Pessel Siap Gelar Festival Literasi Daerah 5–6 November 2025

Sekretaris Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Kabupaten Pesisir Selatan (Pessel), Loli bersama tim ketika membahasi Festival Literasi Daerah (FLD) pada tanggal 5–6 November 2025. (foto; ist)

PESISIR SELATAN, FOKUSSUMBAR.COM – Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Kabupaten Pesisir Selatan (Pessel) akan menyelenggarakan Festival Literasi Daerah (FLD) pada tanggal 5–6 November 2025. Kegiatan akan digelar di halaman kantor Dinas Perpustakaan dan Arsip setempat.

Menurut Sekretaris Dinas, Loli, event ini akan menghadirkan beragam agenda, seperti pameran buku, bazar kuliner, konten video literasi, lomba bertutur, dan ajang penulisan kreatif.

“Para pesertanya berasal dari perwakilan kecamatan-kecamatan dan komunitas literasi,” ujarnya ketika ditemui, didampingi pejabat Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Ahmad Hidayat dan Mustikawati.

“Kami ingin mendorong budaya literasi dan meningkatkan kegemaran membaca masyarakat Pessel,” kata Loli.

Sebutnya Perpustakaan Daerah terus berbenah — tidak hanya menambah kuantitas buku, tapi juga kualitasnya, bahkan telah menyediakan koleksi buku digital (e-book) dan fasilitas komputer bagi pengunjung.

Loli menambahkan bahwa rata-rata kunjungan ke Perpustakaan Daerah mencapai sekitar 200 orang per hari. Melalui FLD, ia berharap akan terjadi peningkatan terhadap beberapa aspek literasi: jumlah buku dibaca, durasi membaca, serta minat baca masyarakat.

Berdasarkan laporan kinerja Dinas Perpustakaan dan Arsip Kabupaten Pesisir Selatan Tahun 2024, capaian Indeks Pembangunan Literasi Masyarakat (IPLM) adalah 18,12 dari target 20,80, atau sekitar 87,12 persen.

Indeks ini dihitung dari rasio lembaga perpustakaan, rasio anggota, rasio peminjaman buku, dan rasio kunjungan perpustakaan.

Data kinerja menunjukkan bahwa pencapaian tersebut tergolong “sangat tinggi” dalam klasifikasi yang digunakan Dinas.

Untuk kunjungan fisik ke perpustakaan umum daerah, data publik menunjukkan jumlah pengunjung menurut jenis pengunjung yang tersedia di portal satu data daerah. Namun secara spesifik terkait kunjungan per hari ke Perpustakaan Daerah sebagai fasilitas utama belum tersegmentasi dalam data publik yang mudah diakses.

Dinas berharap kegiatan FLD dapat memberi dorongan signifikan agar budaya membaca tumbuh semakin kuat di kabupaten itu.

Dengan menggelar festival tersebut, pemerintah daerah tidak hanya ingin meramaikan dunia literasi sesaat, tetapi juga membangun ekosistem literasi yang berkelanjutan. Peningkatan minat baca, pembiasaan menulis karya kreatif, serta interaksi langsung antara komunitas literasi dan masyarakat diharapkan menjadi efek jangka panjang.

FLD juga memiliki potensi sebagai wadah promosi bagi penerbit lokal, komunitas literasi, dan karya-karya sastra dari daerah. Ajang lomba dan pameran bisa menjadi pemantik kreativitas bagi pelajar dan masyarakat umum.

Selain itu, festival seperti ini dinamika positifnya telah dibuktikan di beberapa wilayah lain. Misalnya, di Kabupaten Temanggung, festival literasi menghadirkan produk literasi, gelar wicara, dan penampilan karya literasi yang melibatkan berbagai komunitas.

Festival Literasi Daerah 2025 di Pessel menjanjikan menjadi momentum penting bagi pengembangan budaya baca dan literasi di tingkat kabupaten. Dengan dukungan semua pihak — pemerintah kecamatan, komunitas literasi, sekolah, dan masyarakat umum — diharapkan literasi di Pessel semakin maju dan merata. (*/yndi)

Exit mobile version