Bak ‘Neraka Bocor’, India Dilanda Suhu Panas 45 Derajat Celcius

Gelombang panas di India (Foto: AP/Channi Anand)

PADANG, FOKUSSUMBAR.COM-Gelombang panas di India yang kini terjadi merupakan yang terpanjang dalam sejarah negara itu. Ini diungkapkan Kepala Departemen Meteorologi India (IMD), Mrutyunjay Mohapatra.

Dikatakan, sebagian wilayah India Utara telah dilanda cuaca panas ekstrem sejak pertengahan Mei, dengan suhu melonjak lebih dari 45 derajat celcius. Artinya, sudah lebih dari tiga pekan India dilanda suhu panas.

“Ini merupakan periode terlama karena telah terjadi selama sekitar 24 hari di berbagai wilayah di negara ini,” kata Dr Mrutyunjay Mohapatra dalam sebuah wawancara dengan harian Indian Express dikutip dari The Straits Times.

Mohapatra menambahkan, hal yang lebih buruk akan terjadi setelah gelombang panas selesai. Ini terjadi karena kandungan merkuri, yang merupakan limbah berbahaya, naik ke atmosfer dan jatuh ketika hujan.

“Aktivitas manusia, peningkatan populasi, industrialisasi dan mekanisme transportasi menyebabkan peningkatan konsentrasi karbon monoksida, metana, dan klorokarbon. Kita tidak hanya membahayakan diri kita sendiri, tapi juga generasi mendatang,” tambah Mohapatra.

India adalah penghasil emisi gas rumah kaca terbesar ketiga di dunia. Meski begitu, New Delhi telah berkomitmen untuk mencapai perekonomian nol emisi pada tahun 2070, dua dekade setelah sebagian besar negara industri di Barat.

Saat ini, negara ini sangat bergantung pada batu bara untuk pembangkit listrik. Namun India juga mengembangkan beberapa energi baru seperti nuklir.

India dan tetangganya Pakistan, sebenarnya tidak asing dengan suhu musim panas yang menyengat. Namun penelitian ilmiah menemukan bahwa perubahan iklim menyebabkan gelombang panas menjadi lebih lama, lebih sering, dan lebih intens.

“Gelombang panas akan lebih sering terjadi, berkepanjangan, dan intens, jika tindakan pencegahan atau pencegahan tidak dilakukan,” ujar Mohapatra lagi.

Di sisi lain, setidaknya ada delapan orang telah meninggal karena dugaan serangan panas di negara bagian Odisha, India timur, dalam tiga hari terakhir. IMD memperkirakan cuaca lebih panas di beberapa wilayah negara bagian itu pada pekan ini.

Berdasarkan laporan IMD gelombang panas terjadi ketika suhu suatu wilayah 4,5 derajat Celcius hingga 6,4 derajat Celcius lebih tinggi dari biasanya. Ibu kota Odisha, Bhubaneswar, mencatat suhu maksimum 39 derajat Celcius pada hari Senin (10/6).

Selain itu, sekitar 159 orang tewas diduga akibat serangan panas di Odisha selama musim panas ini, kata pusat operasi darurat negara bagian pada hari Senin. Mereka menambahkan bahwa serangan panas dikonfirmasi sebagai penyebab kematian dalam 41 kasus.

“Tujuh puluh tiga kasus (dugaan sengatan matahari) sedang diselidiki di tingkat distrik,” kata pernyataan pusat tersebut, dikutip dari CNA.

India dan beberapa wilayah Asia lainnya mengalami musim panas yang luar biasa panasnya, sebuah tren yang menurut para ilmuwan diperburuk oleh perubahan iklim yang disebabkan oleh aktivitas manusia.

Departemen Cuaca juga memperkirakan gelombang panas akan terus berlanjut di bagian utara dan timur India dalam beberapa hari mendatang. (bsh)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *