Oleh: Gusnaldi, S.Pd., M.Pd*)
SETIAP tahun, pertarungan masuk Perguruan Tinggi Negeri semakin sengit. Kuotanya terbatas, pesaingnya banyak, dan standar kelulusannya terus naik. Di sisi lain, sekolah dituntut untuk memastikan para siswanya tidak sekadar siap bersaing, tetapi juga benar-benar memahami pilihan pendidikan dan karier yang ingin mereka tempuh.
Namun realitasnya, masih banyak siswa yang tidak lolos PTN bukan karena tidak mampu, tetapi karena kurang informasi, kurang motivasi, dan kurang diarahkan. Padahal mereka punya potensi besar.
Di sinilah inovasi harus hadir. Dan bagi kami di SMAN 15 Padang, jawabannya terang-benderang: Career Day berbasis data—atau dalam istilah jenaka kami, “OP CURANG”: Optimalkan Peluang, Curahkan Usaha secara Nyata dan Giat.
SMAN 15 Padang memiliki keunggulan yang jarang dimiliki sekolah lain. Kami berada tepat di tengah-tengah tiga perguruan tinggi negeri terbesar di Sumatera Barat: Universitas Andalas (Unand) di utara, Politeknik Negeri Padang (PNP) di timur, Universitas Negeri Padang (UNP) di barat.
Jaraknya? Bisa ditempuh dengan jalan kaki kalau lagi rajin, 800 meter ke Unand, 1 km ke PNP, dan 600 meter ke UNP.
Secara geografis, seperti “tinggal di belakang dapur”. Tapi ironisnya, dua tahun terakhir jumlah siswa yang lulus di tiga kampus itu justru paling sedikit dibanding sekolah lain.
Fakta ini menggugah: kedekatan lokasi bukan jaminan kedekatan peluang.
Sebagai kepala sekolah yang baru satu setengah tahun mengemban amanah, saya melihat kondisi ini bukan sebagai masalah, tetapi sebagai tantangan.
Bagaimana membuat siswa lebih termotivasi?
Bagaimana menghadirkan informasi kampus dengan cara menarik?
Bagaimana memastikan setiap siswa memilih jurusan tidak sekadar ikut-ikutan, tapi benar-benar sesuai bakat dan minat?
Jawabannya adalah menghadirkan Career Day yang berbeda, bukan sekadar pameran kampus, tetapi program berbasis data yang dirancang serius, mendalam, dan terstruktur.
Career Day: Dari “Event Seremonial” Menjadi Program Perubahan
Kami membentuk tim penggerak lintas bidang: kurikulum, BK, IT, kesiswaan, hingga humas. Fungsinya jelas, mengumpulkan data minat, bakat, nilai akademik, sekaligus kebutuhan karier siswa.
Instrumen asesmen dibuat berbasis IT. Data diolah, dipetakan, ditarik benang merahnya. Hasilnya? Kami mendapatkan peta kebutuhan siswa yang benar-benar riil.
Dari sini Career Day dijalankan tiga hari penuh:
Hari Pertama
Dibuka langsung oleh Gubernur Sumatera Barat dengan kisah inspiratif. Bukan sekadar pidato, tetapi cerita hidup dari masa sederhana hingga sukses, sebuah motivasi yang “mengena”.
Hari Kedua
Sesi inspirasi karier, dialog, dan bincang-bincang dengan para motivator, dosen kampus ternama, serta alumni yang sudah kuliah di berbagai universitas besar.
Hari Ketiga
Sekolah berubah menjadi mini education fair. Puluhan kampus negeri dan swasta hadir membuka stand. Siswa bebas konsultasi: peluang masuk, passing grade, tips SNBT, jalur mandiri, hingga informasi beasiswa.
Di sinilah “OP CURANG” bekerja:
Optimalkan peluang dengan data, curahkan usaha dengan pendampingan.
Pembinaan Berbasis Data: Siswa Tidak Dibiarkan “Berjuang Sendiri”
Setelah Career Day, para siswa tidak dilepas begitu saja.
Sekolah menjalankan pembinaan intensif: bimbingan SNBP untuk siswa berprestasi, try out dan simulasi UTBK, konseling karier personal, pendampingan pilihan jurusan, hingga konsultasi keluarga agar orang tua paham arah karier anak.
Semua rencana dibuat berdasarkan data asesmen, bukan sekadar feeling atau ikut-ikutan tren jurusan.
Hasilnya mulai terlihat. Tahun 2024, SMAN 15 Padang melonjak ke peringkat tiga sekolah dengan kelulusan SNBP terbanyak di Kota Padang, hanya kalah dari SMAN 1 dan SMAN 10.
Ini sebuah lompatan besar, dan bukti bahwa inovasi berbasis data benar-benar bekerja.
Siswa jadi lebih percaya diri.
Orang tua terlibat lebih aktif.
Guru lebih fokus dalam membimbing.
Dan sekolah memiliki arah yang jelas untuk meningkatkan peluang kelulusan di tahun-tahun berikutnya.
“Curang” Yang Justru Mendidik
OP CURANG tentu bukan kecurangan sungguhan. Ini adalah plesetan penuh semangat untuk menyampaikan pesan:
Jika ingin menang, kita harus mengoptimalkan peluang dan mencurahkan usaha maksimal.
Career Day berbasis data bukan hanya sebuah program tahunan, tetapi investasi jangka panjang untuk masa depan anak-anak kita.
SMAN 15 Padang kini telah membuktikan:
Ketika data, motivasi, informasi, dan pendampingan bertemu dalam satu program, maka peluang masuk PTN bukan lagi mimpi—tetapi hasil kerja keras yang bisa dicapai siapa saja. []
Penulis adalah Kepala SMAN 15 Padang*)




