PADANG, FOKUSSUMBAR.COM – Sebagai daerah rawan bencana, Kota Padang terus berupaya membentuk masyarakat yang siaga dan tangguh dalam menghadapi bencana. Salah satunya melalui Sosialisasi Pengelolaan Arsip bagi masyarakat tanggap bencana yang digelar di salah satu hotel di Padang, Kamis (11/9/2025).
Staf Ahli Bidang Kemasyarakatan dan SDM, Syahrial Kamat, menjelaskan arsip merupakan rekaman kegiatan atau peristiwa dalam berbagai bentuk dan media yang dibuat atau diterima oleh lembaga negara, pemerintah daerah, lembaga pendidikan, perusahaan, organisasi, maupun perseorangan. Arsip berfungsi sebagai bukti dan alat pertanggungjawaban yang juga melindungi hak-hak keperdataan masyarakat.
“Arsip memegang peran penting, termasuk sebagai dokumen pribadi masyarakat yang bisa melindungi hak-hak keperdataan dan kepentingan individu,” ujar Syahrial.
Syahrial menambahkan, dengan kondisi geografis berada di pesisir barat Sumatra yang berbatasan langsung dengan Samudera Hindia dan Bukit Barisan di bagian timur, Padang termasuk salah satu daerah dengan frekuensi bencana alam cukup tinggi. Potensi bencana yang bisa terjadi di antaranya gempa bumi, banjir, tanah longsor, tsunami, kebakaran, hingga isu megathrust.
Ia menekankan, dampak bencana terhadap arsip sangat besar. Arsip yang rusak, baik secara fisik maupun berisi informasi, akan sulit dikenali kembali. Sementara itu, masyarakat kerap kurang memahami pentingnya penyimpanan dan pengelolaan arsip.
“Banyak kasus kehilangan dokumen penting seperti ijazah, akta kelahiran, hingga sertifikat rumah akibat bencana, yang semakin menyulitkan saat proses pemulihan,” katanya.
Karena itu, sosialisasi tentang penyelamatan arsip dinilai sebagai langkah strategis. Edukasi ini diharapkan mampu meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap pentingnya perlindungan arsip, baik sebelum maupun setelah bencana.
“Sebagai masyarakat kita juga harus memiliki kesadaran dalam menjaga lingkungan, seperti bencana banjir yang disebabkan sampah,” ujarnya.
Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kota Padang, Feri Mulyani Hamid, menjelaskan melalui sosialisasi ini dapat meningkatkan kesadaran dan pengetahuan masyarakat tentang pentingnya melindungi dan menyelamatkan arsip dari kerusakan atau hilangnya akibat bencana.
“Melalui sosialisasi ini, kami berharap masyarakat semakin sadar bahwa dokumen pribadi seperti ijazah, akta, dan sertifikat tanah harus diamankan dari risiko bencana. Dengan begitu, pasca bencana, arsip masih dapat diselamatkan,” jelasnya.
Sosialisasi diikuti sebanyak 104 peserta dari wilayah rawan bencana di Kota Padang. (MA / Charlie)