PADANG PANJANG, FOKUSSUMBAR.COM – Peringatan Hari Jadi Kota (HJK) Padang Panjang ke-235 berlangsung dalam suasana duka menyusul bencana hujan badai dan longsor yang melanda wilayah kota Serambi Mekkah itu dan sekitarnya dalam beberapa hari terakhir.
Data Posko Bencana Padang Panjang hingga Senin (1/12/2025) sore mencatat 32 jenazah telah ditemukan akibat longsor besar di kawasan Jembatan Kembar Silaiang Bawah, sementara 27 orang lainnya masih dinyatakan hilang berdasarkan laporan keluarga.

Selain itu, longsor di kawasan Pirak dan banjir juga merusak puluhan rumah serta sejumlah fasilitas umum.
Dengan kondisi darurat tersebut, Pemerintah Kota Padang Panjang meniadakan seluruh ivent hiburan HJK dan hanya melaksanakan Rapat Paripurna Istimewa DPRD secara sederhana, Senin pagi.
Pada pembukaan sidang, Ketua DPRD Padang Panjang, Imbral yang memimpin langsung jalannya rapat yang turut dihadiri Walikota Hendri Arnis dan Wakil Walikota, Allex Saputra, menyampaikan imbauan agar masyarakat menjadikan musibah ini sebagai pelajaran bersama.
“Musibah ini hendaknya menjadi ruang bagi kita semua untuk introspeksi diri. Mari ambil hikmahnya. Dalam hidup, setiap jalan mendaki pasti akan berujung pada jalan menurun. Begitu pula dalam ujian—akan ada kemudahan setelah kesulitan,” katanya mengawali sambutan.
Setelah itu, Ketua KAN Gunung, Datuak Faiz, juga mengajak masyarakat dan para pemimpin daerah untuk kembali kepada nilai-nilai dasar dalam membangun kota.
“Ini momentum bagi kita untuk kembali pada hakikat dan jati diri kota. Musibah ini adalah pelajaran besar bagi kita semua,” ujarnya.
Sementara itu, Gubernur Sumatera Barat, melalui perwakilannya Punk, mantan Kasi di Padang Panjang, menyampaikan belasungkawa dan mengingatkan agar masyarakat tetap meningkatkan kewaspadaan menghadapi cuaca ekstrem.
Tim SAR gabungan terus melanjutkan pencarian korban yang belum ditemukan, serta mempercepat pendistribusian bantuan ke lokasi-lokasi terdampak bencana. (paulhendri)




