Universitas Ekasakti Padang Perkuat Kolaborasi Internasional Lewat INNOW 2025 di UTHM Malaysia

Zoom Jury Briefing INNOW 2025. (foto; ist)

PADANG, FOKUSSUMBAR.COM – Universitas Ekasakti Padang kembali menorehkan prestasi membanggakan di kancah internasional melalui salah seorang dosennya, Dr. Zelmi Sriyolja, MT, yang dipercaya menjadi juri pada ajang inovasi internasional Innovation in Engineering, Sustainability, and Built Environment atau dikenal dengan INNOW 2025 yang diselenggarakan oleh Universiti Tun Hussein Onn Malaysia (UTHM) secara hybrid.

Kegiatan ini berlangsung dari bulan Oktober pemasukan karya sampai November 2025 penilaian juri di Kampus UTHM Parit Raja, Johor, Malaysia, dan melibatkan peserta dari berbagai institusi pendidikan serta lembaga penelitian.

Penunjukan Dr. Zelmi Sriyolja, MT sebagai juri bukan hanya menjadi kebanggaan pribadi, tetapi juga menjadi representasi kemajuan akademik dan pengakuan kompetensi ilmiah tenaga pendidik Indonesia di kancah global.

INNOW 2025 merupakan kegiatan yang berfokus pada pengembangan inovasi dalam bidang teknik sipil, arsitektur, dan lingkungan binaan, dengan tujuan mendorong lahirnya solusi kreatif dan aplikatif dalam menghadapi persoalan pembangunan berkelanjutan.

Salah satu tema utama INNOW 2025 adalah “Think | Sustainable | Innovation” yang menunjukkan komitmen penyelenggara dalam mendorong para peserta untuk menghasilkan gagasan yang tidak hanya inovatif, tetapi juga relevan untuk mendukung keberlanjutan lingkungan dan efisiensi sumber daya.

Melalui berbagai sub-program yang diadakan, mulai dari kompetisi inovasi, pameran riset, hingga forum diskusi dan presentasi karya ilmiah, kegiatan ini menjadi ajang kolaborasi lintas universitas dan lintas disiplin ilmu.

Keikutsertaan Dr. Zelmi Sriyolja, MT sebagai juri dalam INNOW 2025 tentu tidak terlepas dari rekam jejak akademik dan profesionalnya. Sebagai dosen pada Program Studi Arsitektur Fakultas Teknik dan Perencanaan Universitas Ekasakti, Dr. Zelmi Sriyolja, MT dikenal aktif dalam penelitian dan pengabdian masyarakat, khususnya terkait integrasi teknologi digital dalam dunia konstruksi.

Salah satu bidang kajian yang banyak ia tekuni adalah Building Information Modeling (BIM), suatu pendekatan digital dalam perencanaan dan manajemen bangunan yang semakin berkembang pesat dalam industri konstruksi global.

Beberapa publikasi ilmiahnya menunjukkan kontribusi nyata dalam pengembangan pemahaman dan penerapan BIM di Indonesia, termasuk upaya menghubungkan konsep pembangunan berkelanjutan dengan proses desain arsitektur yang efisien dan adaptif.

Tidak hanya aktif dalam penelitian, Dr. Zelmi juga berperan dalam berbagai kegiatan akademik internasional, baik sebagai pemakalah dalam konferensi, peserta workshop, maupun peninjau ilmiah artikel jurnal.

Kredibilitas akademiknya semakin diperkuat oleh pengalaman dalam membina mahasiswa dalam kegiatan kompetisi ilmiah dan riset berbasis proyek (project-based learning). Oleh karena itu, keterlibatannya sebagai juri dalam INNOW 2025 dapat dipandang sebagai bentuk penilaian terhadap keahlian dan integritas akademik yang telah diakui pihak penyelenggara.

INNOW 2025 bukan kali pertama kegiatan ini dilaksanakan. Pada tahun-tahun sebelumnya, INNOW telah berhasil mengundang peserta dari berbagai negara dan menghasilkan banyak inovasi yang tidak hanya berhenti pada kompetisi, tetapi juga dikembangkan lebih lanjut menjadi produk, riset berkelanjutan, maupun kerja sama institusional lintas negara.

Penunjukan Dr. Zelmi sebagai juri dalam ajang ini juga membawa makna penting bagi Universitas Ekasakti sendiri. Sebagai perguruan tinggi yang terus mengembangkan mutu pendidikan dan jaringan akademik lintas negara, kehadiran dosen dalam peran strategis internasional menunjukkan bahwa mutu akademik kampus tersebut telah diakui dan mampu bersaing dalam percaturan ilmu pengetahuan global.

Selain itu, pengalaman internasional ini diharapkan dapat memberikan dampak jangka panjang bagi pengembangan kurikulum, pembelajaran berbasis riset, dan perluasan jejaring kerja sama antar kampus. Mahasiswa dan sivitas akademika Universitas Ekasakti juga akan mendapatkan peluang lebih besar untuk berpartisipasi dalam kegiatan akademik internasional lainnya, baik sebagai peserta, pemakalah, maupun kolaborator penelitian.

Dr. Zelmi melalui siaran persnya, Jumat (7/11/2025), menyampaikan bahwa keikutsertaannya dalam INNOW 2025 merupakan sebuah kehormatan sekaligus tanggung jawab besar.

Ia menekankan bahwa inovasi dalam bidang teknik sipil dan arsitektur tidak hanya sebatas menciptakan bentuk bangunan baru, tetapi juga menyentuh aspek keberlanjutan lingkungan, efisiensi energi, kenyamanan ruang, serta kesesuaian dengan budaya dan kondisi sosial suatu masyarakat.

Menurutnya, inovasi terbaik adalah yang berakar pada pemahaman konteks lokal namun memiliki relevansi global. Ia juga berharap keterlibatannya ini dapat memotivasi mahasiswa, peneliti muda, dan masyarakat akademik Indonesia untuk lebih aktif berkompetisi dan menampilkan ide-ide kreatif dalam forum internasional.

Dari sudut pandang pendidikan di Indonesia, keterlibatan dosen dalam forum semacam INNOW 2025 juga memiliki arti strategis. Saat ini, perguruan tinggi dituntut untuk tidak hanya menjadi pusat pembelajaran, tetapi juga pusat inovasi dan pengembangan ilmu pengetahuan yang dapat memberikan kontribusi nyata bagi masyarakat.

Kegiatan seperti INNOW 2025 ini juga membuka kesempatan untuk merintis kerja sama riset lintas institusi, pertukaran mahasiswa, dan program peningkatan kapasitas akademik lainnya. Diharapkan momentum ini dapat ditindaklanjuti oleh Universitas Ekasakti dengan memperluas partisipasi dalam kegiatan ilmiah internasional, baik melalui pengiriman mahasiswa sebagai peserta kompetisi, pengembangan laboratorium riset berskala global, maupun penyelenggaraan forum ilmiah internasional di Indonesia.

Dr. Zelmi Sriyolja, MT sendiri menyampaikan kesiapannya untuk membantu membina mahasiswa dan dosen muda agar siap dan mampu bersaing dalam forum akademik internasional.

Ia berharap semakin banyak generasi muda Indonesia yang tidak hanya menjadi peserta, tetapi juga menjadi narasumber, penggerak, dan pemimpin dalam komunitas ilmiah global kedepannya. (yumi)

Exit mobile version