Oleh : Efi Yandri*)
Braga adalah ikon wisata heritage di Bandung yang identik dengan arsitektur kolonialnya dan suasana masa lalu.
Kawasan Braga juga terkenal dengan galeri seni, toko antik, dan berbagai pilihan kuliner, sehingga menjadikannya pusat seni, budaya, dan gaya hidup yang populer. Pedestrian di Braga yang memanjakan pejalan kaki semakin melengkapi Braga sebagai destinasi wisata yang memukau.

Ya, jalan Braga adalah sebuah landmark bersejarah yang memukau di kota Bandung. Menawarkan lebih dari sekadar wisata biasa. Kawasan ini menjadi destinasi populer untuk jalan-jalan santai, menikmati kuliner, berfoto, dan mengunjungi tempat-tempat bersejarah seperti Gedung Merdeka dan berbagai kafe serta toko kuno.
Menyusuri jalan Braga akan menyeret kita kembali ke masa lalu, ke era kemegahan arsitektur dan gaya hidup yang elegan.
Di Braga, dari kafe estetik, galeri seni, hingga spot heritage yang terjaga, semuanya mudah diakses dengan berjalan kaki. Bagi pencinta budaya urban yang dinamis, Braga menjadi ruangan kecil yang menyatukan cita rasa lama dan baru dalam satu langkah.
Keindahan fasad tua, aroma kopi yang harum, dan seni jalanan akan membuat pengalaman ke Braga menjadi kenangan yang sulit dilupakan.
Di Braga, area pedestrian adalah salah satu objek yang mendapat perhatian pemerintah kota Bandung. Dia tidak hanya menjadi trotoar yang biasa-biasa saja, tetapi menjadi area berjalan kaki yang menyenangkan. Pada tempat-tempat tertentu “dibangun” tempat duduk untuk duduk santai atau istirahat sejenak setelah puas berjalan kaki. Sungguh memanjakan pejalan kaki.
Ketika saya ke Bandung, secara sengaja saya mendamparkan diri di kawasan Braga. Menginap di salah satu hotel yang letaknya terintegrasi dengan kawasan bersejarah Braga. Hotelnya dekat dengan pusat perbelanjaan, stasiun kereta serta dikelilingi oleh kafe dan butik.
Kawasan ini sungguh memiliki magnet tersendiri. Silakan bersilancar di dunia maya untuk mengetahui kelebihan kawasan Braga ini. Bagi saya, pedestrian yang dibangun sungguh menarik. Ada banyak batu bulat atau benda bulat yang menyerupai batu yang memberi nilai tambah.
Secara keseluruhan, keunggulan Braga terletak pada kemampuannya memadukan pesona sejarah masa lalu dengan denyut kehidupan modern, seni, budaya dan hiburan yang semarak.
Disamping itu, bagi yang suka wisata kuliner, kawasan ini juga menyuguhkan aneka kuliner, nusantara dan luar nusantara. Soal rasa jangan ditanya. Karena saya sempat mampir di beberapa tempat makan, sepertinya bagi penikmat kuliner, kawasan Braga adalah pilihan yang tepat.
Sambil menikmati makanan yang lezat, kita bisa meresapi suasana klasik yang berada di sekeliling kita. Jadi, kalau berat badan kita bertambah setelah sampai di rumah, tidak usah heran atau pura pura heran. Nikmati saja.
Saat di sini, saya sempat foto foto di beberapa titik. Spot fotonya instagramable. Bagi saya, ketika sampai di tempat seperti Braga itu, berfoto adalah sesuatu banget. Saya tidak akan pikirkan pendapat orang lain.
Sama juga sebetulnya, ketika misalnya “orang kota” berfoto foto di areal air terjun yang mungkin bagi kita adalah hal biasa. Atau ketika mereka, orang kota itu, berfoto foto di kebun teh yang justru tiap hari kita lewati.
Melihat pedestrian di Braga, kita jadi tahu bahwa objek wisata di wilayah kota bisa dikembangkan sedemikian rupa. Area pedestrian saja mampu menarik kunjungan yang luar biasa karena sentuhan pariwisata yang tepat.
Berjalan kaki di Braga tidak akan terasa capek, karena kita akan tersihir oleh suasananya yang romantis.
Bagi kawan-kawan yang ada rencana ke Bandung, di samping mengunjungi kawasan wisata Lembang, maka usahakan mampir di Braga.
Berwisata ke kota Bandung, belumlah lengkap jika tidak singgah ke jalan Braga. Akan lebih baik, jika juga menginap di kawasan ini.
Sampai ketemu dengan kisah perjalanan berikutnya… []
Asisten Pemerintahan dan Kesra kabupaten Solok Selatan, Penulis Buku dan Penyanyi*)




