TALAWI benar-benar berpesta pada Senin, 22 Desember 2025. Sejak pagi, arus tamu tak henti mengalir menuju Jalan Prof. M. Yamin, tepat di samping SPBU Talawi, Sawahlunto.
Di lokasi inilah resepsi pernikahan Firjhi Panyusunan Nasution dan Lia Gusmelda, A.Md. Keb., digelar dengan penuh kemeriahan, kehangatan, serta kentalnya nuansa adat Mandailing dan Minangkabau.
Tenda-tenda resepsi berdiri megah dengan balutan warna-warna elegan. Ornamen adat tampak menghiasi pelaminan, memadukan kekhasan Mandailing dengan sentuhan Minang. Ukiran bermotif tradisional, kain songket, serta susunan hiasan bernuansa emas mempertegas sakralnya sebuah perhelatan adat yang sarat makna.
Lantunan musik pengiring bernuansa tradisi mengalun lembut, menambah khidmat sekaligus meriah suasana.
Sejak pukul 10.00 WIB hingga sore hari, para tamu terus berdatangan. Pejabat daerah, pengurus KONI dan cabang olahraga, atlet, tokoh masyarakat, pelaku usaha, hingga warga Talawi dan sekitarnya berbaur tanpa sekat.
Semua disambut ramah oleh tuan rumah, H. Jhon Reflita, S.H., beserta keluarga besar yang berdiri menyapa satu per satu, mencerminkan nilai marsipature hutanabe dalam adat Mandailing, saling memuliakan dan menjaga hubungan kekeluargaan, serta falsafah Minangkabau adat basandi syarak, syarak basandi Kitabullah.
Di pelaminan, Firjhi dan Lia tampak anggun dan berbahagia. Busana pengantin memadukan unsur adat yang sarat simbol: keanggunan Mandailing berpadu dengan kelembutan Minang.
Keduanya dengan sabar menerima ucapan selamat dan doa, menunduk hormat kepada setiap tamu yang datang silih berganti. Momen itu menjadi gambaran nyata bahwa pernikahan bukan hanya menyatukan dua insan, tetapi juga dua keluarga besar, dua latar budaya, dan masyarakat di sekitarnya.
“Kami memang ingin momen ini menjadi ajang silaturahmi,” ujar H. Jhon Reflita di sela-sela resepsi. “Alhamdulillah, antusias masyarakat luar biasa. Ini menjadi kebahagiaan tersendiri bagi kami sekeluarga.”
Kemeriahan resepsi semakin terasa dengan suguhan hidangan khas Minang yang tersaji melimpah, berpadu dengan cita rasa masakan Mandailing. Jamuan tersebut menjadi simbol kebersamaan, tempat para tamu berbincang hangat, mengenang kebersamaan, hingga bertukar cerita tentang olahraga, pembangunan daerah, dan kehidupan sehari-hari.
Anak-anak berlarian, para orang tua bercengkerama, menciptakan suasana kekeluargaan yang akrab dan cair, seperti layaknya sebuah horja besar dalam adat Mandailing maupun baralek gadang dalam tradisi Minangkabau.
Sebagai Ketua KONI Sawahlunto sekaligus tokoh masyarakat dan pengusaha, Jhon Reflita dikenal dekat dengan berbagai lapisan. Hal itu tercermin dari beragam latar belakang tamu yang hadir.
Atlet dan pelatih datang memberikan doa, para pejabat menyampaikan ucapan selamat, sementara warga sekitar merasa bangga dapat turut merayakan hari bahagia keluarga yang mereka kenal dekat.
Menjelang sore, resepsi tetap ramai. Doa dan restu terus mengalir untuk Firjhi dan Lia, pasangan pengantin baru yang memulai lembaran hidupnya dengan landasan adat, restu orang tua, serta dukungan masyarakat.
Akad nikah Firjhi dengan Lia berlangsung pada Jumat, 19 Desember 2025, pukul 08.00 WIB. Prosesi ijab kabul dilaksanakan di Dusun Kubang Gajah, Talawi Hilir, Sawahlunto, dan berjalan khidmat serta lancar, disaksikan keluarga inti serta kerabat dekat kedua mempelai.
Lia Gusmelda merupakan putri dari pasangan Dasrial dan Mely Sopiarti. Sementara Firjhi adalah putra dari H. Jhon Reflita, S.H., dan Cipra Sri Gusti, keluarga yang dikenal luas di Sawahlunto, khususnya dalam dunia olahraga dan usaha.
Di Talawi hari itu, pernikahan bukan sekadar seremoni. Ia menjelma menjadi perayaan kebersamaan, perpaduan adat Mandailing dan Minangkabau, tentang keluarga, silaturahmi, dan rasa memiliki yang kuat di tengah masyarakat Sawahlunto. (hendri parjiga)
