BAGI H. April, S.Pd., M.Pd., olahraga bukan sekadar arena kompetisi, melainkan ruang pengabdian. Bertahun-tahun bergelut di cabang angkat besi, ia kini menapaki salah satu titik penting dalam perjalanan pengabdiannya, dipercaya sebagai International Technical Official (ITO)/ Wasit Angkat Besi pada SEA Games ke-33 Thailand 2025.
Penugasan yang diembannya pada 11 hingga 18 Desember 2025 itu menjadi penanda pengakuan internasional atas kapasitas dan integritasnya.
Di tengah ketatnya persaingan atlet terbaik Asia Tenggara, H. April hadir sebagai penjaga standar pertandingan, memastikan setiap angkatan dinilai secara adil dan sesuai regulasi internasional.
“Menjadi ofisial internasional bukan soal berdiri di arena, tetapi soal menjaga kejujuran, sportivitas, dan martabat olahraga itu sendiri,” ujar H. April.
Baginya, kepercayaan yang diberikan merupakan amanah besar yang harus dijalankan dengan penuh tanggung jawab.
Kepercayaan tersebut tidak hadir secara instan. Dengan lisensi internasional level 2, H. April menempuh proses panjang yang dipenuhi pembelajaran, evaluasi, dan konsistensi.
Di tingkat daerah, ia mengemban amanah sebagai Bidang Pembinaan Prestasi (Binpres) Pengprov PABSI Sumatera Barat, peran strategis dalam menyiapkan fondasi prestasi atlet jangka panjang.
Ia menegaskan bahwa kontribusi di balik layar sama pentingnya dengan prestasi di podium.
“Medali memang diraih atlet, tetapi sistem yang jujur dan profesional adalah tanggung jawab kita bersama,” katanya.
Kehadiran H. April di SEA Games 2025 tidak hanya memperkuat posisi Indonesia dari sisi teknis, tetapi juga membawa pesan inspiratif bagi generasi muda olahraga di daerah. Bahwa dengan komitmen, ilmu, dan integritas, putra daerah mampu berkiprah dan dipercaya di panggung internasional.
“Saya berharap pengalaman ini bisa memotivasi wasit, pelatih, dan ofisial muda di Sumatera Barat untuk terus belajar dan berani bermimpi lebih besar,” tutupnya.
Bagi H. April, prestasi sejati adalah ketika ilmu dan pengabdian mampu meninggalkan jejak, bukan hanya di arena pertandingan, tetapi juga dalam perjalanan olahraga Indonesia ke depan. (hendri parjiga)




