Benarkah Semua Ini Murni Kesalahan Alam?

Oleh : Fadhil Indra Fata*)

Indonesia adalah negara yang dikenal akan keindahan alamnya. Di samping memiliki sumber daya alam yang melimpah, Indonesia ternyata menyimpan sejuta keistimewaan dan keindahan alam yang dapat memanjakan mata. Mulai dari keindahan pantai, laut, pegunungan, perbukitan, sungai, danau, dan masih banyak lagi.

Bahkan tidak hanya keindahan di permukaan laut saja, di dasar laut pun menyimpan ekosistem biota laut yang eksotik. Namun, itu semua dapat berubah seketika, di saat alam mulai menunjukkan reaksinya akibat ulah manusia yang tidak bertanggung jawab. Banjir yang sudah menjadi langganan setiap tahunnya, longsor yang selalu menghantui masyarakat perbukitan, dan berbagai bencana alam lainnya.

Faktor Penyebab Terjadinya Bencana Alam

Bencana alam seperti banjir dan longsor yang akhir-akhir ini sering terjadi disebabkan oleh faktor-faktor tertentu. Bisa disebabkan oleh faktor cuaca dan iklim, namun tidak sepenuhnya hal ini menjadi penyebab utama bencana alam yang terjadi saat ini. Di balik bencana alam yang terjadi, ada pula ulah dari tangan-tangan manusia yang tidak bertanggung jawab.

Jika dilihat dari segi sains, bencana alam dapat terjadi karena kondisi lingkungan yang buruk. Salah satu faktor terbesar yang memperparah kondisi lingkungan adalah akibat ulah manusia. Banyak sekali kebiasaan buruk masyarakat yang kita saksikan saat ini, yang justru itu akan mengundang datangnya bencana.

Di antaranya membuang sampah sembarangan di sungai atau di parit, kebiasaan demikian yang terus dilakukan dan dilakukan oleh banyak orang, maka sangat mungkin terjadinya banjir. Karena aliran sungai yang terganggu, kemudian ditambah pula dengan hujan lebat yang berkepanjangan, sehingga membuat air sungai naik ke permukaan dan merendam pemukiman.

Begitu juga dengan bencana longsor. Penebangan pohon secara liar dan tidak terkendali, pengambilan tanah tebing di perbukitan yang tidak sesuai prosedur, maka dikhawatirkan suatu saat akan longsor. Tanah di perbukitan yang sudah minim dengan pepohonan, maka tanah tidak lagi kokoh karena tidak ada akar dari pohon sebagai penopangnya.

Kemudian, di saat hujan turun dengan lebat dan berkepanjangan, tanah menjadi lunak, maka besar kemungkinan akan terjadi longsor dan menimbun segala sesuatu yang ada di bawahnya, termasuk rumah dan manusia.

Dan yang paling membahayakan adalah ketika kedua bencana ini terjadi bersamaan, maka dampaknya sangat luar biasa, yaitu di saat banjir besar disertai lumpur, atau yang lebih dikenal di Sumatera Barat dengan sebutan Galodo.

Di tengah bencana alam yang terjadi saat ini, ditemukan fakta bahwa adanya pembalakan hutan yang dilakukan dalam skala besar. Hal ini terungkap saat masyarakat mulai heran dengan banjir yang membawa potongan-potongan kayu yang jumlahnya tidak sedikit, anehnya potongan kayu tersebut sudah terpotong dengan rapi dan tidak mungkin itu terjadi secara alami akibat banjir.

Pembalakan hutan yang terjadi ini adalah akibat dari ulah manusia-manusia yang tidak bertanggung jawab, mereka rela merusak alam demi sebuah keuntungan dan bisnis. Sehingga berakibat pada terganggunya keseimbangan alam, terjadinya kerusakan hutan, hilangnya habitat hewan, dan berkontribusi pada perubahan iklim.

Allah Swt telah menjadikan manusia sebagai khalifah di muka bumi yang akan menjaga, mengelola, dan merawat bumi. Alam yang dirawat dan dijaga dengan baik, maka manusia pulalah yang akan menikmati hasilnya.

Namun, jika alam dirusak dan tidak dijaga dengan baik, maka manusia juga yang akan menerima dampaknya. Allah Swt. telah menjelaskan di dalam Al-Quran bahwa jika manusia bersyukur atas nikmat yang telah Allah berikan, maka Alllah akan tambahkan nikmat kepadanya. Namun, jika manusia mengingkari nikmat Allah, maka ingatlah bahwa azab Alllah sangatlah pedih.

Kemudian dilihat dari segi agama, ternyata bencana alam yang terjadi erat kaitannya dengan perbuatan dosa manusia. Perbuatan buruk yang telah dilakukan manusia, yang melanggar norma agama dan sosial, itu akan mengundang amarahnya Tuhan.

Di zaman saat ini, sangat mudah bagi seseorang untuk menghilangkan nyawa orang lain, nyawa dianggap sebagai hal sepele. Tidak hanya itu, pencurian, perampokan, perjudian, pemerkosaan, perzinaan, pergaulan bebas, pesta miras, korupsi, dan perbuatan maksiat atau kriminal lainnya, itulah yang akan mengundang murkanya Allah dan akan menimpakan bencana kepada manusia.

Banyaknya bencana yang terjadi saat ini, disebabkan oleh banyaknya kemaksiatan yang telah dilakukan oleh manusia. Mereka lebih mencintai pangkat, jabatan, dan hartanya, namun tanpa ia sadari sangat mudah bagi Allah untuk melenyapkan harta mereka dengan mendatangkan bencana.

Tak bisa dipungkiri bahwa bencana yang terjadi saat ini merupakan kehendak Allah, agar manusia kembali ke jalan yang benar dan lebih mendekatkan diri kepada Allah Swt.

Dampak Terjadinya Bencana Alam

Begitu besar duka yang dirasakan oleh para korban bencana alam, mereka kehilangan orang-orang terdekatnya dan kehilangan tempat tinggal. Banyak dampak yang dirasakan oleh para korban bencana alam ini.

Dampak di bidang kesehatan, mereka yang terdampak bencana mengalami krisis kesehatan, karena stok makanan yang sudah menipis dan juga banjir yang mengandung bakteri penyakit. Dalam bidang pekerjaan, mereka yang terdampak bencana, otomatis mata pencarian mereka mati total.

Mereka yang menggantungkan hidupnya dari hasil kebun dan sawah akan kehilangan pekerjaan untuk sementara waktu, karena banjir dan longsor yang telah menghabiskan kebun dan sawah mereka. Begitu juga dengan mereka yang bekerja di kantor atau di pasar, mereka tidak bisa pergi ke tempat kerja karena akses jalan yang rusak, jembatan yang terputus, dan jalan yang amblas.

Dalam bidang pendidikan, baik siswa, guru, mahasiswa, maupun dosen juga terdampak dari bencana alam ini. Sehingga proses pembelajaran dialihkan di rumah secara daring. Mereka yang terdampak bencana alam ini sangat membutuhkan bantuan dengan segera, karena masih ada keluarga mereka yang belum ditemukan akibat terbawa arus banjir dan tertimbun longsor.

Mereka membutuhkan pangan, sandang, fasilitas kesehatan, dan tempat evakuasi untuk bertahan hidup sampai bencana alam ini mereda.

Siapa yang harus di salahkan?

Di tengah bencana alam yang terjadi, tidak ada satu pihak pun yang perlu disalahkan. Karena kunci utamanya adalah kesadaran diri masing-masing. Kita sebagai manusia yang dibekali oleh akal, semestinya mempunyai kesadaran penuh terhadap tindakan yang kita lakukan, berpikir sebelum bertindak. Karena pada dasarnya semua yang kita lakukan akan kembali kepada kita.

Maka dari itu, mari kita buang kebiasaan buruk yang akan mendatangkan bencana, seperti membuang sampah sembarangan, penebangan pohon dan pengerukan tanah di perbukitan yang tidak sesuai prosedural, pembalakan hutan dalam skala besar, dan kebiasaan buruk lainnya.

Di samping itu, kita juga perlu mendekatkan diri kepada Alllah Swt. agar selalu dilindungi dan dijauhkan dari berbagai bencana, karena semua yang terjadi di muka bumi ini adalah kehendak Allah Swt. []

Mahasiswa Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Imam Bonjol Padang*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *