Dari Lubuk Basung ke Bahrain, Furgon Habil Ukir Prestasi Emas Dunia untuk Indonesia

DALAM waktu singkat, nama Furgon Habil Winata menjelma jadi bintang baru pencak silat Sumatera Barat. Siswa SMA Negeri 1 Lubuk Basung ini baru saja mengukir prestasi luar biasa dengan menyabet medali emas di ajang Kejuaraan Pencak Silat Pelajar Dunia 2025 di Bahrain, Senin (20/10/2025).

Yang lebih membanggakan, Furgon adalah pesilat asli Agam dari Perguruan Tangan Mas, di bawah naungan Pengkab IPSI Agam. Dalam tiga bulan terakhir, kiprahnya benar-benar luar biasa — tiga turnamen, tiga medali emas, dan satu medali emas dunia.

Semuanya dimulai dari Kejurda Pelajar Sumbar 2025, di mana Furgon menggondol emas. Berlanjut ke Kejurnas Remaja 2025, hasilnya pun sama: emas lagi. Tak berhenti di situ, Furgon kemudian dipercaya membela Indonesia di ajang Asian Pencak Silat Competition di India, dan kembali berdiri di podium tertinggi.

“Rasanya luar biasa bisa membawa nama Indonesia dan Sumatera Barat di level Dunia. Semua ini berkat doa orang tua, pelatih, dan teman-teman,” ujar Furgon dengan nada rendah hati usai memastikan medali emas di Bahrain.

Di tengah banyaknya regenerasi atlet, Furgon disebut jadi simbol kebangkitan pencak silat Sumbar.

“Dia contoh nyata pembinaan berjalan dengan baik. Semangat dan kedisiplinannya luar biasa,” kata Nurul Ikhsan, Wakil Ketua Umum IPSI Sumbar.

Menurut Nurul, pencapaian Furgon juga tak lepas dari peran Ketua IPSI yang juga Wakil Gubernur Sumbar Vasco Ruseimy, yang terus mendorong pembinaan atlet muda di daerah.

“Furgon ini hasil kerja keras bersama — perguruan, pelatih, dan IPSI Agam,” ujarnya.

Meski sudah meraih banyak medali, Furgon tak mau cepat puas.

“Masih banyak yang harus saya pelajari. Saya ingin terus berkembang dan suatu hari nanti membawa emas untuk Indonesia di ajang yang lebih besar,” ucapnya penuh semangat.

Langkah Furgon menembus panggung Dunia menjadi bukti, Ranah Minang kembali melahirkan generasi emas pencak silat Indonesia. Dari Lubuk Basung untuk Dunia, Furgon Habil Winata telah menunjukkan — kerja keras dan mimpi besar memang tak mengenal usia. (Hendri Parjiga)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *