Kisah Perjuangan Sambo Sumbar di PON Beladiri II: Tiga Hari di Jalan Pulang dengan Medali Emas

Pelatih Sambo Sumbar Hendri Gusman Dharma (kiri), didampingi atlet Sambo periah emas Yusril Mahendra memberikan keterangan kepada wartawan, di Press Room PON Beladiri 2025 Kudus, Sabtu (18/10/2025). (Foto Agoes Embun/ Humas KONI Sumbar)

PERIALANAN panjang sejauh lebih dari 1.100 mil dari Kota Padang ke Kabupaten Kudus tak menyurutkan semangat tim Sambo Sumatera Barat.

Selama tiga hari menempuh jalur darat, mereka bukan hanya membawa peralatan dan tekad, tapi juga semangat kebersamaan yang akhirnya berbuah manis: medali emas di PON Beladiri II 2025, Kudus.

Adalah Yusril Mahendra, atlet muda Sumbar yang tampil gemilang di hari pertama cabang Sambo, Sabtu (18/10/2025).

Di atas matras, Yusril memperlihatkan ketenangan dan teknik tinggi, menaklukkan lawannya dengan percaya diri. Puncaknya, di partai final kelas 53 kilogram sport putra, Yusril mengalahkan lawan terakhirnya, Abdillah Muhammad Devlin (Kaltim).

Kemenangan itu bukan hanya miliknya, tapi milik seluruh tim yang ikut berjuang bersamanya di perjalanan panjang menuju Kudus.

Pelatih Sambo Sumbar, Hendri Gusman Dharma, masih ingat betul bagaimana mereka mempersiapkan keberangkatan dua bulan sebelumnya. Dana terbatas membuat pilihan jatuh pada jalur darat.

“Kalau lewat udara, kami hanya bisa memberangkatkan lima sampai enam atlet saja. Tapi lewat darat, kami bisa bawa 20 atlet dan lima pelatih serta ofisial,” ujar Hendri.

Meski perjalanan darat memakan waktu tiga hari, Hendri memiliki cara unik agar para atlet tidak jenuh. Mereka menganggap perjalanan itu seperti wisata olahraga (sport tourism).

Setiap singgah di objek wisata pada kota yang dilalui, tim menyempatkan diri latihan ringan sambil menikmati pemandangan dan objek wisata nan membuat suasana hati rileks.

“Kami tidak mau atlet stres atau lelah di perjalanan. Jadi kami buat suasana senang, seperti sedang berdarmawisata. Anak-anak tetap latihan ringan, tapi juga bisa menikmati perjalanan,” tambah Hendri.

Alhasil, tiba di Kudus, para atlet tetap segar dan penuh semangat. Upaya menjaga kondisi itu terbukti berhasil ketika pada hari pertama pertandingan, Sumbar langsung mempersembahkan dua medali: emas lewat Yusril Mahendra dan perunggu lewat Listiana.

Kisah perjuangan mereka menjadi bukti bahwa keterbatasan bukan alasan untuk menyerah. Dengan semangat dan kebersamaan, tim Sambo Sumbar membuktikan bahwa perjalanan panjang pun bisa menjadi bagian dari kemenangan.

“Perjalanan ini kami anggap bukan sekadar kejuaraan, tapi juga pengalaman berharga. Semua pengorbanan terbayar saat bendera Sumbar berkibar di podium,” tutur Hendri dengan mata berbinar (jiga)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *