PULAU PUNJUNG, FOKUSSUMBAR.COM – Pulau Punjung terasa agak berbeda pagi ini Rabu (24/12/2025). Udara teduh menyelimuti halaman kantor bupati. Sementara langkah-langkah tertata rapi, dan wajah-wajah penuh harap memenuhi area pengambilan sumpah dan janji Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) Paruh Waktu Kabupaten Dharmasraya.
Di hadapan ribuan peserta, Penjabat Sekretaris Daerah Kabupaten Dharmasraya, Drs. Jasman Dt Rajo Bendang, MM, melangkah dengan tegap ke arah podium, lalu menegakkan kepala, memandang lurus kedepan. Beliau hari ini didaulat atas nama Bupati Dharmasraya Annisa Suci Ramadhani, memimpin pengambilan sumpah dan janji 1.316 PPPK Paruh Waktu, yang terdiri dari tenaga guru, tenaga kesehatan, dan tenaga teknis.
Di barisan peserta, cemas dan harap yang lama berdiam di dada akhirnya berbuah senyum kebahagiaan. Tatapan mata yang semula menyimpan tanya kini berbinar, dan tanpa disadari, satu dua titik air mata jatuh sebagai penanda lega, syukur, dan harapan yang akhirnya menemukan jawabannya.
Bagi banyak peserta ini adalah ujung dari penantian panjang, yang memakan waktu lima tahun, sepuluh tahun, bahkan hingga lima belas tahun, sebelum akhirnya negara dan pemerintah daerah mengetuk pintu pengabdian mereka secara resmi.
Sebelum menyampaikan amanatnya, Pj Sekda terlebih dahulu menyampaikan permohonan maaf dari Bupati Dharmasraya Annisa Suci Ramadhani dan Wakil Bupati Dharmasraya Leli Arni, yang belum berkesempatan hadir secara langsung karena sedang berada di luar daerah untuk memperjuangkan kepentingan pembangunan Kabupaten Dharmasraya.
Dalam kesempatan itu dengan tegas Jasman menekankan tiga pesan utama yang harus menjadi pegangan seluruh PPPK Paruh Waktu, yakni disiplin, loyalitas, dan integritas. Tiga nilai ini disebut sebagai fondasi utama dalam membangun aparatur yang profesional, berkarakter, dan dapat dipercaya.
Pesan pertama adalah disiplin. Pj Sekda menegaskan bahwa kehidupan dan pekerjaan berjalan sesuai dengan ketetapan waktu, sebagaimana keteraturan alam semesta yang diciptakan Allah SWT, tidak pernah bertabrakan satu sama lain.
“Karena itu, aparatur dituntut menghargai waktu, tidak menunda-nunda pekerjaan, serta menjadikan disiplin sebagai prioritas utama. Mereka yang tidak disiplin secara perlahan akan tereliminasi dari sistem kerja yang menuntut ketepatan dan tanggung jawab,” begitu tegas Jasman yang disimak penuh khidmat oleh peserta.
Pesan kedua adalah loyalitas. Ia menekankan bahwa kunci keberhasilan dalam birokrasi terletak pada loyalitas yang utuh, yakni loyal kepada pimpinan, loyal kepada aturan, dan loyal terhadap pekerjaan yang menjadi tanggung jawab. Loyalitas bukan dimaknai sebagai kepatuhan tanpa nalar, tetapi kesetiaan untuk bekerja sungguh-sungguh demi kepentingan organisasi dan masyarakat.
Pesan ketiga adalah integritas. Pj Sekda menegaskan bahwa integritas bermakna kejujuran dalam bekerja. Aparatur diminta untuk tidak menutup-nutupi persoalan, serta memberikan masukan yang benar kepada pimpinan. Integritas, menurutnya, menjadi penopang utama kepercayaan publik terhadap pemerintah.
Selain kepada PPPK Paruh Waktu, pesan juga disampaikan kepada keluarga yang hadir. Pj Sekda meminta keluarga memahami bahwa dengan dilantiknya PPPK Paruh Waktu, maka tanggung jawab akan semakin besar. Intensitas kebersamaan mungkin mengalami perubahan, namun dukungan keluarga menjadi kunci agar aparatur tetap kuat dan konsisten dalam menjalankan tugas.
Ia juga mengingatkan bahwa ritme kerja pimpinan daerah saat ini sangat tinggi demi percepatan pembangunan. Laporan mengenai jembatan rusak, jalan berlubang, dan berbagai persoalan mendesak dapat datang kapan saja, sehingga aparatur diminta selalu siap siaga dan memastikan perangkat komunikasi aktif setiap waktu apabila dibutuhkan pimpinan.
Rasa haru itu tergambar dari Hamdan Setiawan, PPPK Paruh Waktu pada Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Dharmasraya. Ia menyampaikan terima kasih kepada Bupati dan Wakil Bupati yang telah memperjuangkan kepastian status PPPK Paruh Waktu.
“Sempat ada rasa galau tentang kelanjutan karier yang sudah dijalani selama delapan tahun, tetapi hari ini semuanya terasa lebih terang. Alhamdulillah, terima kasih kepada Ibu Bupati dan Ibu Wakil Bupati yang telah memperjuangkan nasib kami,” tukasnya yang saat itu hadir didampingi istri tercinta. (*/mas_ek)




