di beberapa wilayah di Indonesia bukan disebabkan oleh masyarakat dari wilayah tersebut.
“Jangan sampai terpancing isu-isu negatif. Solok Selatan masih kondusif dan harus kita pertahankan,” ungkapnya.
Disamping melakukan pengamanan wilayah, Bupati juga meminta kepada seluruh masyarakat untuk tidak mudah terprovokasi dengan informasi yang beredar di media sosial. Sebab, informasi tersebut bisa belum jelas kredibiltasnya dan memiliki maksud kurang baik.
“Mari kita jaga kampung dan nagari masing-masing. Kami juga mengajak seluruh tokoh adat, niniak mamak, dan tokoh agama untuk dilibatkan dalam menjaga keamanan lingkungan,” tambahnya.
Dalam kesempatan yang sama, Kapolres Solok Selatan AKBP M. Faisal Perdana juga menyebut bahwa masyarakat tidak bisa mengabaikan kondisi yang ada saat ini.
“Meski saat ini wilayah Solok Selatan masih aman, namun kita tidak boleh meng-underestimate, potensi itu selalu ada. Kita tetap perlu antisipasi dan waspada. Bahkan bisa disebabkan oleh orang yang tidak dikenal, bukan warga sekitar, tapi malah warga nanti yang terdampak,” terangnya.
Menurutnya, golongan yang paling rentan untuk terpengaruh dan dimobilisasi adalah kelompok anak muda. Untuk itu, dirinya mengharapkan agar masyarakat bekerja sama dalam mengantisipasi setiap kemungkinan yang bisa terjadi. (rls)