PADANG, FOKSUMBAR.COM – Tim Bootcamp keluar sebagai juara umum pada Kejuaraan Nasional (Kejurnas) Minangkabau Bridge Open Tournament (MBO) II 2025 yang berlangsung di Bagindo Aziz Chan Youth Center, Padang, Jumat–Minggu (21–23/11/2025).
Tim ini diperkuat para atlet nasional seperti Taufik Asbi, Syahrial “Ajo” Ali, serta duo atlet junior asal Sumbar yang diproyeksikan tampil pada Kejuaraan Internasional Junior U-20 2026, Athiro Falah Pamarito dan M. Gathan Khairy.
Sementara di posisi kedua ditempati tim Bridge, dan posisi ketiga diraih MBC Mampang Jakarta. Sedangkan posisi 4-6 masing-masing ditempati Pessel, Hipocrates dan Lapau Koa Awak Minang Maimbau. Selain itu juga ada pemenang kelompok pelajar dan mahasiswa.
Ketua Pengprov Gabungan Bridge Seluruh Indonesia (Gabsi) Sumbar, Daswanto, mengatakan prestasi ini menjadi motivasi untuk terus memasyarakatkan olahraga bridge di Sumbar. Ia mengakui olahraga ini masih belum populer di tengah masyarakat.
“Bridge belum familiar, termasuk di Sumbar. Untuk itu perlu perjuangan dan kerja keras untuk memasyarakatkannya. Kami butuh kolaborasi semua pihak,” ujarnya.
Pria yang juga anggota DPRD Sumbar itu menambahkan, sebagai salah satu upaya memasyarakatkan bridge, Gabsi Sumbar gencar menggelar turnamen serta rutin mengirim atlet ke berbagai turnamen di luar, termasuk rencana pengiriman 8 pasangan ke Kejurnas antarmahasiswa di Bogor pada 13 Desember mendatang.
“MBO tidak akan berhenti sampai di sini. Insya Allah akan ada MBO yang lebih besar lagi ke depannya,” tegas Deswanto.
Sekdaprov Sumbar, Arry Yuswandi, yang menutup kejuaraan, mengapresiasi langkah Gabsi mengembangkan olahraga asah otak tersebut.
“Olahraga tidak hanya adu otot, tapi juga asah otak seperti bridge. Saya bangga ada atlet nasional dari Sumbar yang akan berlaga di ajang internasional. Semoga ke depan lebih banyak lagi atlet nasional lahir dari Sumbar,” kata Arry.
Sementara itu, Plh Ketua Umum KONI Sumbar, Editiawarman, juga mendorong agar bridge dapat dipertandingkan pada Porprov Sumbar 2026.
“Olahraga dan prestasi adalah variabel meraih kesuksesan. Atlet memiliki jaringan luas, banyak yang sukses di pemerintahan, legislatif, dan dunia bisnis. Pemerintah kini mendorong setiap siswa memiliki minimal satu cabang olahraga,” ujarnya.
Kepada para atlet, ia berpesan, “Jadikan kejuaraan ini pelajaran. Yang juara jangan bertepuk dada, yang kalah jangan menundukkan kepala.”
Sementara itu, Ketua Panitia, BM Satria Dwi Putra, melaporkan bahwa minat peserta pada Minangkabau Bridge Open terus meningkat. Jika pada edisi pertama tahun 2024 peserta berjumlah 30, pada edisi kedua 2025 bertambah menjadi 38 peserta. (jiga)




