Oleh: Tiara Balqis*)
Setiap anak yang lahir pasti mempunyai kekurangan dan kelebihan. Baik dalam fisik, material bahkan kekeluargaan.
Mereka lahir dengan kepahaman yang kosong mereka tidak tahu apa-apa. Bagaimana cara mereka melihat dirinya sendiri, memahami perasaan dan keadaan. Peran orangtua sangat penting dalam hal itu.
Dari cara orangtua mendidik dan mengajarkan mereka hal-hal yang positif. Mulai dari lingkungan sekitar dan pergaulan. Terkadang banyak orang tua yang tidak memikirkan perasaan anaknya selalu nuntut apa yang mereka mau bukan menuntut apa yang anak-anak mau.
Apakah dengan hal begitu anak-anak akan merasa aman dan tumbuh dengan baik? Anak-anak tidak butuh tuntutan beribu-ribu dari orangtua agar sempurna, tapi yang mereka butuhkan cuma perhatian, kasih sayang dan dukungan dari orang tua.
Lingkungan yang Membentuk Karakter Anak
Rumah adalah tempat utama dimana anak-anak dapat belajar dan berkembang. Bagaimana karakter bisa tumbuh juga berasal dari lingkungan rumah. Namun banyak anak-anak yang tidak tumbuh di dalam rumah bahkan mereka tidak bisa belajar.
Kenapa? karena peran orangtua yang begitu buruk di dalam rumah. Anak-anak yang masih butuh perhatian, kasih sayang malah dipertemukan dengan orangtua yang sibuk dengan urusan pekerjaan nya, sibuk dengan dunia masing-masing.
Sehingga anak nya tidak mendapatkan yang namanya perhatian dan kasih sayang. Apa itu berpengaruh dengan mental sang anak? Tentu berpengaruh, karena mereka merasa orangtua tidak memperhatikan nya, tidak menganggap mereka ada di sekitarannya.
Maka dari itu, peran orangtua adalah selalu meluangkan waktu untuk anak-anaknya dan mendengarkan mereka supaya mereka merasa aman selalu di dekat orang tuanya. Mereka hanya butuh perhatian orangtuanya bukan mainan yang banyak.
Pola Asuh yang Tepat Membantu Emosi Anak
Cara orangtua mendidik dapat mempengaruhi cara pandang anak terhadap dirinya sendiri. Cara bagaimana orangtua menghadapi emosi anaknya juga berdampak terhadap mental seorang anak.
Ketika orangtua menanggapi emosi mereka dengan acuh tak acuh, bahkan sampai mengancam sang anak. Hal tersebut akan membuat anak-anak takut dengan orangtuanya dan tidak dapat meluapkan emosinya.
Terkadang anak-anak selalu ingin bercerita bebas dengan orangtuanya tanpa ada penilaian buruk dari orangtuanya. Anak-anak akan senang jika orangtuanya memberikan respon yang mendukung dan membuat anak-anak akan merasa apa yang mereka lakukan tidak salah.
Banyak orangtua menyalahkan cerita mereka sehingga membuat mereka ragu untuk bercerita dan takut akan pendapat orangtuanya. Pola asuh yang ideal biasanya adalah yang hangat, tetapi tetap ada aturan. Anak diberi ruang untuk mencoba, sambil tetap diarahkan dengan lembut dan selalu menjadi pendengar yang baik.
Lingkungan Sekolah dan Teman-Teman
Ketika anak mulai sekolah, mereka akan ketemu dengan guru dan teman yang akan ikut membentuk karakter mereka.
Apabila pergaulannya positif anak biasanya akan lebih percaya diri, namun jika diejek atau di bully apa karkter baik masih bisa dibentuk dalam lingkaran pertemanan yang toxic? Tentu tidak, karena mereka yang dibully akan lebih takut untuk mengadu atau cerita ke guru dan orangtuanya. Sehingga luka-luka yang mereka simpan selalu membekas di dalam hatinya.
Lalu bagaimana dengan anak-anak yang tidak mendapatkan peran orangtua yang baik di dalam rumah?Diperlakukan buruk disekolah, lantas kemana mereka akan mengadu? Kemana mereka akan pulang?
Maka tidak heran kalau angka bunuh diri dikalangan remaja itu tinggi, penyebabnya karena mereka stres ketika diperlakukan tidak adil di dalam rumah dan juga sekolah. Mereka merasa dirinya tidak penting buat siapapun.
Beberapa Masalah Mental Biasa yang Dialami Anak
- Stres belajar, karena selalu dituntut mendapat nilai sempurna
- Dibandingin dengan anak yang lain akan membuat anak merasa tidak cukup
- Tidak punya tempat cerita, sehingga anak-anak simpan sendiri
Selalu dibully akan membuat mereka merasa benar-benar buruk dan kurang
Cara Sederhana Biar Mental Anak Tetap Sehat
- Mendengarkan mereka bercerita tanpa harus ngejudge
- Terima semua tingkah laku mereka hargai perasaan mereka tanpa harus membandingkan dengan anak yang lain
- Jangan pelit kasih apresiasi saat mereka berusaha
- Batasi penggunaan gadget agar mereka tidak kecanduan.
Kesimpulan yang kita dapatkan adalah perkembangan mental anak itu tidak bisa di anggap remeh. Hal-hal kecil yang kita berikan setiap harinya dapat berdampak besar bagi mereka dan akan selalu teringat di pikiran mereka.
Satu bentakan yang kita berikan akan selalu membekas buat mereka. Maka dengan rumah yang aman dan lingkungan yang tenang perkembangan mental anak akan lebih baik begitu juga di sekolah.
Perhatikanah semua aktivitas anak-anak dan dengarkan selalu mereka berbicara, hargai keinginan mereka. Jangan terlalu menuntut hal-hal yang tidak mereka mau. []
Mahasiswa UIN Imam Bonjol Padang Fakultas Tarbiyah dan Keguruan Prodi Pendidikan Bahasa Arab*)
