Syamsul Akmal, Konsistensi dari Padang di Panggung Sepak Takraw Asia

Syamsul Akmal (kiri) dan Rudi Calces saat mendarat di Bandara Internasional Minangkabau (BIM) usai SEA Games 2025 Thailand, Senin (22/12/2025). (Foto Riko Onki Putra/KONI Sumbar)

PRESTASI tidak selalu lahir dari sorak sorai. Pada banyak atlet, ia tumbuh dari latihan panjang, disiplin, dan kesetiaan pada proses.

Syamsul Akmal S.Pd adalah salah satunya. Atlet sepak takraw asal Padang, Sumatera Barat, ini kembali mencatatkan namanya dalam daftar peraih medali Indonesia setelah menyumbangkan perunggu pada SEA Games 2025 di Thailand.

Lahir di Padang pada 28 Agustus 1994, Syamsul Akmal telah mengenal sepak takraw sejak usia belia. Perjalanannya menembus level internasional bukan berlangsung singkat. Ia perlahan membangun reputasi sebagai atlet yang konsisten menjaga performa di ajang multi-event, dari kawasan Asia Tenggara hingga Asia.

Catatan prestasi Syamsul menunjukkan kesinambungan tersebut. Pada Asian Games 2014 di Incheon, Korea Selatan, ia meraih medali perunggu, prestasi yang kembali diulang pada Asian Games 2018 Jakarta–Palembang. Di ajang Asian Beach Games 2014 Thailand, Syamsul membawa pulang medali perak.

Sementara di tingkat Asia Tenggara, ia menyumbangkan medali perunggu SEA Games 2015 Singapura, SEA Games 2019 Filipina, dan SEA Games 2025 Thailand.

Di luar lapangan, Syamsul menjalani peran lain sebagai pegawai negeri sipil (PNS) Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) RI.

Dua dunia yang berbeda itu menuntut pengelolaan waktu dan komitmen yang tak ringan. Namun, konsistensi menjadi kata kunci yang membuatnya mampu bertahan di level elite sepak takraw nasional.

Perjalanan Syamsul juga tak terlepas dari pembinaan pelatih berpengalaman. Rudi Calces, pelatih yang mendampinginya, dikenal memiliki rekam jejak panjang di sepak takraw.

Lahir di Padang pada 3 Februari 1981, Rudi Calces saat ini menjabat Wakil II Persatuan Sepak Takraw Indonesia (PSTI) Provinsi Sumatera Barat sejak 2022. Ia pernah menjadi atlet nasional pada periode 1996–2009, sebelum beralih ke dunia kepelatihan.

Pengalaman Rudi Calces meliputi berbagai ajang nasional dan internasional, seperti ASEAN Beach Games Muscat 2010, ASEAN School Games di Vietnam dan Thailand pada 2014 dan 2016, serta Pekan Olahraga Nasional (PON) Riau 2012.

Latar belakang tersebut memberi fondasi pembinaan yang menekankan disiplin, teknik, dan pemahaman permainan.
Dalam proses pembinaan, Rudi Calces didampingi oleh pelatih lainnya, Refrianto dan Yopi Hendra Utama.

Ketiganya membentuk tim pelatih yang berupaya menjaga kesinambungan prestasi atlet, sekaligus menyiapkan regenerasi sepak takraw Sumatera Barat.

Bagi Syamsul Akmal, medali perunggu SEA Games 2025 bukan sekadar capaian sesaat. Ia menjadi penanda perjalanan panjang seorang atlet daerah yang mampu bertahan di lintasan kompetisi internasional.

Dari Padang, Syamsul Akmal terus menapaki jalur sunyi prestasi, menjaga nama Indonesia tetap hadir di peta sepak takraw Asia. (hendri parjiga)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *