POLEWALI MANDAR, FOKUSSUMBAR.COM – Pakar Komunikasi dan Motivator Nasional Dr Aqua Dwipayana menekankan pentingnya komunikasi efektif sebagai salah satu aspek kunci anggota Polri membangun hubungan baik dengan masyarakat.
“Sebagai anggota Polri yang bertugas menjaga keamanan dan ketertiban, komunikasi bukan hanya soal menyampaikan pesan, tetapi juga menyimak dengan empati dan memahami kebutuhan masyarakat,” ujarnya.
Motivator yang telah memotivasi lebih dari 2 juta orang baik di Indonesia maupun di puluhan negara menekan hal itu pada Sharing Komunikasi dan Motivasi di Polres Polewali Mandar Jl. Ratulangi No. 17 Polewali, pada akhir pekan lalu.
Sehari sebelumnya Dr Aqua Dwipayana sukses melaksanakan kegiatan serupa di Aula Marannu Kepolisian Daerah Sulawesi Barat (Polda Sulbar) di Mamuju. Kapolda Sulbar Irjen Pol Raden Adang Ginanjar Saputra yang mengundang Dr Aqua Dwipayana untuk melaksanakan Sharing Komunikasi dan Motivasi di Mamuju dan Polewali Mandar. Meminta jajarannya untuk serius menyimak semua yang disampaikan pembicara laris tersebut.
Kehadiran Dr Aqua Dwipayana disambut antusias oleh jajaran Polres Polewali Mandar, yang telah mempersiapkan kegiatan Sharing Komunikasi dan Motivasi bertajuk “Meningkatkan Motivasi Personel Polda Sulbar yang Presisi Guna Meraih Kepercayaan Masyarakat Menuju Indonesia Baru” itu.
Pesertanya wakil dari tiga Polres yakni Polres Polman, Polres Majene, dan Polres Mamasa. Dipimpin Kapolres Polman AKBP Anjar Purwoko. Mereka sengaja dikumpulkan di satu tempat, sehingga lebih mudah pelaksanaan Sharing Komunikasi dan Motivasinya
Dr Aqua Dwipayana menjelaskan bahwa program Polri Presisi, yang merupakan akronim dari prediktif, responsibilitas, dan transparansi berkeadilan, hanya dapat berjalan efektif jika seluruh personel mampu membangun kepercayaan masyarakat melalui pendekatan komunikasi yang humanis dan profesional.
Pria rendah hati ini juga menyoroti pentingnya peran polisi dalam menjalin kedekatan dengan masyarakat. Menurutnya, kedekatan ini dapat tercipta melalui kehadiran polisi di tengah-tengah masyarakat, baik dalam kegiatan formal maupun informal.
“Polisi yang hadir dan terlibat langsung dalam berbagai aktivitas masyarakat akan lebih mudah memahami kebutuhan dan permasalahan yang ada. Ini juga memperkuat kepercayaan masyarakat terhadap Polri sebagai pelindung, pengayom, dan pelayan mereka,” jelas Dr Aqua Dwipayana.
Staf Ahli Ketua Umum KONI Pusat ini memberikan contoh konkret bagaimana polisi bisa terlibat dalam kegiatan kemasyarakatan, seperti gotong royong, pendidikan masyarakat tentang hukum, atau memberikan bantuan dalam situasi darurat.
“Dengan cara ini, masyarakat tidak hanya melihat polisi sebagai penegak hukum, tetapi juga menjadi mitra yang peduli terhadap kesejahteraan mereka,” tambahnya.
Manfaatkan Media Sosial
Lebih lanjut, Dr Aqua Dwipayana menekankan bahwa komunikasi yang baik adalah fondasi utama dalam membangun hubungan harmonis antara polisi dan masyarakat.
“Komunikasi yang efektif tidak hanya soal menyampaikan perintah atau kebijakan, tetapi juga menyimak apa yang menjadi kebutuhan dan aspirasi masyarakat. Ini adalah cara untuk menciptakan sinergi yang saling menguntungkan,” ujar mantan wartawan di banyak media besar ini.
Pria yang memiliki jaringan pertemanan sangat luas itu juga menyarankan agar polisi memanfaatkan media sosial secara bijak untuk berinteraksi dengan masyarakat. Platform digital dapat menjadi jembatan untuk memberikan informasi, menerima masukan, dan membangun citra positif kepolisian.
“Namun, selalu pastikan bahwa komunikasi yang dilakukan tetap beretika dan berlandaskan nilai-nilai profesionalisme,” imbuhnya.
Dr Aqua Dwipayana menyoroti peran komunikasi efektif dalam menunjang kesuksesan, baik di lingkungan kerja maupun di kehidupan sehari-hari. Dengan pengalaman panjangnya dalam dunia komunikasi, ia memberikan berbagai kiat praktis tentang bagaimana membangun hubungan interpersonal yang kuat.
“Kemampuan berkomunikasi dengan baik akan membuka jalan bagi pengembangan diri. Ketika seseorang mampu menyampaikan ide dan pesan dengan jelas, ia tidak hanya akan dihargai, tetapi juga akan diingat bahkan dapat menjadi teladan,” tutur pria sederhana ini.
Untuk menguatkan pesan tersebut, Dr Aqua Dwipayana mempraktikkan komunikasi yang empatik dan transparan. Sejak puluhan tahun lalu sampai sekarang konsisten melakukannya.
Pria berdarah Minang itu menegaskan agar sukses melaksanakan tugas-tugasnya, senjata utama Polri adalah komunikasi. Namun di sisi lain masalah utama kepolisian sampai hari ini juga komunikasi.
“Semua anggota Polri dan keluarganya adalah humas bagi Polri. Untuk itu komunikasinya harus bagus. Salah satu manfaatnya mensyiarkan semua hal positif tentang institusi ini,” jelas Dr Aqua Dwipayana.
Kemudian Dewan Pakar Ikatan Sarjana Komunikasi Indonesia (ISKI) Pusat ini menyampaikan berbagai contoh lemahnya komunikasi di Polri baik di internal maupun eksternal. Akibatnya menimbulkan banyak masalah yang membuat citra dan reputasi institusi ini turun drastis.
Dr Aqua Dwipayana menyarankan agar semua anggota Polri tanpa terkecuali memperbaiki dan meningkatkan kemampuan komunikasinya. Ini sangat penting karena efektif sekali untuk mensukseskan tugas-tugasnya.
Untuk mewujudkan semua itu pria yang linier kuliah S1, S2, dan S3 Ilmu Komunikasi menyarankan seluruh anggota polisi di mana saja berada konsisten mendalami komunikasi secara komprehensif. Efektivitas komunikasi dapat dilaksanakan dengan rumus REACH Plus A+C. Hal ini mengacu pada lima aspek yakni Respect atau perhatian yaitu di mana saja, kapan pun, kepada siapa pun selalu menghormati. Jangan meremehkan.
“Sebagian besar yang menemui polisi umumnya membutuhkan bantuan. Mereka menginginkan layanan terbaik. Langsung layani sesuai standar yang ada. Jangan diskriminatif karena kita juga tidak mau dibegitukan,” pesan penulis banyak buku “super best seller” ini.
Dr Aqua Dwipayana mengingatkan agar melayani jangan melihat dari penampilan seseorang. Kenapa? Sebab tampilan luar setiap orang tidak mencerminkan dalamnya. Apalagi tidak semua orang yang datang diketahui latar belakangnya. Kemudian Empati atau bisa menempatkan diri yaitu bagaimana merasakan apa yang dirasakan orang lain. Dengan bersikap seperti itu pasti menimbulkan kepedulian kepada sesama.
“Selanjutnya Audible atau dapat dimengerti yaitu semua yang disampaikan dengan mudah dipahami seluruh orang meski latar belakang termasuk pendidikannya berbeda-beda. Untuk melengkapi itu maka perlu Clarity atau penyampaiannya menggunakan kalimat terbuka dan sederhana. Terakhir adalah Humble atau rendah hati, tidak ada yang perlu disombongkan. REACH akan sangat berarti jika dilengkapi dengan huruf ‘A’ dan ‘C’ yakni Action dan Consistency atau Tindakan nyata dan cepat serta Konsistensi dalam pelaksanaannya,” terang Dr Aqua Dwipayana.
Selain membahas komunikasi, Dr Aqua juga memberikan motivasi kepada para peserta untuk terus meningkatkan kinerja mereka. Ia mengingatkan bahwa Polri adalah garda terdepan dalam menjaga stabilitas negara.
“Tugas Anda bukan sekadar menjalankan aturan, tetapi juga menjadi teladan dalam masyarakat. Dengan semangat yang tinggi, dedikasi, dan integritas, Anda dapat memberikan kontribusi nyata bagi Indonesia Baru yang lebih maju dan damai,” katanya.
Bhayangkari Pendukung Utama
Dr Aqua Dwipayana juga mengapresiasi peran Bhayangkari sebagai pendukung utama para anggota Polri. “Ibu-ibu Bhayangkari adalah pilar penting di balik keberhasilan suami-suami mereka. Dukungan moral dan emosional yang diberikan oleh para istri sangat membantu para personel dalam menjalankan tugas berat di lapangan,” tambah pria yang sering sharing dengan para ibu ini.
Di balik suami yang sukses ada istri yang hebat. Oleh karena itu, ucap Dr Aqua Dwipayana, setiap istri polisi harus menyadari bahwa untuk mencapai keberhasilan yang diimpikan akan selalu ada proses panjang yang dilewati. Tidak ada bumbu instan yang mengantarkan suami menuju keberhasilannya.
Dr Aqua Dwipayana mendorong para perempuan untuk menjadi istri polisi yang setia, ikhlas, sabar, dan tulus melepas suami yang bertugas buat kepentingan masyarakat dan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Hal itu sangat penting agar para suami bisa fokus selama melaksanakan tugas mulia di berbagai wilayah operasi, baik di dalam negeri maupun mancanegara.
Dalam kaitan ini, motivator ulung tersebut mengingatkan dukungan keluarga termasuk istri/suami dan anak-anak bagi setiap anggota polisi yang akan bertugas menjadi faktor sangat penting dalam keberhasilan tugas.
Di akhir sesi, Dr Aqua Dwipayana menutup dengan pesan inspiratif agar seluruh anggota Polri dan Bhayangkari terus beradaptasi dengan perubahan zaman.
“Kemajuan teknologi dan dinamika masyarakat saat ini menuntut kita untuk terus belajar dan berinovasi. Jadilah insan Polri yang presisi, adaptif, dan humanis,” tuturnya.
Kapolres Polewali Mandar, AKBP Anjar Purwoko, mengucapkan terima kasih atas kehadiran dan kontribusi Dr Aqua Dwipayana dalam memberikan motivasi kepada jajarannya. “Kami sangat berterima kasih atas ilmu dan inspirasi yang diberikan oleh Dr Aqua Dwipayana. Semoga semangat ini terus terjaga dan menjadi bekal kami dalam melaksanakan tugas ke depan,” ujarnya.
Dengan suksesnya kegiatan ini, diharapkan seluruh yang hadir semakin termotivasi untuk menjalankan tugas dengan penuh dedikasi dan profesionalisme, sehingga mampu memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat menuju Indonesia Baru yang lebih baik. (*)