PADANG, FOKUSSUMBAR.COM– Hujan deras yang mengguyur Kota Padang sejak tiga hari belakangan memicu banjir bandang, banjir permukiman, serta longsor di sejumlah wilayah.
Puncaknya, pada Selasa (25/11/2025), dilaporkan terjadi banjir bandang di kawasan Batu Busuk, Kecamatan Pauh, setelah debit air sungai meningkat tajam dan membawa material lumpur, kayu, serta bebatuan ke permukiman warga.
Sejumlah rumah terdampak dan akses jalan sempat tertutup material banjir. BPBD Kota Padang bersama Basarnas, TNI, Polri, Damkar, serta relawan mengevakuasi warga menggunakan perahu karet, terutama kelompok rentan seperti lansia, balita, dan ibu hamil.
Di Parak Jambu, Dadok Tunggul Hitam, Kecamatan Koto Tangah, banjir juga merendam permukiman dan membuat sebagian warga terjebak di rumah. Tim SAR gabungan mengevakuasi warga ke titik aman hingga siang hari menggunakan perahu karet dan kendaraan taktis.
Sementara itu, longsor terjadi di kawasan UIN Imam Bonjol Sungai Lareh, menutup badan jalan dan menghambat akses menuju kampus. Meski tidak menimbulkan korban jiwa, potensi longsor susulan masih menjadi perhatian petugas.
Longsor juga dilaporkan di sejumlah titik lain seperti perbukitan Koto Tangah, Pauh, Lubuk Kilangan, Padang Selatan, dan Lubuk Begalung. Petugas PUPR, BPBD, serta masyarakat membersihkan material agar akses jalan kembali normal.
Sejumlah warga mengaku panik saat banjir bandang melanda Batu Busuk. Riko (37), warga setempat, mengatakan air datang tiba-tiba dengan suara gemuruh dari arah perbukitan.
“Airnya besar sekali, bercampur kayu dan lumpur. Kami langsung keluar rumah menyelamatkan diri. Untung tim SAR cepat datang,” ujarnya.
Di Parak Jambu, Siti Rahma (45) juga mengalami hal serupa. “Kami terjebak di lantai dua karena air cepat naik. Setelah itu petugas datang dengan perahu karet. Kami sangat bersyukur bisa dievakuasi,” katanya.
Warga berharap pemerintah segera menyalurkan bantuan darurat dan memperbaiki akses jalan yang tertutup material longsor.
Walikota Padang, Fadly Amran, turun langsung ke lokasi terdampak untuk memantau penanganan bencana. Ia meninjau proses evakuasi dan memastikan seluruh unsur bekerja maksimal dalam penanganan darurat.
“Saya mengajak seluruh warga Kota Padang untuk tetap meningkatkan kewaspadaan. Jika hujan deras turun dalam waktu lama, segera menjauh dari bantaran sungai, lereng perbukitan, dan daerah rawan bencana. Keselamatan warga menjadi prioritas utama,” ujar Fadly Amran saat monitoring.
Ia juga meminta masyarakat mengikuti informasi resmi dari BPBD dan tidak mudah terpengaruh kabar yang belum terverifikasi.
Hingga malam hari, proses evakuasi, penyisiran, dan pembersihan material longsor masih berlangsung di berbagai titik. Pemko Padang menegaskan komitmen untuk menyalurkan bantuan darurat, memulihkan infrastruktur, serta melakukan pendataan kerugian warga. (riko/jiga)




