Chao Phraya, “River of Kings”

Penulis disudut sungai besar dan paling penting di Thailand, Dermaga River City. (foto; ist)

Oleh : Efi Yandri*)

Chao Phraya bukanlah nama artis, meski kedengaran seperti nama artis drakor. Ia adalah sebuah nama sungai besar dan paling penting di Thailand. Sungai ini mengalir dari utara Thailand menuju Teluk Siam dan membelah kota Bangkok, sehingga Chao Phraya sering disebut sebagai “River of Kings.”

Jika anda penikmat wisata kuliner, jangan lewatkan dinner di atas kapal pesiar yang berlayar di sungai Chao Phraya.

Pengalaman saya memulai perjalanan dari dermaga River City, sebelum naik kapal, akan ada ajakan berfoto dengan gadis Thailand yang mengenakan pakaian khas Thailand yang disebut “Chut Tai”.

Penulis menikmati pesona wisata Chao Phraya dari River City Bangkok. (foto; ist)

Manfaatkan kesempatan itu dengan baik, karena merupakan bagian dari paket perjalanan dengan cruise yang kita naiki. Tidak ada “Baht” yang mesti dirogoh dari dompet sebagai biaya tambahan.

Kapal yang saya naiki berukuran jumbo. Kapal ini didesain sedemikian rupa, dimana semua meja berada di sisi pinggir kapal sehingga semua penumpang kebagian melihat keindahan sungai Chao Phraya di kedua sisi secara bergantian. Sementara di bagian tengah kapal merupakan tangga pintu masuk ke upper deck dan untuk makanan.

Sambil menikmati malam yang dipenuhi lampu kerlap-kerlip, kita dibawa menyusuri Chao Phraya River yang lebar dan bersih. Sepanjang perjalanan, kapal yang kita tumpangi akan berpapasan dengan beberapa kapal yang ukurannya hampir sama, yang juga dipenuhi turis.

Di dalam kapal kita dapat mencicipi makanan khas kampungnya Tirayut seperti pad thai, som tam, mango sticky rice, tom yum, dan thai iced tea. Bahkan beberapa jenis menu sea food juga tersedia. Ikan, udang, kerang, kepiting dan cumi diolah sedemikian rupa sehingga menggugah selera.

Saat dicoba satu persatu, ternyata enak semua. Jangan khawatir akan kena “pakuak”, karena harga tiket kapal sudah include dengan harga makan sepuasnya. Lai talok juo dek paruik lai, agiah taruih. Semua makanan yang disajikan secara prasmanan terletak di bagian tengah kapal.

Di atas kapal, juga ada live musik yang bahkan bisa di request untuk menyanyikan lagu “kopi dangdut”. Penyanyinya profesional dan suaranya enak didengar. Kadang, ia juga mengajak penumpang kapal untuk ikut bernyanyi.

Sungai Chao Phraya yang bersih, kerlap kerlip lampu di pinggir sungai, candi Wat Arun yang ikonik dan sangat indah di waktu malam, grand palace serta aneka ragam makanan yang rasanya maknyus menambah suasana malam yang romantis menjadi lebih indah.

Meski saya lupa berapa panjang jalur sungai Chao Phraya yang dilewati untuk pergi dan pulang, saya pikir waktu yang kita nikmati di atas kapal selama lebih kurang dua jam sudah cukup. Satu catatan saya, koki Thailand ternyata pintar masak. Semua makanan yang dihidangkan recommended.

Teman, menyusuri sungai Chao Phraya akan memberikan pengalaman wisata kuliner, budaya, sejarah dan modernitas Thailand dalam satu perjalanan. Dari atas kapal, kita seolah-olah melihat denyut kehidupan Bangkok yang sesungguhnya: tenang, indah, dan penuh warna.

Karena itu, jika anda ke Thailand, Chao Phraya Cruise Dinner adalah destinasi yang direkomendasikan.
Sampai ketemu dengan kisah perjalanan berikutnya. []

Asisten Pemerintahan dan Kesra kabupaten Solok Selatan, Penulis Buku dan Penyanyi*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *