Lewat Lomba Bertutur, Dinas Perpustakaan Solok Selatan Cetak Generasi Cinta Baca dan Bangga Budaya

Penampilan seorang peserta Lomba Bertutur Tingkat Kabupaten Solok Selatan Tahun 2025, yang digelar Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten Solok Selatan. (Foto: Istimewa)

SOLOK SELATAN, FOKUSSUMBAR.COM – Dalam upaya menumbuhkan budaya literasi sejak dini dan menanamkan kecintaan terhadap budaya nagari, Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten Solok Selatan menggelar Lomba Bertutur Tingkat Kabupaten Solok Selatan Tahun 2025, Rabu (12/11/2025).

Kegiatan yang berlangsung semarak ini diikuti oleh utusan dari seluruh kecamatan se-Kabupaten Solok Selatan, dengan total 12 orang peserta. Setiap kecamatan mengirimkan 2 orang peserta dan 2 orang pendamping untuk berkompetisi dalam menampilkan kemampuan bercerita, berbahasa, dan berimajinasi dengan mengangkat kisah-kisah rakyat serta legenda nagari masing-masing.

Mengusung tema “Menguatkan Literasi dengan Membangun Prestasi dan Inspirasi melalui Inovasi dan Digitalisasi Menuju Kabupaten Solok Selatan yang Makin Maju dan Sejahtera”, kegiatan ini menjadi momentum penting dalam memperkuat literasi anak-anak sekaligus melestarikan nilai-nilai budaya daerah.

Plt. Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten Solok Selatan, Osmaidi, dalam sambutannya menegaskan bahwa lomba bertutur bukan sekadar ajang kompetisi, melainkan bagian dari gerakan besar membangun karakter bangsa melalui literasi.

“Melalui kegiatan ini kita ingin menanamkan semangat cinta membaca, sekaligus menggali dan melestarikan cerita rakyat serta nilai-nilai budaya nagari. Anak-anak kita harus tumbuh dengan kecerdasan literasi, kreativitas, dan rasa bangga terhadap identitas daerahnya,” ujar Osmaidi.

“Kami berharap kegiatan seperti ini menjadi langkah berkelanjutan untuk mencetak generasi literat, yang mampu beradaptasi di era digital tanpa meninggalkan akar budayanya,” tambahnya.

Acara ini juga menjadi bagian dari dukungan nyata Pemerintah Daerah terhadap Gerakan Literasi Nasional (GLN) dan penguatan literasi berbasis budaya lokal. Para peserta tampil penuh percaya diri dan ekspresif, menyajikan kisah-kisah inspiratif yang sarat pesan moral serta nilai-nilai kearifan nagari. (rls)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *